Cari Blog Ini

Selasa, 09 Juni 2015

Tentang SELEKTIF MEMILIH SUAMI

Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah al Jabiry حفظه الله

Penanya:
بارك الله فيكم شيخنا وهذا السؤال السادس من الجزائر تقول السائلة: أنا أختٌ سلفية ولم يتقدم لي إلى الآن أي سلفي وأغلب من خطبني عوام، وأهلي يوافقون عليهم ويضغطون علي لأوافق عليهم أصبحت أخاف على ديني وأنا قليلة الخروج فنصحتني إحدى الأخوات بالخروج من البيت ليراني الإخوة فبم تنصحني يا شيخ كي أخرج كي يتقدم السلفين لخطبتي؟ وأرجو منكم الدعاء
Semoga Allah memberkahi anda wahai Syaikh kami.
Pertanyaan keenam dari al Jazair. Seorang wanita bertanya:
Saya seorang Akhwat salafiyah, akan tetapi sampai saat ini belum ada satupun ikhwan salafy yang maju melamarku, dan bahkan kebanyakan yang maju melamarku dari kalangan orang awam, dan keluargaku setuju dengan lamaran mereka bahkan mendesakku untuk menerima lamaran tersebut. Aku khawatir terhadap keselamatan agamaku. Saya seorang wanita yang jarang keluar rumah, sehingga sebagian Akhwat menasehatiku agar aku keluar dari rumah sehingga ada ikhwah salafy yang melihatku.
Apa nasehat anda wahai Syaikh, sehingga saya bisa keluar dan ikwah salafy ada yang mau maju melamar saya?
Saya mengharapkan doa dari anda.

Jawaban:
أولًا: يا بنتي أوصيكِ بالصبر وأوصيكِ بكثرة التعبد لله سبحانه وتعالى- ومن ذلكم الاستكثار من الدعاء بأن يمُن اللهُ عليكِ بزوجٍ صالحيعينك على أمور دينكِ ودنياكِ
Yang pertama: Wahai putriku, saya nasehatkan anda untuk bersabar dan banyak beribadah kepada Allah subhanahu wataala. Diantaranya memperbanyak doa kepada Allah agar anda dikaruniai suami yang sholeh, yang bisa membantumu dalam menjalankan agama dan duniamu.
وثانيًا: إذا كان هؤلاء العوام على السنة ويرضى خلقهم وتدينهم فلا مانع إن شاء الله أن تتزوجي رجلًا منهم واشترطي عليه أن يأذن لكِ بتحصيل العلم، وفي قطركم الجزائر مشايخ عرفنا منهم، الشيخ محمد بن علي فركوس، الشيخ عبد المجيد بن جمعة والشيخ عز الدين رمضاني وآخرين فاطلبي العلم عليهم أوعلى من يزكونه لكِ واشترطي على زوجك هذا الشرط وشددي، وتعرفين معنى من يرضى دينه وخلقه أنهم من أهل الصلاح والتقى كذلك المحافظة على الصلوات الخمس في جماعة وعلى الجمعة وليس متلبسًا بخوارم المروءة، أو فسق ظاهر مثل شرب الدخان
Yang kedua: Jika orang awam (yang maju melamarmu) berada di atas sunnah yang diridoi akhlak dan agamanya, maka tidak mengapa engkau menikah dengannya dan engkau memberi syarat kepadanya agar diberi izin untuk tetap menuntut ilmu. Dan di negaramu (al Jazair) terdapat beberapa Masyaikh yang kami ketahui di antaranya: Syaikh Muhammad bin Ali Farkus, Syaikh Abdul Majid bin Jumah, Syaikh Izuddin romadhani, dan yang lainnya. Maka belajarlah ilmu kepada mereka atau kepada orang-orang yang mereka tazkiyah.
Persyaratkanlah syarat ini dan pertegaslah.
Taukah anda apa yang dimaksud dalam ucapan "Orang yang diridhoi agama dan akhlaknya"?
Mereka adalah orang-orang yang sholeh dan bertakwa, demikiannya juga selalu menjaga sholat lima waktu secara berjamaah dan sholat jumat, serta tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang menyelisihi muruah (harga diri) dan bukan seorang yang melakukan kefasikan yang nampak seperti perokok.
ثالثًا: ما أظن الأخت التي نصحتك بالخروج حتى يراكِ السلفيون لا أظن هذا سديدًا، كيف يعرفونك؟ ما أكثر النساء يا بنتي اللاتي يخرجن هل هي تريد منكِ التجول في الشوارع والطرقات والمرور بالمقاهي وأماكن التجمع العامة، هذه ليست ناصحة، وإن كنا أحسنّا الظن بها فنصيحتها غير سديدة، هيأ الله لكِ يا بنتي الرشد من أمرك، وأسأله أن يجلب عليكِ من يعينك على دينك ودنياك، نعم إن حصل طالب علم صاحب سنة هذا لا يُرغب عنه يا بنتي لكن بناءً على ما ذكرتي فأنا أفتيكِ بمن يرضى دينه وخلقه وقد قدمتُ لكِ تفصيلًا ما أظنك غفلتي عنه
Yang ketiga: Aku memandang bahwa, yang menasehatimu untuk keluar rumah agar terlihat oleh ikwah salafy, ini sebuah nasehat yang kurang tepat. Betapa banyak wanita yang keluar dari rumahnya wahai putriku. Apakah dia menginginkan anda untuk berkeliaran di jalan-jalan, melewati kedai-kedai kopi dan tempat perkumpulan orang banyak?
Ini bukan nasehat!
Kalau kita mau berhusnudzon (berbaik sangka) kepadanya, maka kita katakan ini nasehat yang kurang tepat.
Semoga Allah memberimu petunjuk di dalam urusanmu. Dan saya memohon kepada Allah agar mengaruniakan kepadamu (suami) yang bisa membantumu dalam menjalankan agama dan duniamu.
Iya, jika anda dilamar seorang penuntut ilmu yang berpegang dengan sunnah maka ini jangan ditolak.
Wahai putriku.
Akan tetapi sesuai apa yang anda sebutkan (dalam pertanyaan), maka saya fatwakan kepadamu untuk menerima seseorang yang diridhoi agama dan akhlaknya.
Yang sudah aku rinci penjelasan maknanya dan aku yakin anda masih mengingatnya.

Sumber:
www .sahab .net/forums/index .php?showtopic=143135#entry686657

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

###

Jum'at, 25 Dzulhijjah 1436 H / 09 Oktober 2015
Dijawab oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah

PERTANYAAN

Apa yang harus dilakukan seorang akhwat yang hendak memilih calon suami, akhwatnya ingin seorang (pelajar/yang pernah mondok) dengan harapan lebih baik agamnya, tapi  qaddarullah yang datang ikhwah-ikhwah pekerja yang belum pernah mondok, walau insya Allah ikhwah salafy yang suka ta'lim, tapi hanya ketika waktu luang (pulang bekerja/waktu libur kerja).
Apakah akhwat ini harus menerima ikhwan pekerja yang ta'limnya hanya waktu luang dari kerja atau menolak untuk menunggu ikhwah pelajar? Mohon nasihatnya Ustadzah.
Jazaakillah khairan.

JAWABAN

Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiri حفظه الله تعالى ketika ditanya seperti pertanyaan di atas, beliau menjawab, para qudwah/contoh teladan kita dari para shahabiyah dahulu tidak ada yang memilih laki-laki untuk menjadi suami dari orang yang terpelajar dan berilmu, mereka menta'ati perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk lebih memilih agama dan akhlaknya, karena Rasulullah صلى الله عليه وسلم tidak menganjurkan untuk memilih yang terpelajar atau berilmu.
Sebab bagusnya agama dan akhlak tidak mutlak dimiliki hanya untuk ikhwan yang mondok saja.
Sehingga alasan yang tidak syar'i menolak lamaran ikhwan karena tidak mondok.
Barakallahu fiki.