Cari Blog Ini

Rabu, 06 April 2016

“Pembagian Tauhid Menjadi Tiga Sesat!” Benarkah?

🌋 Calon Ketum PBNU 2015: “Pembagian Tauhid Menjadi Tiga Sesat!” Benarkah?

🎓 Calon Ketum PBNU KH Idrus Ramli 2015, berkata:

💥 “Begini letak kesesatannya. Pembagian tauhid menjadi tiga, … belum pernah dikatakan oleh seorangpun sebelum Ibnu Taimiyah.”

💺 Berikut ini Ulama Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sejati, para ulama yang tidak diragukan lagi kapasitas ketakwaan mereka, takutnya mereka kepada Allah untuk berbicara tanpa ilmu. Penjelasan para Ulama Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sejati, yang keilmuan dan kapasitas tela’ah mereka yang sudah mumpuni. Ternyata mereka menetapkan pembagian tauhid menjadi tiga.

⛵️ Di antara para ulama tersebut adalah:

🔵 1. al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit al-Kufi yang wafat pada tahun 150 H, jauh sebelum Ibnu Taimiyyah yang lahir pada tahun 661 H. Perhatikanlah ucapan al-Imam Abu Hanifah tentang akidah beliau dalam kitab al-Fiqhul Absath (1/135).

🔴 2. al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari yang wafat pada tahun 310 H, sekitar 3,5 abad atau 350 tahun sebelum lahirnya Ibnu Taimiyyah. Beliau termasuk ulama yang disebutkan dalam deretan “Thabaqaat Syafiiyah”. Beliau juga menegaskan pembagian tauhid ini dalam kitab beliau Tafsir ath-Thabari 22/173.

⚪️ 3. al-Imam Abu Ja’far ath-Thahawi yang wafat pada tahun 321 H, juga sekitar 3,5 abad atau 340 tahun sebelum lahirnya Ibnu Taimiyyah, menetapkan pembagian tauhid ini dalam mukadimah kitab akidahnya yang masyhur dengan nama aqidah Ath-Thahawiyah.

🔷 4. al-Imam Abu Hatim Muhammad bin Hibban Al-Busti, yang wafat pada tahun 354 H, juga sekitar 3 abad atau 300 tahun sebelum Ibnu Taimiyyah lahir. Beliau juga mengisyaratkan tentang pembagian tauhid ini pada mukadimah kitabnya “Roudhotul Uqola’ wa Nuzhatul Fudholaa.”

🔶 5. al-Imam Ibnu Abi Zaid Al-Qairawany Al-Maliky, wafat tahun 386 H, atau 275 tahun sebelum lahirnya Ibnu Taimiyyah. Beliau juga menyebutkan hal ini dalam mukadimah kitab beliau ar-Risalah al-Fiqhiyyah hal. 75 (cet. Darul Gharb Al-Islamy).

💎 6. al-Imam Ibnu Baththah Al-’Ukbary, wafat tahun 387 H. Atau 274 tahun sebelum lahirnya Ibnu Taimiyyah, di dalam kitab beliau al-Ibanah al-Kubra (6/149)

🔴 7. al-Imam al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ishaq bin Yahya bin Mandah yang meninggal pada tahun 395 H. Atau 266 tahun sebelum masa Ibnu Taimiyyah. Silahkan para pembaca merujuk langsung dalam kitab beliau: “Kitabut Tauhid wa Ma’rifati Asmaillah ‘azza wa jalla wa Shifatihi ‘Alal Ittifaq wat Tafarrud.”

🔵 8. al-Imam Abu Bakr Muhammad bin al-Walid ath-Thurthusy yang wafat tahun 520 H. Atau 141 tahun sebelum keberadaan Ibnu Taimiyyah. Beliau menyebutkannya dalam mukadimah kitab “Sirajul Muluk.”

⚪️ 9. al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi, wafat tahun 671 H. Yang 10 tahun telah meninggal sebelum lahirnya Ibnu Taimiyyah. Menjelaskan hal ini dalam kitab tafsirnya yang terkenal, yaitu “Tafsir al-Qurthubi” ketika menafsirkan lafal Allah pada surat al-Fatihah.

✏️ Dengan demikian para pembaca bisa menilai sendiri…
Bahwa klaim Calon Ketum PBNU KH Idrus Ramli tentang pembagian tauhid menjadi tiga adalah sesat, dan pembagian tauhid menjadi tiga tersebut belum pernah dikatakan oleh seorangpun sebelum Ibnu Taimiyah.

🔎 Apakah klaim itu diatas kebenaran?

💡Apakah klaim tersebut dibangun diatas ilmu?

🔦 Ataukah hanya klaim yang didasari semangat fanatik buta?

📡 Baca kembali di:

http://www.yuk-kenal-nu.net/tauhid-itu-terbagi-tiga-wahai-idrus-ramli-bagian-pertama-2/

http://www.yuk-kenal-nu.net/tauhid-itu-terbagi-tiga-wahai-idrus-ramli-bagian-kedua-2/

http://www.yuk-kenal-nu.net/tauhid-itu-terbagi-tiga-wahai-idrus-ramli-bagian-kedua-3/

http://www.yuk-kenal-nu.net/tauhid-itu-terbagi-tiga-wahai-idrus-ramli-bagian-keempat/

🚀 Silakan kunjungi:

http://www.yuk-kenal-nu.net/2015/07/21/calon-ketum-pbnu-2015-pembagian-tauhid-menjadi-tiga-sesat-benarkah/

💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷

🌏🚀 Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.

🌷💐 Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:

https://telegram.me/yknuonline

Atau

https://goo.gl/qyrUcN

MENYIBUKKAN DIRI DENGAN ILMU TIDAK MENDATANGKAN PEKERJAAN

MENYIBUKKAN DIRI DENGAN ILMU TIDAK MENDATANGKAN PEKERJAAN

ahlussunnahtarakan.blogspot.co.id/2016/02/menyibukkan-diri-dengan-ilmu-tidak.html?m=1

Berkata Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhaly waffaqahullah ketika sedang menceritakan tentang perjalanan hidup Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dan tentang menuntut ilmu serta keadaan kita dan anak-anak kita:

Dan perkataan yang paling mengherankan yang kami dengar belakangan ini, dan duhai seandainya kami tidaklah hidup hingga harus mendengar perkataan ini:
(Ketika dikatakan): “wahai anakku, wahai saudaraku hendaknya engkau menuntut ilmu syar’i” dia menjawab “tidak mendatangkan pekerjaan...”
Allahu Akbar!!
Seakan-akan ilmu syar’i itu dituntut untuk bisa bekerja!?
Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam itu tujuannya pekerjaan??
(mereka berkata): tidak, pergilah belajar untuk jadi mekanik, pergilah untuk jadi dokter, pergilah untuk jadi ini itu ..

Dan bahkan yang lebih mengherankan dari itu bahwa engkau bisa mendapati hal ini di rumahmu, bisa jadi engkau mendengarnya dari sebagian saudara-saudaramu dan orang-orang yang engkau cintai: “nilainya sembilan puluh sembilan tapi masuk fakultas syariah? Demi Allah ini suatu kerugian, seharusnya dia masuk kedokteran”
Kedokteran apa? Kedokteran manusia, kedokteran tubuh!
Sedangkan kedokteran bagi rohani dan agama mereka merasa tidak butuh dengannya! Laa ilaaha illallah! Sungguh betapa besar perkataan ini seandainya orang yang mengatakannya mau meresapinya, sungguh betapa besar perkataan ini seandainya orang yang mengucapkannya mau memperhatikan apa yang dia ucapkan.

Syariat ini butuh kepada para penghafal, butuh kepada orang-orang pandai, butuh kepada orang-orang yang jeli, butuh kepada manusia unggulan, orang-orang cerdas, orang-orang yang berpengetahuan tinggi seperti mereka para imam yang dengan merekalah Allah menjaga agama ini.
Adapun sekarang kita melemahkan semangat para penuntut ilmu syar’i dan memperdengarkan kepadanya perkataan seperti ini.
Wajib atas kita semua untuk menyemangati anak-anak kita agar berkonsentrasi untuk menjaga syariat dan membawa syariat.
Barangsiapa yang melayani/membantu syariat ini maka dunia akan melayaninya. Barangsiapa yang niatnya (dalam menuntut ilmu) menghilangkan kebodohan dari dirinya sendiri dan memberikan manfaat bagi umatnya dan menjaga agama Islam serta membelanya, maka demi Allah dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina, dan Allah akan memudahkan baginya urusannya dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Maka wajib atas kita untuk meyakini hal tersebut. Dan kita sekarang wahai saudara-saudara dan anak-anakku, kita berada di suatu zaman di mana musuh-musuh Islam menyerang Islam dan muslimin, dan kita membutuhkan orang-orang unggulan yang Allah subhanahu wa ta’ala menjaga syariat ini dengan adanya mereka, kita butuh untuk mengerahkan kemampuan yang besar untuk menjaga syariat yang mulia ini, sehingga Allah akan menjaga mereka dengan syariat ini sebagaimana mereka telah menjaganya.

﴿ وَالَّـذِينَ جَاهَـدُوا فِينَا لَنَهْـدِيَنَّهُمْ سُبُلَـنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمـَعَ الْمُحْسِنِينَ  ﴾ [ سورة العنكبوت الآية (69)] 》.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” Al Ankabut: 69

للشيخ العلامة محمد بن هادي المدخلي -حفظه الله ورعاه-

[https://app.box.com/s/yinkhholmfnsxs85z4kf51jy4hxx4qjz ]

قال الشيخ محمد بن هادي المدخلي وفقه الله وهو يتحدث عن سيرة الإمام أحمد بن حنبل رحمه الله وعن طلب العلم وحالنا وحال أبنائنا :
《 وأعجب ما نسمع اليوم ويا ليتنا ما عشنا حتى نسمع هذا :
يا ولدي يا أخي عليك بالعلم الشرعي قال: " ما في وظايف !! "
الله أكبر! ..
كأن العلم للوظايف يطلب!؟
كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم لأجل الوظيفة؟؟!!
لا ، روح ميكانيكي ، روح طبيب روح كذا .
بل وأعجب من ذلك أن تجد هذا في بيتك وربما سمعته من بعض إخوانك وأحبتك :"معدله تسعة وتسعين ويذهب إلى الشريعة؟! "
والله خسارة...
يذهب إلى الطب طب أيش؟
الطب البشري طب الأبدان !
طب الأرواح والأديان زهدوا فيه ! لا إله إلا الله ! ما أعظمها من كلمة لو تدبرها القائل لها !
ما أكبرها من كلمة لو تأملها الناطق بها لما نطق بها
⇦ الشريعة تحتاج إلى حُفّاظ وتحتاج إلى أذكياء وتحتاج إلى متيقظين ، تحتاج إلى نجباء ونبهاء ، وعارفين مثل هؤلاء الأئمة الذين حفظ الله بهم الدين.
واليوم نَفتُ في عضُد الطالب ونُسمعه مثل هذا الكلام
يجب علينا جميعا أن نحث أبنائنا على الاتجاه لحفظ الشريعة وحمل الشريعة
⇦ من يخدم الشريعة تخدمه الدنيا
من كان قصده رفع الجهل عن نفسه ونفع أمته وحفظ دين الإسلام والذب عنه والله تأتيه الدنيا راغمة ويهيئ الله له من حيث لا يحتسب.
↫ فيجب علينا أن نؤمن بذلك ونحن معشر الإخوة والأبناء في زمن يتكالب فيه أعداء الإسلام على الإسلام والمسلمين ونحن بحاجة إلى الأفذاذ ليحفظ الله بهم سبحانه وتعالى هذه الشريعة ، بحاجة إلى هذه الطاقات العظيمة لحفظ الشريعة الكريمة فيحفظهم الله بها كما حفظوها
﴿ وَالَّـذِينَ جَاهَـدُوا فِينَا لَنَهْـدِيَنَّهُمْ سُبُلَـنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمـَعَ الْمُحْسِنِينَ  ﴾ [ سورة العنكبوت الآية (69)] 》. 
✍  من محاضرة "وقفات من سيرة الإمام أحمد بن حنبل رحمه الله"  ألقاها -حفظه الله تعالى- في مسجد بني سلمة  بالمدينة النبوية يوم الجمعة 18 من شهر شوال 1432هـ، ضمن فعاليات دورة الإمام ابن قيم الجوزية السادسة.

JADILAH AHLUSSUNNAH

🍃JADILAH AHLUSSUNNAH🍃

🔅Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah -rohimahulloh- berkata :

"Ahlussunnah adalah ummat Islam pilihan, Maka mereka adalah sebaik-baik ummat untuk ummat manusia."

(Minhaajussunnah 5/158)

🔅Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah -rohimahulloh- berkata :

"Ahlussunnah mati, namun tetap hidup sebutannya, Ahlul bid'ah mati, mati pula sebutannya, sebutan ahlussunnah tetap hidup, karena mereka selalu MENGHIDUPKAN ajaran Rasululloh -shollallohu 'alaihi wasallam.

Maka mereka berhak mendapatkan bagian dari firman Alloh ta'ala :

(( ورفعنا لك ذكرك ))

"Dan telah Kami tinggikan sebutanmu."

💥 Sebaliknya, sebutan ahlul bid'ah mati, karena mereka MEMBENCI ajaran Rasululloh -shollallohu 'alaihi wasallam,

Maka mereka berhak mendapat bagian dari firman Alloh ta'ala :

(( إنّ شانئك هوالأبتر ))

"Sesungguhnya orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus."

(Majmu' fataawa)
☄☄☄☄☄☄☄
☕ WA MTDS - ASSUNNAH
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀 ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah
➖➖➖➖➖➖