Cari Blog Ini

Selasa, 31 Maret 2015

Tentang BERZIKIR DI DALAM KAMAR KECIL, TOILET ATAU WC

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alus Syaikh [Menteri Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi]

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BERSUCI: Berdzikir di Tempat Buang Hajat atau Membawa Sesuatu yang Padanya Terdapat Dzikir.
Hal ini merupakan perkara yang makruh sehingga sepantasnya seorang muslim untuk menjauhinya. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya ada seseorang melewati Rasulullah shallallahu alaihi was sallam ketika beliau sedang buang air kecil. Maka orang itu mengucapkan salam kepada beliau namun beliau tidak menjawabnya. Hal itu karena menjawab salam termasuk dzikir.
 
Sumber artikel: 
Al-Minzhaar Fii Bayaani Katsiirin Minal Akhthaaisy Syaai’ah

Forum Salafy Indonesia

Tentang BERWUDU LEBIH DARI TIGA KALI

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alus Syaikh [Menteri Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi]

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BERSUCI: Was-was Ketika Berwudhu dengan Melakukannya lebih dari Tiga kali dan Ragu-ragu dengan Wudhunya.
Ini termasuk was-was dari syaithan, karena Rasulullah shallallahu alaihi was sallam tidak pernah menambah wudhunya lebih dari tiga kali. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Al-Bukhary bahwasanya beliau berwudhu sebanyak tiga kali. Maka wajib atas seorang muslim untuk membuang was-was dan keraguan setelah dia menyempurnakan wudhunya dan jangan menambah lebih dari tiga kali. Hal ini sebagai bentuk mengusir was-was yang hal itu termasuk dari makar syaithan

Sumber artikel: 
Al-Minzhaar Fii Bayaani Katsiirin Minal Akhthaaisy Syaai’ah

Forum Salafy Indonesia

Tentang MENGUSAP KEPALA LEBIH DARI SEKALI KETIKA BERWUDU

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alus Syaikh [Menteri Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi]

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BERSUCI: Mengusap Kepala Lebih dari Sekali.
Hal ini menyelisihi petunjuk Nabi shallallahu alaihi was sallam, karena beliau hanya mengusap kepala sekali saja. Hal itu berdasarkan riwayat yang shahih dari Ali radhiyallahu anhu yang menjelaskan sifat wudhu Nabi shallallahu alaihi was sallam dengan mengatakan:
وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَاحِدَةً
“Beliau mengusap kepalanya sekali.”
Riwayat ini dikeluarkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan An-Nasaiiy dengan sanad jayyid. Abu Dawud mengatakan: “Hadits-hadits shahih yang diriwayatkan dari Utsman semuanya menunjukkan bahwa mengusap kepala hanya dilakukan sekali saja.”

Sumber artikel: 
Al-Minzhaar Fii Bayaani Katsiirin Minal Akhthaaisy Syaai’ah

Forum Salafy Indonesia

Tentang APRIL MOP

April Mop diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun. Pada hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman, bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu. Tidak menutup kemungkinan momen seperti ini juga diikuti oleh kaum muslimin. Bagaimana Islam memandang momen tersebut?

Berikut nasehat Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah:
 الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد
Sesungguhnya Allah subhanahu wataala telah memerintahkan untuk jujur di dalam Kitab-Nya dan memerintahkan untuk bersama dengan orang-orang yang jujur. Allah jalla waala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah: 119)
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam telah melarang dari perbuatan dusta dan menggolongkan dusta termasuk dosa besar. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Hati-hatilah kalian dari dusta, karena sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pelakunya kepada kejahatan. Seseorang yang senantiasa berdusta dan terus-menerus dalam kedustaannya, maka akhirnya ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.
Jika demikian, maka yang wajib atas seorang muslim adalah bertakwa kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya, serta menaati Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam. Seorang muslim wajib berhati-hati dan waspada dengan penuh kewaspadaan dari dusta. Karena kedustaan itu diharamkan dalam bentuk dan warna apapun. Semakin besar dan semakin bertambah kadar keharamannya ketika kedustaan itu dilakukan dalam rangka membuat orang lain tertawa.
Inilah yang kami ketahui tentang permasalahan yang ditanyakan (tentang momen April Mop) dan ini adalah perkara yang sudah dikenal di kalangan umat Islam di beberapa kurun waktu terakhir ini. Yang sangat disayangkan, ternyata sumber dari momen tersebut adalah berasal dari orang-orang Yahudi, Nashara, dari negara-negara barat dan timur semuanya, mereka berdusta dan menipu dengan suatu kedustaan dan tipuan agar orang-orang tertawa, atau agar orang-orang menyebut dia dan terkenal serta tercatat di dunia popularitas.
Adapun kita segenap kaum muslimin, maka Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda,
وَيْلٌ لِلرجل يَكْذِبُ الكذبة لِيَضْحَكَ بِها الْناس وَيْلٌ لَهُ, ثُمَّ وَيْلٌ لَهُ
Celakalah seseorang yang berdusta dengan suatu kedustaan agar manusia tertawa karenanya, celakalah dia, celakalah dia.
Wajib atas kita semua untuk berhati-hati darinya. Permasalahan yang ditanyakan, yaitu tentang kedustaan pada bulan April (April Mop), maka ini adalah haram dari dua sisi:
Pertama: Hal itu merupakan kedustaan. Allah subhanahu wataala telah mengharamkan dusta. Dan kita semua telah mendengar sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam,
إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Hati-hatilah kalian dari dusta, karena sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pelakunya kepada kejahatan, dan kejahatan akan mengantarkan pelakunya kepada neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan terus-menerus dalam kedustaannya, maka akhirnya ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ini sisi pertama.
Kedua: Semakin besar keharamannya -di samping kedustaan itu sendiri hukumnya adalah haram- bahwa perbuatan seperti itu merupakan bentuk tasyabbuh terhadap orang-orang kafir. Orang-orang kafir tersebut berdusta, menipu, dan melakukan perbuatan sedemikian rupa, bahkan terkadang menyampaikan kedustaan berupa berita besar dan bencana yang hebat yang disiarkan dan disebarkan terutama melalui media-media massa pada zaman modern ini. Sehingga tersebarlah berita tersebut sampai belahan bumi timur dan barat. Akibatnya terjadi ketakutan yang melanda banyak orang. Namun kemudian berita tersebut diketahui ternyata tidak ada asalnya.
Demikianlah jika seorang muslim berdusta, yang kemudian menyebabkan saudaranya sesama muslim ketakutan, dan semakin besar ketakutan itu yang menyebabkan semakian bertambah pula kepanikannya, bahkan terkadang jatuh sakit ketika disampaikan kepadanya misalnya: Si Fulan meninggal dunia, ayahnya, atau saudaranya, atau putra dan putrinya. Misalnya juga dengan mengatakan, Rumahmu kecurian. Rumahmu kebakaran. Atau yang semisal dengannya berupa perkara-perkara dan berita yang besar. Hal seperti itu terkadang menyebabkan seseorang kacau pikirannya, hilang pikiran dan akalnya, dan terkadang jatuh sakit. Yang seperti ini menjadi tanggungan siapa? Apa yang terjadi seperti ini tentu menjadi tanggungan si pendusta.
Dalam hal ini kedustaan seperti itu akan lebih besar tingkat keharamannya, karena terdapat padanya kejelekan yang besar dan mengandung unsur penyerupaan dengan orang-orang kafir.
Maka yang wajib atas kaum muslimin adalah berhati-hati dan mewaspadainya dengan sungguh-sungguh, serta tidak meniru musuh-musuh Allah dari kalangan orang-orang kafir, karena Allah subhanahu wataala memerintahkan kaum muslimin untuk bersama dengan orang-orang yang jujur.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah: 119)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Seorang muslim itu adalah jika kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.
Jika ada seorang yang berdusta dengan sebuah kedustaan sehingga menyebabkan orang lain ketakutan, maka berarti kaum muslimin tidak selamat dari gangguan lisannya.
Aku memohon kepada Allah agar memberikan rezeki kepada kita semua berupa pemahaman dan ilmu terhadap agama ini, serta sikap ittiba (senantisa mengikuti) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan berhati-hati dari perbuatan menyerupai orang-orang kafir, baik dari kalangan orang-orang barat maupun timur, serta berhati-hati dari mengikuti prinsip dan cara beragama orang-orang Yahudi dan Nashara. Hal ini telah dikabarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. Bukanlah sesuatu yang asing, jika ada umat Islam yang terjatuh ke dalam perbuatan meniru dan mengikuti orang-orang Yahudi dan Nashrani dengan bentuk peniruan yang benar-benar persis, berjalan di belakang mereka sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampaipun kalau mereka memasuki lubang dhabb, maka kita umat Islam juga akan ikut-ikutan memasukinya.
Aku memohon kepada Allah agar memberikan rezeki kepada kita semua untuk berittiba terhadap Rasul-Nya dan berhati-hati dari perbuatan yang mendatangkan murka Rabb kita tabaraka wataala. Yaitu dengan menjauhi perkara-perkara seperti ini (momen April Mop) dan sikap tasyabbuh terhadap musuh-musuh Allah dari kalangan orang-orang kafir. Aku juga memohon kepada Allah agar memberikan rezeki kepada kita semua untuk senantiasa berpegang dengan prinsip Islam yang benar dan meniti jalan Allah yang lurus. Sesungguhnya  Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.
وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وأتباعه بإحسان
(Terjemahan dari الدليل على تحريم كذبة إبريل  oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah)

Situs Resmi Mahad As-Salafy

*) Teks asli:
الدليل على تحريم كذبة إبريل
السؤال:  شيخنا هذا سؤال من بريد موقع ميراث الأنبياء يسأل عما اشتهر هذه الأيام بــ (كذبة إبريل) حفظكم الله لعل لكم كلمة في هذا يا شيخ ؟
محمد بن هادي المدخلي الجواب
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد
فإن الله سبحانه وتعالى قد أمر بالصدق في كتابه وأمر بلزوم أهله، فقال –جل وعلا-: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
والنبي –صلى الله عليه وسلم- نهى عن الكذب وجعله من الكبائر، فقال –عليه الصلاة والسلام-  إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا، وإذا كان الأمر كذلك فالواجب على المسلم أن يتقيَ الله في نفسه ويلزم أمر ربه، ويطيع رسوله –صلى الله عليه وسلم- ويحذر كل الحذر من الكذب، فإن الكذب محرم بجميع أشكاله وألوانه، ويشتد ويزداد حرمة إذا كان لإضحاك الناس، وهذا الذي نعلمه عن هذا الأمر الذي سئل عنه واشتهر بين المسلمين وفي الآونة الأخيرة وللأسف إنما مصدره اليهود والنصارى وبلاد الغرب والشرق من هؤلاء جميعا فإنهم يكذبون هذه الكذبة ليضحكوا بها أو ليذكروا بها ويشتهروا بها ويدونوا في عالم الشهرة
أما نحن معشر المسلمين فإن النبي –صلى الله عليه وسلم- قال: ويل للرجل يكذب الكذبة ليضحك بها الناس ويل له ثم ويل له. فالواجب علينا جميعا أن نحذر هذا وهذا الباب الذي سئل عنه وهو باب كذبة إبريل محرمة من ناحيتين
الناحية الأولى: أنها كذب والله –سبحانه وتعالى- قد حرم الكذب وقد سمعنا جميعا قول النبي –صلى الله عليه وسلم- (إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا. رواه البخاري ومسلم 
فهذه ناحية.. والناحية الثانية: التي تشتد بها وبسببها حرمة هذا الكذب إضافة إلى حرمته الأصلية وهي كون هذا الأمر تشبها بالكفار ، فإن هؤلاء الكفار يكذبون ويفعلون ويفعلون وربما أتوا بالكذبة الكبيرة والطامة العظيمة التي تذاع وتشاع خصوصا في وسائل الإعلام اليوم فتشرق وتغرب ويحصل فيها الفزع الكثير ثم بعد ذلك يتبين أنها لا أصل لها
فهكذا إذا كذب المسلم كذبة يروع فيها أخاه المسلم ويستثير خوفه ويشتد بسبب ذلك ذعره وربما يصيبه بمرض حينما يقول له مثلا مات فلان ممن يعز كأب أو أخ أو ابن أو بنت أو يقول مثلا سُرق بيتك أو احترق بيتك أو نحو ذلك من الأمور العظيمة ربما يختلط بسببها الإنسان يزول لبه وعقله، وربما مرض ففي ذمة من؟، هذا الذي يحصل إنما هو في ذمة هذا الكذاب. فهذه الكذبة من هذا الباب أيضا أشد حرمة وذلك لما فيها من الشر العظيم ولما فيها من مشابهة الكفار في هذا الجانب
فالواجب على المسلمين أن يحذروا ذلك أشد الحذر وأن لا يقتدوا بأعداء الله الكفرة. فإن الله سبحانه وتعالى قد أمرهم بأن يكونوا مع الصادقين يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ، ويقول –صلى الله عليه وسلم-المُسلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسلِمُونَ مِن لسَانِهِ وَيَدِه
وإذا كان الإنسان يكذب الكذبة فيروع بها الناس هذا ما سلم المسلمون من لسانه
أسأل الله أن يرزقنا جميعا الفقه في الدين والبصيرة فيه والاتباع لرسول الله –صلى الله عليه وسلم- والحذر كل الحذر من مشابهة الكفرة من غربيين وشرقيين واتباع سنن اليهود والنصارى وهذا قد أخبر عنه النبي –صلى الله عليه وسلم- فليس بمستغرب أن يقع في أمة الإسلام أنهم يقتدون باليهود والنصارى حذو القذة بالقذة ويمشون ورائهم شبرا بشبر وذراع بذراع حتى لو دخلوا جحر ضب لدخلناه
فأسأل الله أن يرزقنا جميعا اتباع رسوله والحذر مما يسخط ربنا تبارك وتعالى وذلك بالبعد عن مثل هذه الأشياء والتشبه بأعداء الله الكقرة ولزوم طريق الإسلام الصحيح ونهج صراط الله المستقيم إنه جواد كريم
وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وأتباعه بإحسان
جزاكم الله خيرا يا شيخ اهـ
Sumber: 
www .miraathpublications .net/april-fools-day

###

Buletin Al Ilmu Edisi No. 20/V/XIII/1436 H

"Berita Duka; Telah meninggal dunia bp. Muh. Azemi td pg jam 05.18 wib krn kecelakaan di solo mhn maaf apbl terdpt kslhn, jenazah akan di bw k sby sore jam 16.00 d makamkan bsk pagi. Ibu april mopasseng."
Demikian bunyi SMS mengerikan itu tersebar. Sontak, para kerabat kaget membacanya. Anak Pak Azemi langsung shock. Ia histeris di sekolah lalu pingsan tak sadarkan diri. Mertua Pak Azemi juga demikian. Kagetnya bukan main, sampai-sampai ia harus dilarikan ke Rumah Sakit/UGD. Jangan tanyakan bagaimana istri Pak Azemi. Pesan singkat itu bagaikan teror mendadak yang membuat keluarga Pak Azemi bak kena prahara yang maha dahsyat. Padahal, Pak Azemi ada di rumahnya dalam keadaan sehat wal afiat.
***
Seorang ibu terkena serangan jantung. Ia dibawa ke rumah sakit setelah mendengar salah satu putrinya, Fatimah (7 th), diculik seseorang. Gadis kecil itu dikabarkan hilang selama tiga jam. Ibu malang itu akhirnya mendapatkan perawatan intensif.
Coba bayangkan bila Pembaca sebagai ibu anak itu, atau kerabat dan saudaranya!
Bagaimana perasaan Anda saat itu? Tentu akan sangat terkejut, bukan?!
Faktanya, Fatimah disembunyikan oleh kakaknya sendiri, Wafa. Gadis berusia 15 tahun ini sengaja melakukan perbuatan tersebut untuk mengerjai ibunya. "Saya mendengar April Mop dari teman-teman sekolah. Lalu kami memutuskan untuk menyembunyikan Fatimah dan bilang dia diculik. Kami tidak menyangka kebohongan ini menyebabkan Ibu menderita serangan jantung," ujar Wafa penuh sesal.
***
Pada awal April 1946, gempa bumi dan tsunami di Pulau Aleutian membunuh 165 orang di Hawaii dan Alaska. Pihak berwajib sebenarnya telah mengingatkan warga akan datangnya tsunami. Namun mereka tidak mempercayai peringatan tersebut. Warga menganggap berita tsunami tersebut hanya bohong dan lelucon.

Pembaca yang semoga dirahmati Allah, tiga peristiwa di atas hanyalah contoh kecil akibat fatal dari April Mop. Di Indonesia maupun luar negeri, baik yang diberitakan media ataupun tidak, April Mop menyisakan berbagai kejadian memilukan. Barangkali Anda sendiri pernah menjadi korban April Mop?
Sekedar mendengar akibat fatal di atas, setidaknya orang akan takut dengan April Mop. Apalagi kalau ia tahu hakikat di balik April Mop itu.

Apa April Mop itu?
April Mop disebut juga dengan April Fool's Day. Yaitu suatu hari di mana orang-orang kafir merayakan hari tersebut setiap tahunnya, tepatnya pada tanggal 1 April. Menurut mereka, pada hari tersebut seseorang boleh berbohong, menipu atau memberi lelucon tanpa dianggap bersalah. Hari tersebut ditandai dengan bohong, tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, teman, tetangga bahkan orang tua dengan tujuan ngerjain mereka dan yang dikerjai tidak boleh marah.
April Mop yang asalnya dari Barat (baca: orang-orang  kafir) ini akhirnya populer dan menyebar ke seluruh pelosok dunia, tak terkecuali di sebagian negeri kaum Muslimin. Dan sangat disayangkan, sebagian kaum muslimin, terkhusus para pemuda, latah dengan acara ini. Mereka menganggap berbohong dan menipu adalah sah-sah saja lagi tidak berdosa.

Bagaimana sikap Anda?
Terlepas dari kontroversi latar belakang April Mop, namun sebagai pemuda muslim dengan mantap aku katakan, "Stop untuk April Mop!" Terserah teman-teman mau bilang apa. Mau dikatakan sok alim, kuper, gak gaul, atau kuno, terserah! Tapi, mari kita merenungi beberapa kejadian di atas. Semoga Allah membuka mata hati kita untuk bisa mengambil pelajaran darinya.
Secara fitrah, kita bisa langsung menilai bahwa April Mop dengan segenap perangkatnya; bohong, menipu dan usil, adalah akhlak buruk. Sifat ini sangat bertentangan dengan akal dan naluri manusia yang sehat. Oleh karena itu, Allah mencelanya. Para rasul yang Allah utus sangat jauh dari sifat ini. Lihat saja, Nabi kita bergelar al-Amin karena begitu jauhnya dari dusta dan bohong.
Siapa yang rela bila kerabatnya dilarikan ke rumah sakit lantaran berita dusta? Siapa yang suka bila ibunya terkena serangan jantung akibat kebohongan? Terimakah Anda jika Anda sendiri sebagai korbannya? Saya yakin, kita semua sepakat menjawab tidak.
Lalu masihkah kita latah dengan merayakan April Mop? Sekali lagi, untuk saat ini, saya yakin Anda akan menjawab tidak. "Kami hanya ingin bercanda dan mencari hiburan saja," ujar salah seorang.
Sebelum berbicara dalil yang nanti akan kita sebutkan, apakah Anda akan tertawa bila anak Anda pingsan tak sadarkan diri karena tipuan Anda? Apakah Anda akan terhibur jika ibu Anda, yang selama ini merawat Anda, meringkuk di RS disebabkan keusilan Anda? Ataukah Anda gembira jika kerabat kita, na'udzubillah, meninggal gara-gara efek April Mop? Sekali lagi, katakan, "Stop!" untuk April Mop.

Apa kata Syariat?
Islam sebagai agama kebenaran telah mengatur segalanya, termasuk hubungan sesama agar tetap harmonis. Di antaranya adalah menjauhi dusta. Sehingga, terlalu banyak dalil yang menunjukkan haram dan tercelanya berbohong, berdusta, dan menipu. Di lembar singkat ini kami hanya akan menyebutkan sebagiannya saja:
- Dusta pembawa celaka
Allah berfirman (artinya), "Kecelakaan besarlah bagi orang yang suka berdusta dan berbuat dosa." (QS. al-Jatsiyah: 7)
Tentunya kita semua tidak ingin celaka, di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, "Stop April Mop!"
- Dusta mengantarkan pada perbuatan jahat
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Jauhilah
dusta! Ketahuilah, ia akan mengantarkan pada berbagai perbuatan jahat" (HR. al-Bukhari dan Muslim)
- Dusta menjerumuskan ke dalam neraka
Dalam kelanjutan hadits di atas, beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Dan perbuatan jahat akan menjerumuskan ke dalam api neraka."
- Dusta, akhlak yang paling dibenci
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada akhlak
yang lebih dibenci Rasulullah dibandingkan dusta." (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Baihaqi)
- Dusta ciri dan sifat munafik
Baginda Rasul shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Ciri-ciri munafik itu ada tiga; (di antaranya) bila berbicara ia berdusta." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Tentu saja, masih ada banyak dalil yang menjelaskan haram dan tercelanya berdusta. Semoga, apa yang bisa disebutkan di atas telah mencukupi Anda.

Dilarang dusta, meski bercanda!
Alasan bercanda untuk dusta dan membuat orang lain tertawa tidaklah dibenarkan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Celakalah orang yang menyampaikan satu berita dusta untuk membuat orang lain tertawa! Celaka dia! Celaka dia!" (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Jika Anda ingin bercanda, bercandalah dengan tanpa dusta. Demikian yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bimbingkan kepada kita semua. Dalam kesempatan lain, beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Aku menjamin sebuah rumah di bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta sekalipun sekedar bercanda." (HR. Abu Dawud)

Sekali dusta, berikutnya sulit dipercaya!
Masih ingat peristiwa tewasnya 165 orang karena April Mop? Kenapa warga tidak percaya peringatan bahaya tsunami? Karena peristiwa itu terjadi pada tanggal 1 April yang di benak mereka adalah perayaan April Mop. Dengan kata lain, mereka menganggap peringatan itu hanyalah bohong, sebatas canda dan tipuan. Terbuktilah bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (fa inna khairal hadyi hadyu Muhammad), saat beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Seseorang yang biasa berdusta, akhirnya ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (Muttafaqun 'Alaih)
Banyak peristiwa yang dianggap bohong dengan dalih April Mop padahal ia nyata. Hingga akhirnya ketidak percayaan tersebut mengakibatkan berbagai akibat fatal dan kerugian harta, fisik, waktu, pikiran, perasaan, materi bahkan jiwa dan nyawa. Allahul musta'an.

Pemuda, dengan Islam mari berbangga!
Tak habis pikir, bila ternyata April Mop ini, dan acara-acara lain, telah merenggut sebagian hati pemuda muslim. Di banyak negara Islam, 1 April dipenuhi dengan kebohongan dan penipuan. Secara tidak sadar mereka terseret arus budaya gelap orang-orang kafir. Tidak lain di antara sebabnya adalah minimnya ilmu dan juga rasa minder dengan syiar ajaran Islam. Tidakkah Anda yakin dengan firman Allah (artinya), "Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam."!?
Sadarlah, segala ajaran (termasuk budaya dan gaya) selain Islam yang dijajakan Barat hanyalah untuk menjauhkan kita dari agama yang diridhai-Nya, Islam. Maka, katakan, "Stop!" untuk April Mop!

Renungan Akhir
Pikirkan segala kemungkinan akibat dari ucapan Anda! Jadikan prinsip al-ilmu qablal qaul wal amal (berilmu sebelum berucap dan berbuat), sebagai pedoman dan haluan bagi lisan. Ingat, di samping kanan dan kiri kita ada malaikat yang mencatat segala kata yang terucap.
Semoga bermanfaat.
Wabillahit-taufiq.

Penulis: Ustadz Abu Abdillah Majdiy