Cari Blog Ini

Senin, 18 Mei 2015

Tentang PENGAJIAN IBU-IBU

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله

Pertanyaan:
وهل من الأفضل أن يجتمعن في بيوت بعضهن أوفى المسجد؟
Manakah yang afdhal bagi para wanita (di dalam belajar), apakah berkumpul di rumah sebagian mereka ataukah di masjid?

Jawaban:
الذي أرى أن النساء يمكنهن الدعوة إلى الله كالرجال
Yang aku pandang bahwasanya wanita juga bisa berdakwah ke jalan Allah sebagaimana laki-laki.
ولكن نظرًا لكون المرأة لايتيسر لها الخروج كما يتيسر للرجل فإنها لاتساويه من كل وجه
Akan tetapi, dari satu sisi mereka tidak bisa menyamai kaum pria pada semua aspek dakwah ini karena intensitas keluar mereka yang terbatas tidak sebagaimana laki-laki.
ولكن هذه الكليات التي تضم عددا كبيرا من النساء يمكن أن تكون مجالا ًللدعوة إلى الله فيما بين النساء
Akan tetapi, fakultas-fakultas (syariah) yang ada ini dan bisa menampung banyak dari wanita adalah merupakan salah satu media bagi mereka para wanita di dalam berdakwah satu sama lain.
وأما الاجتماع في بيت من البيوت للعلم بالنسبة للنساء، فهذا محل توقف عندي لأنني إذا قارنت بين مزاياه النافعة، وما يخشى فيه من الضرر فإنى أقول: الأولى أن تبقى المرأة في بيتها,وان تدرس من العلم وتقرأ من الكتب ماتيسر
Adapun berkumpul pada salah satu rumah mereka dalam rangka belajar ilmu, maka saya tawaqquf (tidak bisa memutuskan) padanya. Dikarenakan kalau saya membandingkan antara kemanfaatan dan bahaya yang ditimbulkan padanya, maka saya katakan: yang lebih utama baginya tetap tinggal di rumahnya walaupun dia hanya bisa mempelajari sedikit dari ilmu dan membaca beberapa kitab yang mudah baginya.
اللهم إلا إذا كان هؤلاء النسوة في بيوت متقاربة كالجيران المتلاصقين مثلا فهذا أمره سهل
Kecuali jika rumah-rumah mereka berdekatan seperti halnya tetangga yang rumahnya berdekatan, maka ini perkaranya lebih mudah.
أما أن تركب السيارة أو تذهب إلى مكان بعيد للاجتماع في بيت امرأة فهذا أتوقف فيه
Adapun kalau dia harus mengendarai mobil atau pergi ke tempat yang agak jauh untuk berkumpul di salah satu rumah wanita, maka aku tawaqquf pada perkara ini.
وأستخير الله سبحانه وتعالى في القول به
Dan saya akan beristikharah kepada Allah untuk berfatwa pada masalah ini.
[Risalah berjudul Peran Wanita di dalam Perbaikan Masyarakat]

Sumber:
www .sahab .net/forums/index .php?showtopic=150330#entry707297

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

Tentang SALAT BERJAMAAH DI MASJID SEBELUM MASUK WAKTU SALAT

Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah al Jabiry حفظه الله

Pertanyaan:
هذه أسئله وردت عبر موقع ميراث الأنبياء: سائل من ليبيا يقول: يؤذن عندنا للصلوات قبل دخول وقتها، فهل نصلي مع الجماعه في المسجد ولو أقيمت الصلاه قبل دخول الوقت؟ أم الأفضل أن نصلي بالبيت في هذه الحال؟
Pertanyaan dari situs Mirotsul Anbiya. Penanya dari Maroko:
Di tempatku muadzinnya adzan sebelum masuknya waktu shalat. Apakah saya harus tetap shalat jamaah di masjid walaupun iqomatnya sebelum masuk waktu, ataukah saya shalat di rumah pada keadaan seperti ini?

Jawaban:
أقول أولاً أنت ياهذا السائل بارك الله فيك، ومن ماثلك في الحال، لكم حالتان: إحداهما: أن تكونوا موجودين خارج قريتكم في البريه، فأنتم لكم رؤيتكم، ونظرتكم، تصلون إذا تيقنتم دخول الوقت، سواء المغرب أو الفجر أو غيرهما. الحال الثانيه: أن تكونوا في قريتكم فأرى أن لاتشذوا عن جماعتكم، ومن استيقن يقيناً لاشك فيه صلى مع جماعته فتكون له نافله، ويصلي في بيته إذا دخل الوقت الذي كان لاشك عنده فيه، مستيقن، لأني بإستقرأ مايرد إليّ من أسئله وما أقل علمي ولستُ بالعالم الذي يصدر عن رأيه لكن ولله الحمد عندي أهليه أميز بها، الصحيح من السقيم استبان لي أن هذا مبني علي غالب الظن، فحينما أحقق مع السائلين يقول كنا في البريه فرأينا أن الوقت لم يدخل، وقد بينتُ التفصيل في هذه المسأله في أول جوابي علي هذا السؤال، نعم
Jawaban untuk Anda, wahai penanya, semoga Allah memberkahi Anda. Dan yang semisal dengan Anda, ada dua keadaan:
1. Kalian berada di luar daerah kalian di sebuah padang atau tempat yang luas, maka kalian bisa melihat waktu masuknya shalat, dan shalatlah ketika kalian telah yakin akan masuknya waktu baik shalat Magrib, Subuh atau selainnya.
2. Kalian berada di desa kalian, maka shalatlah bersama jamaah, jangan kalian menyendiri. Kalau dia yakin belum masuknya waktu, maka dia tetap shalat jamaah di masjid dengan niat shalat Sunnah kemudian dia shalat di rumah ketika waktu telah masuk.
Akan tetapi, sesuai pengalaman yang aku temukan dari beberapa pertanyaan semisal yang sampai kepadaku dan dari sedikit ilmu yang saya miliki dikarenakan saya bukan alim yang layak dimintai pendapatnya, akan tetapi, alhamdulillah, saya memiliki kemampuan untuk membedakan sesuatu yang valid dan tidak, dan perkara ini (keraguan masuknya waktu) dibangun di atas praduga yang kuat ketika aku menganalisis dari sebagian penanya mereka berkata: ketika kami berada di tanah lapang, kami melihat waktu memang belum masuk, dan perkara ini sudah aku jelaskan pada jawabanku yang pertama terkait permasalahan ini.
Naam.

Sumber:
ar .miraath .net/fatwah/2415

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

Tentang MENAKUT-NAKUTI SAUDARANYA SESAMA MUSLIM DALAM RANGKA BERCANDA ATAU HAL LAINNYA

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, lihat Shahihul Jami’no. 7659)