Cari Blog Ini

Rabu, 20 April 2016

Mengenal Hadits Dhoif: Doa Ketika Makan

==================
📚 Mengenal Hadits Dhoif
-Doa ketika makan-
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ الله...

Allahumma baarik lanaa fiima rozaqtana waqinaa 'adzabannaar.

"Ya Allah , berkahilah rejeki yang engkau anugerahkan kepada kami, dan jagalah kami dari adzab api neraka, bismillah (dengan menyebut nama Allah),..."

🔘 Takhrij Hadits:
----------------------
🔻Doa ini diriwayatkan oleh Ibnus-Sunny –rohimahullah- dalam kitab “Amalul-Yaum wal-Lailah” (No.457) dengan sanadnya sampai shahabat ‘Abdullah bin ‘Amr –rodhiyallahu ‘anhu-, dari Nabi –shollallahu ‘alaihi wasallam-.

🔻Disebutkan pula oleh An-Nawawi –rohimahullah- dalam kitab “Al-Adzkar” (No.650).

🔘 Sebab Lemahnya Hadits ini:
-------------------------------------
↔ Karena di dalam sanadnya terdapat seorang rowi yang bernama:

Muhammad bin Abi az-Zu’aizi’ah

📝 Keadaan rowi ini:
“Sangat mungkar haditsnya”, sebagaimana dinyatakan oleh Imam Abu Hatim dan Imam Al-Bukhori.
Bahkan Imam Abu Hatim menambahkan dengan ucapannya: “Jangan dipakai haditsnya”. (Lihat “Lisanul-Mizan” No.6785 & Mizan Al-I’tidal No.7532)

📌Kesimpulan:
-------------------
Hadits ini dhoif, sebagaimana dimasukkan oleh Al-Hafizh ibnu Hajar -rohimahullah- ke dalam hadits-hadits munkar yang diriwayatkan melalui Muhammad bin Abi az-Zu’aizi’ah. (Lisanul-Mizan No.6785)

Wallahu a’lamu bisshowaab.

_________________________
⏰ 13 Rojab 1437 (2016-04-21)
------------------------------
🗂 #Hadits Dhoif #Doa #Dzikir
------------------------------
🔰🇮🇩 Salafy Pekalongan
🍃🍃🌼🌼🍃🍃🌼🌼🍃🍃

Sepenggal Kisah Salman Al-Farisi radhiyallahu anhu

================

 🔘Mutiara Salaf
〰〰〰〰〰〰
Sepenggal Kisah Salman Al-Farisi –rodhiyallahu ‘anhu-
 
📚📜 Di kisahkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitabnya Hilyatul-Auliya` (Vol.1/hal.203),
-------------------------------
 
📝📌 Tatkala kaum Muslimin mendengar tentang kedatangan Salman al-Farisi –rodhiyallahu ‘anhu- di Masjid Nabawi, merekapun datang dan berkumpul di sekelilingnya. Jumlah mereka sekitar seribu orang.
 
🌼 Dimulai dengan permintaan Salman –rodhiyallahu ‘anhu- agar mereka mau duduk tenang. “Duduklah..., duduklah kalian...” Kata Salman.
 
🍃 Mereka pun akhirnya terduduk tenang.
 
✅ 👍 Setelah itu beliau membuka surat Yusuf dan membacanya,
 
‼Tak disangka, ternyata sebagian besar dari mereka justru bubar dan pergi meninggalkan Salman –rodhiyallahu ‘anhu- bersama dengan ratusan orang sisanya.
 
💥Beliaupun marah. Dan berucap:

«آلزُّخْرُفَ مِنَ الْقَوْلِ أَرَدْتُمْ؟!، ثُمَّ قَرَأْتُ عَلَيْكُمْ كِتَابَ اللهِ فَذَهَبْتُمْ؟!»

“Apakah kata-kata indah penuh hiasan yang kalian inginkan⁉ Aku bacakan kepada kalian Al-Quran, malah kalian pergi (membubarkan diri)⁉"
 
✏ (AH)
_________________________
⏰ 12 Rojab 1437 (2016-04-20)
------------------------------
🗂 #Atsar #Tazkiyatun Nufus #Bahan Renungan
------------------------------
🔰🇮🇩 Salafy Pekalongan
🍃🌼🌼🌼🍃🌼🌼🌼🍃

Pelajaran Shohih Al-Bukhori: Kitabur Riqoq (Hadits No. 1)

======================
✅🔰 Pelajaran Shohih Al-Bukhori 🍃
〰〰〰〰〰〰

🔘 Kitabur-Riqoq
-------------------
(Membahas tentang pelembut hati yang keras)

👍 Mengingatkan kita akan keutamaan negeri Akhirat
dan rendahnya nilai Dunia

🔘Bab ke-1
------------
🌼Tidak Ada Kehidupan yang Haqiqi Kecuali Kehidupan Akhirat

🔘 Hadits No.1
---------------------

🔰📝 Dari Abdullah bin Abbas –rodhiyallahu ‘anhuma-, beliau berkata: Rasulullah –shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

“Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia (yaitu): kesehatan dan waktu luang.” 

🔻[HR. Al-Bukhori No.6412]

🔘 Takhrij Hadits –
--------------------
Hadits ini diriwayatkan pula oleh:

Ahmad (2340), (3207, At-Tirmidzi (2304), Ibnu Majah (4170), Al-Hakim dlm “Al-Mustadrok” (7845), dan selain mereka.

🔘 Syarah (Penjelasan) –
------------------------------------
📌Kenikmatan atau Nikmat dalam bahasa Arab juga disebut dengan “Na’iim” , “Nu’ma”, atau “Na’ma”.
Artinya lawan dari kesengsaraan.
➖Bisa berupa kemudahan hidup, ketenangan, ataupun harta. Semua itu termasuk dari kenikmatan.
(Lihat Lisanul-Arob 12/579)

📌Kenikmatan juga bisa diartikan keadaan yang baik atau bagus. (Lihat Fathul Bari 11/230)

📌(Yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia) artinya sedikit sekali orang yang diberi taufik untuk bisa memanfaatkannya. (Lihat Fathul Bari 11/230)

👌✅ Dua nikmat itu adalah: “Kesehatan dan waktu luang.” Sebagaimana dikabarkan oleh Rasullullah –shollallahu ‘alaihi wasallam- dalam hadits tadi.

📝 Petikan Faedah -
--------------------------
Al-Imam Ibnul Jauzi –rohimahullah- menjelaskan:
🔻“Keadaan seseorang terkadang sehat namun tidak memiliki waktu senggang, dikarenakan kesibukan dirinya mencari penghidupan.

🔻Demikian pula keadaan seseorang terkadang tercukupi kebutuhannya namun dia tidak memiliki kesehatan.

🔻Jika kedua kenikmatan itu berada pada seseorang lantas menjadikan dirinya malas untuk beramal ketaatan, maka inilah orang yang “maghbun” (atau terlalaikan).

🔻 Sebagai penyempurna kekurangan itu (hendaknya dia sadar) bahwa dunia itu adalah ladang Akhirat.
Di dalam Dunia terdapat perdagangan yang keuntungannya akan dia dapatkan di Akhirat.

🔻(Sehingga) Siapa saja yang bisa menggunakan nikmat waktu luang dan kesehatannya dia lah orang yang berbahagia.

🔻Barangsiapa menggunakan kedua kenikmatan itu untuk maksiat kepada Allah , maka dia lah orang yang terlalaikan. (Dinukil oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam “Fathul Bari” 11/230)
--------------------

👍 Semoga Allah –ta’ala- memberikan taufiknya kepada kita untuk bisa memanfaatkan nikmat sehat dan waktu luang sehingga diri kita semakin dekat kepada-Nya.
Aamiin... Yaa Mujiibas-Saailiin

Wallahu a’lamu bisshowab... 

✏ (AH)
_________________________
⏰ 12 Rojab 1437 (2016-04-20)
------------------------------
🗂 #Hadits #Tazkiyatun Nufus
------------------------------

🔰🇮🇩 Salafy Pekalongan
🍃🌼🌼🍃🌼🌼🍃