Cari Blog Ini

Selasa, 11 Agustus 2015

Tentang MUSLIHAT UNTUK MENGHINDARI ZAKAT

Asy Syaikh Abdullah al-Bukhary hafizhahullah

Pertanyaan:
ﻫﺬﺍ ﺭﺟﻞٌ ﻋﻨﺪﻩُ ﻣﺎﻝ ﻭﺑﻠﻎ ﺍﻟﻨِّﺼﺎﺏ، ﻭﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺤﻮﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺤﻮﻝ ﺑﺸﻬﺮ، ﺍﺳﺘﻌﻤﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻓﻲ ﺗﺠﺎﺭﺓ، ﻓﺸﺎﺭﻙ ﻣﻊ ﺭﺟﻞٍ ﺁﺧﺮ ﻓﻲ ﺗﺠﺎﺭﺓ؛ ﻓﻬﻞ ﻣﺎﻟﻪ ﻫﺬﺍ ﻓﻴﻪ ﺯﻛﺎﺓ ﻣﻊ ﺣﻠﻮﻝ ﺍﻟﺤﻮﻝ ﺃﻡ ﻻ؟
Seorang pria memiliki harta dan telah mencapai nishab. Sebulan sebelum tiba masa haul, ia menggunakan harta tersebut untuk berdagang. Ia bekerja sama dengan seorang lelaki lain dalam berdagang. Dengan tibanya masa haul, apakah hartanya tersebut tetap terkena zakat atau tidak?

Jawaban:
ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺘَّﺨﺬ ﻫﺬﺍ ﺍﻷﻣﺮ ﺫﺭﻳﻌﺔً ﻭﺣﻴﻠﺔ، ﺃﻋﻨﻲ ﺍﻟﺪﺧﻮﻝ ﻓﻲ ﺷﺮﺍﻛﺔ ﻣﻊ ﺍﻵﺧﺮ، ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺘَّﺨﺬ ﺩﺧﻮﻟﻪُ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺸَّﺮﺍﻛﺔ ﺣﻴﻠﺔ، ﻭﺗَﺤﺎﻳَﻞ ﺑﻬﺎ ﻋﻦ ﺇﺧﺮﺍﺝ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ، ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻔﻌﻞ ﻓﻼ ﺯﻛﺎﺓ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻋﻤِﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻤﻞ، ﻭﻓﻌﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺗُﺤﺎﻳﻠًﺎ ﺣﺘﻰ ﻻ ﻳُﺨﺮﺝ ﺍﻟﺰَّﻛﺎﺓ، ﻓﺘﺠﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺰَّﻛﺎﺓ ﻭﻫﻮ ﺁﺛﻢ، ﻭﺗُﻄﺒَّﻖ ﻓﻲ ﺣﻘِّﻪ ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴَّﺔ ﺍﻟﻜُﺒﺮﻯ: ‏ﺍﻟﻤُﻌﺎﻣﻠﺔ ﺑﻨﻘﻴﺾ ﺍﻟﻘﺼﺪ
Jika ia tidak menjadikan perbuatan ini sebagai alasan dan hilah (muslihat), yaitu masuknya harta tersebut ke dalam kerja sama dagang dengan orang lain, jika ia tidak menjadikan masuknya harta tersebut ke dalam rekanan dagang ini sebagai hilah (muslihat) dan siasat supaya tidak membayar zakat, jika ia tidak melakukannya (sebagai hilah) maka tidak ada zakat baginya. Namun kalau ia melakukan hal ini sebagai siasat supaya tidak membayar zakat, maka zakat itu tetap wajib atasnya dan ia berdosa.
Dan pada hak orang ini diterapkan kaedah fikhiyah kubra:
ﺍﻟﻤﻌﺎﻣﻠﺔ ﺑﻨﻘﻴﺾ ﺍﻟﻘﺼﺪ
“Menyikapi seseorang yang melanggar syariat dengan cara sesuatu yang menghalangi ke inginannya.”

Sumber:
ar .miraath .net/fatwah/11872

Alih bahasa : Syabab Forum Salafy