Cari Blog Ini

Sabtu, 02 April 2016

Beberapa Tempat dan Keadaan Doa Terkabulkan

Beberapa Tempat dan Keadaan Doa Terkabulkan. 
====

Doa merupakan senjata kaum muslimin, Demikianlah yang disabdakan oleh Nabi Shollallahu ‘alahi wa sallam. Oleh sebab itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan para hamba agar berdoa kepada-Nya.

Allah berfirman :

﴿ ادعوني أستجب لكم ﴾

Pada ayat yang mulia ini, Allah Rabbul ‘alamin telah menjamin akan mengabulkan doa bagi siapa yang meminta.

Di dalam sebagian hadits, Nabi kita Shollallahu ‘alaihi wa Sallam menerangkan dan menjelaskan beberapa tempat atau keadaan yang apabila seseorang berdoa padanya sangat pantas untuk terkabulkan. Diantaranya sebagai berikut :

1. Pada waktu sujud

Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah ”alaihis shalatu was salam.

“أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد، فأكثروا الدعاء.”

“Sedekat-dekat keadaan hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa(pada waktu sujud).”

(HR.Muslim. no 215,482, dari sahabat Abu Huroirah radhiyallahu ‘anhu)

2. Sedang berperang

Rasulullah bersabda :

” ثنتان لا تردان أو قلما تردان : الدعاء عند النداء و عند البأس حين يُلحِم بعضهم بعضا .”

“Ada dua doa yang tidak akan ditolak atau sangat jarang ditolak: doa ketika adzan dan doa ketika berperang, pada saat mereka saling menyerang satu sama lain.”
(HR.Abu Dawud, no 2540, dishohihkan oleh Syaikh Al al Bani rahimahullahu)

3. Ketika hujan turun

Berdasarkan sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits :

“ثنتان لا تردان : الدعاء عند النداء  و تحت المطر .”

“Ada dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika adzan dan doa di bawah hujan.”
(HR.Al Baihaqi dalam Dzail as sunan al Kubra no 6690 dan Al Hakim.
Dan dihasankan oleh As suyuthi dalam Jami’ ash shagir no 3566, karena ada penguatnya).

4. Ketika minum air Zamzam

Dalam hadits Nabi bersabda :

“ماء زمزمَ لما شُرِبَ له .”

“Air Zamzam itu(berkhasiat-pent) untuk apa dia diminum.”

5. Ketika mengucapkan amin

إذا أمّن الإمام فأمِّنوا، فإن من وافق تأمينُه تأمين الملائكة، غفر له ما تقدم من ذنبه.”

“Apabila imam mengucapkan amin, maka ikutilah, karena sesungguhnya barang siapa yang ucapan aminnya bertepatan dengan aminnya para malaikat, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.”
(HR.Al Bukhari 1/190 dan Muslim 1/307).

Untuk faidah lain kunjungi :
http://cintailmu.salafymedia.com/

¤═════¤۩۞۩¤═════¤

Didukung oleh: WebMasterKHAS

membaca surat al waqi’ah

Mengenal Hadits Lemah

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا

“Barangsiapa membaca surat al waqi’ah setiap malam niscaya dia tidak akan ditimpa kemiskinan selamanya.”

   Hadits tersebut dikeluarkan oleh al-Harits bin Abi Usamah dalam Musnadnya(178-min zawaidihi), Ibnus Sunni dalam kitab ‘Amal al Yaumi wal Laitati 674, al Baihaqi dalam kitabnya Syu’abul Iman dan yang lainnya dari jalur Abu Syuja’ dari Abu Thaibah dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu secara marfu’.

   Ini adalah sanad yang lemah(dha’if), Berkata Adz Dzahabi, ” Abu Syuja’ tidak diketahui dan tidak dikenal, Abu Thaibah majhul”. Kemudian bahwa dalam hadits tersebut ada kegoncangan dari 3 sisi sebagaimana yang dijelaskan oleh al Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya al Lisan ketika menyebutkan biografi Abu Syuja’ silahkan merujuk kekitab tersebut.

   Sementara dalam kitab Faidhul Qadir, al Munawi menyebutkan perkataan az Zaila’i bahwa pada hadits tersebut ada beberapa penyakit diantaranya :

1.Terputus sanadnya   sebagaimana penjelasan ad Daruquthni dan yang lainnya.
2.Keganjilan dalam matannya(isinya) sebagaimana yang disebutkan oleh imam Ahmad.
3.Kelemahan perawinya sebagaimana perkataan Ibnul Jauzi.
4.Kegoncangan.

   Kelemahan hadits ini telah disepakati oleh imam Ahmad, Abu Hatim dan putranya, ad Daruquthni, al Baihaqi dan yang lainnya. (Lihat Faidhul Qadir 6/201). Al Munawi berkata dalam kitabnya at Taisir, “hadits tersebut mungkar.” (lihat at Taisir 2/845)
______________________________
Buletin al ilmu

Untuk faedah lain kunjungi www.cintailmu.salafymedia.com
———————–

Didukung oleh: WebMasterKHAS