Cari Blog Ini

Rabu, 23 September 2015

Tentang PUASA HARI TARWIYAH

🌺 Hukum Berpuasa di Hari Tarwiyah
-------------------------------------------------------------

📝 Hari Tarwiyah adalah hari kedelapan dari bulan Dzulhijjah.
Diantara hadits yang menyebutkan tentang puasa tersebut adalah hadits riwayat Abu Syaikh dalam Ats-Tsawab, dari Ibnu Abbas –rodhiyallahu ‘anhuma-, dengan lafadz;


صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَة كَفَّارَةُ سَنَةٍ وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ

“Puasa pada hari Tarwiyah adalah penghapus (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arofah adalah penghapus (dosa) untuk dua tahun.”

📋 Asy-Syaikh Al-Albani -rohimahullah- mengatakan bahwa hadits ini maudhu’ (palsu). [Lihat Dhoif al-Jami (3501) dan Al-Irwa’ (956)]

📝 Hadits lain dalam bab ini juga disebutkan oleh Ibnul Jauzi rohimahullah dalam kitab beliau Al-Maudhu’at (2/198), dengan lafadz,


من صَامَ الْعَشْرَ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَوْمُ شَهْرٍ، وَلَهُ بِصَوْمِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ سَنَةٌ، وَلَهُ بِصَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ سَنَتَانِ

“Barangsiapa berpuasa sepuluh hari (di awal bulan Dzulhijjah) maka (terhitung) baginya untuk satu hari pahala puasa satu bulan. Dan dengan puasa Tarwiyah baginya penghapus dosa selama satu tahun, Kemudian dengan puasa hari Arofah baginya penghapus dosa selama dua tahun.”

Kemudian beliau mengatakan bahwa hadits ini tidak shohih.

Kesimpulan

Walaupun hadits-hadits tentang puasa hari tarwiyah dhoif (lemah) dan tidak bisa diamalkan. Namun kita tetap boleh berpuasa pada hari tersebut berdasarkan hadits Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, dari sebagian istri Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mereka mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ

"Rasulullah shollallahu ‘alaihiwasallam pernah berpuasa sembilan hari di (awal) bulan Dzulhijjah, dan juga puasa di hari Asyuro, serta tiga hari (dipertengahan) setiap bulannya. "
[HR. Ahmad (22334) dan Abu Dawud (2437), di shohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rohimahullah dalam kitab Shohih Sunan Abi Dawud (2106)]

📋 Al-Imam Abu Dawud menyebutkan hadits ini dalam Bab (tentang) puasa sepuluh hari (di bulan Dzulhijjah)

Wallahu a’lam bish-Showab

(AH)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰

🌻 Forum Salafy Pekalongan

Tentang PAHALA DARI ANAK KECIL YANG BERAMAL KEBAIKAN

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
🍄🌀🌈 AMALAN ANAK KECIL UNTUKNYA PAHALA DAN ORANG TUANYA PUN MENDAPATKAN PAHALA KERENA MENGAJARINYA

🌅 أعمال الصبي له ويؤجر والده على تعليمه

📃📎 Oleh Asy Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baaz rahimahullah:
--------------------------------------
🔸🔸🔸🔸

🔲 Pertanyaan:

Apakah amalan anak kecil yang belum baligh seperti shalat, haji, tilawah Al Qur’an semuanya untuk orang tuanya ataukah dihitung untuk dirinya sendiri?

🔲 Jawaban:

Amalan anak kecil yang belum baligh -yang dimaksud dalam hal ini amalan shalih- pahala amalan tersebut adalah untuk dirinya sendiri bukan untuk orang tuanya, tidak pula untuk yang lainnya. Akan tetapi orang tuanya mendapatkan pahala karena mengajari anaknya, mengarahkannnya kepada kebaikan, dan membantunya untuk mewujudkan kebaikan itu.

Berdasarkan hadis dalam Shahih Muslim dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, “Ada seorang perempuan mengangkat anaknya seraya berkata, “Wahai Rasulullah apakah anak ini juga mendapatkan pahala haji?” Beliau menjawab: “Benar, dan engkau mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)

Dalam hadis tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa pahala haji milik anak kecil tersebut, sementara ibunya mendapatkan pahala karena telah menghajikan anaknya.

Demikian juga selain orang tua, akan mendapatkan pahala karena amalan kebaikan yang ia kerjakan. Seperti mengajari orang yang menjadi tanggungannya, seperti anak yatim, kerabat dekat, pembantu atau selain mereka.

Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ“

Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan (kepada orang lain) maka dia mendapat pahala sebagaimana pahala seperti orang yang mengerjakannya.”(HR. Muslim dalam shahihnya)

Disamping itu, semacam ini termasuk tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan Allah subhanahu wa ta’ala yang bisa memberikan pahala untuk itu semua.

--------------------------------------

⬅ السؤال :

هل أعمال الطفل الذي لم يبلغ، من صلاة وحج وتلاوة كلها لوالديه أم تحسب له هو؟

⬅ الجواب :

أعمال الصبي الذي لم يبلغ – أعني أعماله الصالحة – أجرها له هو لا لوالده ولا لغيره ولكن يؤجر والده على تعليمه إياه وتوجيهه إلى الخير وإعانته عليه؛

لما في صحيح مسلم عن ابن عباس رضي الله عنهما أن امرأة رفعت صبياً إلى النبي صلى الله عليه وسلم في حجة الوداع فقالت: يا رسول الله ألهذا حج؟ قال: ((نعم ولك أجر))[1].

فأخبر النبي صلى الله عليه وسلم أن الحج للصبي وأن أمه مأجورة على حجها به. 

وهكذا غير الولد له أجر على ما يفعله من الخير كتعليم من لديه من الأيتام والأقارب والخدم وغيرهم من الناس؛

لقول النبي صلى الله عليه وسلم: 

((من دل على خير فله مثل أجر فاعله))[2] رواه مسلم في صحيحه؛

ولأن ذلك من التعاون على البر والتقوى، والله سبحانه يثيب على ذلك.

[1] رواه مسلم في (الحج) باب صحة حج الصبي برقم 1336.
[2] رواه مسلم في (الإمارة) باب فضل إعانة الغازي برقم 1893.

📋ℹ http://www.binbaz.org.sa/mat/668

▪▪▪▪▪▪

🌏 www.ittibaus-sunnah.net
◉ ◈ ◉ ◈ ◉ ◈ ◉ ◈ ◉ ◈ ◉
📌 أصحاب السنة
🎯 ASHHABUS SUNNAH✪