Cari Blog Ini

Sabtu, 09 Mei 2015

Tentang MENGGUGURKAN JANIN KARENA DIPASTIKAN JANIN LAHIR CACAT

Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan حفظه الله

Pertanyaan:
هذا يسأل عن إجهاض الجنين إذا كانَ مُشوّهًا تشويهًا كاملًا وأمرَ الطبيب بذلك، فما الحُكُم؟
Ada yang bertanya tentang hukum menggugurkan janin yang kondisinya kurang baik dan atas dasar permintaan dokter? 

Jawaban:
لا يجوز إجهاض الجنين إلا إذا كانَ على أمهِ خطر على حياتها خطر من بقاءِهِ، فإذا كانَ على أُمهِ خطرٌ من بقائهِ، قررَ ذلك جماعة من الأطباء الموثوقين، هيئة طبية موثوقة قرروا أنَّ بقاءُ هذا الحمل فيهِ ضررٌ على حياةِ أُمه، فإنهُ حينئذٍ يُجهَض إبقاء على حياةِ أُمهِ، أما إنه يُجهَض مِن أجلِ أنهُ مُشوّه فيُترَك لله- سبحانه وتعالى- يتولاه إن شاءَ أبقاهُ وأحياهُ، وإن شاء قبضهُ إليهِ
Tidak boleh menggugurkan janin, kecuali bisa mengancam keselamatan ibunya jika janin tersebut tetap dipertahankan. Maka jika beberapa dokter spesialis telah mendiagnosa dan menetapkan bahwa jika janin dibiarkan maka bisa mengancam keselamatan ibunya, maka boleh janin tersebut digugurkan dalam rangka mempertahankan nyawa ibunya.
Adapun menggugurkan janin dengan semata-mata kondisi janin yang kurang baik, maka yang seperti ini urusanya dikembalikan kepada Allah yang akan menentukan apakah janin ini akan lahir dengan selamat atau Allah akan mematikannya.

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Sumber:
alfawzan .af .org .sa/node/15564

Forum Salafy Indonesia

Tentang AKIKAH DENGAN HEWAN SELAIN KAMBING

Soal:
Bagaimanakah syarat dan ketentuan hewan aqiqah?

Jawaban:
Syarat dan ketentuan hewan aqiqah sama dengan hewan kurban pada beberapa hal berikut ini:
1. Harus dari golongan bahimatul an'am (kambing/domba, sapi, dan unta)
2. Harus mencapai usia yang telah ditentukan syari'at:
- Domba: 6 bulan
- Kambing kacang: 1 tahun
- Sapi: 2 tahun
- Unta: 5 tahun
3. Tidak memiliki aib/cacat/penyakit yang menjadikan hewan tersebut tidak sah, misalnya: buta, pincang, dan lain sebagainya.
Adapun perbedaannya, di dalam aqiqah tidak berlaku musahamah (satu sapi/unta untuk tujuh orang) sebagaimana pada hewan kurban, alasannya:
1. Tidak pernah diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam maupun dari para sahabat tentang hal itu.
2. Aqiqah adalah fida' (tebusan) untuk suatu jiwa, sehingga yang disembelih haruslah satu jiwa yang utuh, tidak boleh terbagi-bagi. (Lihat asy-Syarhal Mumti', 7/500)

Soal:
Manakah yang lebih utama untuk dijadikan hewan aqiqah: kambing/domba, sapi ataukah unta?

Jawaban:
Kambing/domba lebih utama daripada sapi maupun unta karena itulah yang disebutkan di dalam sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan domba (kambing kibas) lebih utama daripada kambing kacang. (Lihat Majmu' Fatawa al-'Utsaimin, 25/218-220 no. 149-151)

Sumber:
Buletin Al Ilmu Edisi No. 23/VI/XIII/1436 H

Penulis: Ustadz Abu Luqman

###

Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah al Jabiry حفظه الله

Pertanyaan:
بارك الله فيكم شيخنا، السؤال الثاني عشر والأخير؛ يقول السائل: أُمٌّ عندها ابنان، ولم تعقّ عنهما، وتسأل: هل لها ذبح بعيرٍ واحدٍ بدل أن تذبح لكل واحدٍ شاتان؟
Semoga Allah memberkahi anda, wahai syaikh kami.
Pertanyaan kedua belas dan merupakan pertanyaan terakhir. Ada yang bertanya: Seorang ibu memiliki dua anak lelaki dan belum dia aqiqahkan. Apakah boleh dia menyembelihkan satu ekor unta sebagai ganti dari dua ekor kambing untuk masing-masing anak?

Jawaban:
إن كان الأب موجودًا  فهو المُخاطب بالعقيقة، هو الذي يعقّ في الأصل، فإذا بلغ البنون والبنات الحُلُم، وكانوا قادرين، عقّوا عن أنفسهم، أمّا الأُم فليست هي في الأصل مُخاطبة بالعقيقة، لكن لو تَبرَّعت لسببٍ من الأسباب، إما أنَّ أولادها أيتام، وإذا بلغوا، فليس لديهم مال يُمكِّنهم من العقيقة، أو أرادت أن تُعاون الأب مع وجوده، فتتحمل العقائق كلها تبرعًا، أو تتحمل بعضها، فلا بأَس بذلك، وأنا لا أدري كم أبناؤها؟ لكن يكفي الثَنِيُّ من الإبل عن سبعة، والثَنِيّ هو ما أتمَّ خمس سنين، ودخل في السادسة
Kalau ayahnya masih ada, maka dialah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan aqiqah. Hukum asalnya dialah sang ayah yang mengaqiqahkan anaknya.
Adapun jika anak-anaknya sudah dewasa dan mereka mampu, maka mereka mengaqiqahkan diri mereka sendiri.
Adapun ibu pada asalnya bukanlah pihak yang bertanggung jawab untuk mengaqiqahkan anaknya. Akan tetapi, jika dia ingin berbuat baik dikarenakan satu sebab misalnya jika anak-anaknya sudah tidak memiliki ayah atau anaknya sudah balig tapi tidak memiliki harta untuk aqiqah atau sang ibu ingin membantu ayahnya dalam mengaqiqahkan anaknya baik menanggung seluruh biaya atau sebagiannya, maka ini tidak mengapa.
Saya tidak tahu berapa jumlah anak-anaknya, akan tetapi satu ekor unta yang telah berumur lima tahun masuk enam telah mencukupi untuk tujuh orang.

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Sumber:
ar .miraath .net/fatwah/11282

Forum Salafy Indonesia

###

Pertanyaan: 
هل يجوز أن أذبح شاة واحدة أو جديًا واحدًا في حالة المولود ولد؟ وهل يكفي ذلك، وهل يجوز أن نشترك سبعة في بقرة في عقيقة واحدة حيث إن والدي لم يفعل لنا عقيقة؟
Apakah boleh saya menyembelih satu ekor kambing untuk satu anak laki-laki yang baru lahir? Apakah sudah mencukupi?
Dan apakah boleh saya berserikat pada satu ekor sapi untuk tujuh orang? Karena ayah kami belum mengaqiqahkan kami.

Jawaban:
وذبيحة واحدة عن الأنثى، هكذا أمر النبيّ صلى الله عليه وسلم أن يُعَقّ عن الولد شاتان، وأن يُعَقّ عن الجارية شاة، والمراد بذلك شاتان تجزئان في الضحية، يعني ثني (الجزء رقم : 18، الصفحة رقم: 217) ماعز، أو جذع ضأن، هذا هو السنة من الغنم، أما إذا عقّ بسُبع من البدنة والبقرة فأرجو أن يجزئ، لكن الأفضل الغنم
Yang sunnah ketika aqiqah adalah dengan menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak wanita. Demikianlah perintah Nabi shallallaahu alayhi wa sallam untuk menyembelihkan dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak wanita. Dan yang dimaukan di sini adalah dua ekor kambing yang sudah sampai umur sesembelihan. Yaitu kambing jenis maiz atau jaza atau dhan. Ini yang sunnah pada kambing. Adapun kalau dia menyembelih unta atau sapi untuk tujuh orang, maka aku berharap ini sudah mencukupi. Tapi yang afdhal dengan kambing.

Sumber:
www .alifta .net/fatawa

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

Tentang SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB MELAKSANAKAN AKIKAH SEORANG ANAK

Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah al Jabiry حفظه الله

Pertanyaan:
بارك الله فيكم شيخنا، السؤال الثاني عشر والأخير؛ يقول السائل: أُمٌّ عندها ابنان، ولم تعقّ عنهما، وتسأل: هل لها ذبح بعيرٍ واحدٍ بدل أن تذبح لكل واحدٍ شاتان؟
Semoga Allah memberkahi anda, wahai syaikh kami.
Pertanyaan kedua belas dan merupakan pertanyaan terakhir. Ada yang bertanya: Seorang ibu memiliki dua anak lelaki dan belum dia aqiqahkan. Apakah boleh dia menyembelihkan satu ekor unta sebagai ganti dari dua ekor kambing untuk masing-masing anak?

Jawaban:
إن كان الأب موجودًا  فهو المُخاطب بالعقيقة، هو الذي يعقّ في الأصل، فإذا بلغ البنون والبنات الحُلُم، وكانوا قادرين، عقّوا عن أنفسهم، أمّا الأُم فليست هي في الأصل مُخاطبة بالعقيقة، لكن لو تَبرَّعت لسببٍ من الأسباب، إما أنَّ أولادها أيتام، وإذا بلغوا، فليس لديهم مال يُمكِّنهم من العقيقة، أو أرادت أن تُعاون الأب مع وجوده، فتتحمل العقائق كلها تبرعًا، أو تتحمل بعضها، فلا بأَس بذلك، وأنا لا أدري كم أبناؤها؟ لكن يكفي الثَنِيُّ من الإبل عن سبعة، والثَنِيّ هو ما أتمَّ خمس سنين، ودخل في السادسة
Kalau ayahnya masih ada, maka dialah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan aqiqah. Hukum asalnya dialah sang ayah yang mengaqiqahkan anaknya.
Adapun jika anak-anaknya sudah dewasa dan mereka mampu, maka mereka mengaqiqahkan diri mereka sendiri.
Adapun ibu pada asalnya bukanlah pihak yang bertanggung jawab untuk mengaqiqahkan anaknya. Akan tetapi, jika dia ingin berbuat baik dikarenakan satu sebab misalnya jika anak-anaknya sudah tidak memiliki ayah atau anaknya sudah balig tapi tidak memiliki harta untuk aqiqah atau sang ibu ingin membantu ayahnya dalam mengaqiqahkan anaknya baik menanggung seluruh biaya atau sebagiannya, maka ini tidak mengapa.
Saya tidak tahu berapa jumlah anak-anaknya, akan tetapi satu ekor unta yang telah berumur lima tahun masuk enam telah mencukupi untuk tujuh orang.

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Sumber:
ar .miraath .net/fatwah/11282

Forum Salafy Indonesia