Cari Blog Ini

Selasa, 26 Januari 2016

HUKUM BERBICARA DENGAN PEREMPUAN TERKHUSUS TETANGGA

📚💧📔HUKUM BERBICARA DENGAN PEREMPUAN TERKHUSUS TETANGGA
__________--------------__________

✒Asy Syaikh Sulaiman Ar Ruhaily hafizhahullah

🔑Pertanyaan:
Semoga Allah berbuat baik kepadamu, di sini ada seseorang yang bertanya: Fadilatusy Syaikh aku memiliki seorang tetangga perempuan yang aku tumbuh besar bersamanya, dan seringkali dia datang ke tempat tinggal kami dan ketika bertemu denganku dia selalu bertanya tentang keadaanku dan hal-hal yang berkaitan denganku, apakah jika aku menolak berbicara dengannya aku berdosa?

🔓Jawab:
Tentangga ini pada dasarnya memiliki hak tetangga, apalagi saudara penanya berkata bahwa di antara mereka ada umur (yang dijalani bersama ketika kecil– pen), akan tetapi tidak diperbolehkan misalnya untuk bersalaman dengannya. 

🔭Adapun berbicara dengannya maka di sini harus dirinci: apabila pembicaraan tersebut di tempat sepi (khalwah) maka tidak boleh, apabila di tempat sepi walaupun di jalanan, apabila jalanan itu sepi maka tidak boleh.

🔊Namun apabila pembicaraan tersebut bukan di tempat sepi, seperti dalam keadaan tetangga tersebut berhijab bersama suaminya, kemudian dia (si perempuan) bertanya tentang keadaannya (si laki-laki) dan dia (si laki-laki) bertanya tentang keadaanya (si perempuan) maka tidak mengapa selama tidak ada sesuatu yang mencurigakan¹ dari salah seorang di antara keduanya, apabila ada sesuatu yang mencurigakan maka ini dilarang karena adanya kecurigaan tersebut.

⌛Akan tetapi, ini dalam pembicaraan biasa seperti bertanya tentang keadaan, adapun pembicaraan yang di luar kebiasaan seperti bercanda dan tertawa-tawa maka tidak boleh seseorang saling bertukar pembicaraan yang seperti ini dengan tetangga perempuan walaupun tidak di tempat yang sepi.

👉🏻1)  Yang dimaksud wallahu a’lam, adalah seseorang baik itu laki-laki atau perempuan terkadang berbicara untuk menarik perhatian lawan jenis. –pen.

🇸🇦Teks Arab:

 التفصيل في حكم التكلم مع النساء وخاصة الجارات
الشيخ سليمان الرحيلي

السؤال:
أحسن الله إليكم وهذا سائل يقول: فضيلة الشيخ لي جارة تربيت معها وهي غالبا تأتي إلى منزلنا وعندما تلتقي بي تسألني دائما عن حالي وأحوالي, هل إذا امتنعت عن الكلام معها أكون آثمًا؟

الجواب:
هذه الجارة لها حق الجوار أصلًا, والأخ يقول إن بينهما عمرًا, لكن لا يجوز مثلًا أن يصافحها, أما الكلام معها ففيه تفصيل: إن كان الكلام في الخلوة فلا يجوز, ولو في الشارع, إن كان الشارع خاليا فلا يجوز. وإن كان الكلام في غير خلوة كأن تكون متحجبة مع زوجها مثلًا فتسأله عن حاله ويسألها عن حالها فلا حرج في هذا ما لم تظهر الريبة من أحد الطرفين, فإن ظهرت الريبة منعت من أجل الريبة.
لكن هذا في كلام المعتاد كالسؤال عن الحال, أما الكلام الخارج عن المعتاد كالمزاح والضحكات فلا يجوز أن يتبادلها مع الجارة ولو كان بغير خلوة.

✒ 🎓 Alih bahasa: Al-Ustadz Abu Ahmad purwokerto

📚__" BERBAGI ILMU SYAR'I "__⏳

------------------------------------

Minggu, 24 Januari 2016

Pandangan Majelis Ulama Indonesia Kota Administrasi Jakarta Utara Tentang SALAF/SALAFI

[Salinan Dokumen]

MAJELIS ULAMA INDONESIA
Kotamadya Jakarta Utara
Jl. Yos Sudarso No. 27-29 Telp. (021) 4357422 , 4301124 Ext. 5375, Fax. 4357422 Jakarta
——————————————— ———————————————
Pandangan Majelis Ulama Indonesia
Kota Administrasi Jakarta Utara
Tentang

SALAF/SALAFI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Administrasi Jakarta Utara,

MENIMBANG : 
a. bahwa pada akhir-akhir ini berkembang kajian-kajian salaf di beberapa daerah yang banyak masyarakat belum memahami makna salaf itu;
b. bahwa terjadi kesalah pahaman dalam memahami salaf;
c. bahwa muncul vonis sesat kepada keberadaan kajian-kajian salaf;
d. bahwa oleh karena itu, MUI Kota Administrasi Jakarta Utara perlu memberikan penjelasan tentang salaf/salafi, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi.

MENGINGAT : Firman Allah subhanahu wa ta’ala :

يَـأيُّهَاالّذِيْن آمنـُوْا ِاٍنْ جـآءَكمْ فَاسقٌ بـِنَباٍ فتبيّنـُوْا أنْ تُصِبـوْا قوْمًـا بِجَهَالـةٍ فتُصْبِحُـوْا علَى مَا فعَلْتـُمْ نـدميـن
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujuraat : 6)

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS. Al-Ahzaab [33] : 36)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An-Nisaa [4] : 59)

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (QS. Al-An’am [6] : 116)

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ
“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu”. (QS. Al-Mu’minuun [23] : 71)

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS. At-Taubah [9] : 100)

Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « كُلُّ أُمَّتِى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ ، إِلاَّ مَنْ أَ
بَى » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ « مَنْ أَطَاعَنِى دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِى فَقَدْ أَبَى »
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seluruh ummatku masuk surga kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya: wahai Rasulullah siapakah yang enggan?. Beliau menjawab: “Siapa yang ta’at kepadaku masuk surga dan yang ma’shiyat kepadaku maka ia enggan (masuk surga).” (H.R. Al-Bukhari)

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهم ( ما تمسكتم بهما ) كتاب الله وسنتي ولن يتفرقا حتى يردا على الحوض ) . أخرجه مالك مرسلا والحاكم مسندا وصححه
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku tinggalkan pada kalian dua hal kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang dengan keduanya, (yaitu) Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnahku. Keduanya tidak akan berpisah sehingga masuk ke telaga (Al-Kautsar). (H.R. Malik secara mursal dan Al-Hakim dengan sanad yang bersambung dan ia mensahihkannya)

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مِينَاءَ حَدَّثَنَا أَوْ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ جَاءَتْ مَلاَئ
ِكَةٌ إِلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - وَهْوَ نَائِمٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّهُ نَائِمٌ . وَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ . فَقَالُوا إِنَّ لِصَاحِبِكُمْ هَذَا مَثَلاً فَاضْرِبُوا لَهُ مَثَلاً . فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّهُ نَائِمٌ . وَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ . فَقَالُوا مَثَلُهُ كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى دَارًا ، وَجَعَلَ فِيهَا مَأْدُبَةً وَبَعَثَ دَاعِيًا ، فَمَنْ أَجَابَ الدَّاعِىَ دَخَلَ الدَّارَ وَأَكَلَ مِنَ الْمَأْدُبَةِ ، وَمَنْ لَمْ يُجِبِ الدَّاعِىَ لَمْ يَدْخُلِ الدَّارَ وَلَمْ يَأْكُلْ مِنَ الْمَأْدُبَةِ . فَقَالُوا أَوِّلُوهَا لَهُ يَفْقَهْهَا فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّهُ نَائِمٌ . وَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ . فَقَالُوا فَالدَّارُ الْجَنَّةُ ، وَالدَّاعِى مُحَمَّدٌ - صلى الله عليه وسلم - فَمَنْ أَطَاعَ مُحَمَّدًا - صلى الله عليه وسلم - فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ، وَمَنْ عَصَى مُحَمَّدًا - صلى الله عليه وسلم - فَقَدْ عَصَى اللَّهَ ، وَمُحَمَّدٌ - صلى الله عليه وسلم - فَرْقٌ بَيْنَ النَّاسِ .
Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, berkata: (suatu ketika) datang para malaikat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala beliau tidur. Sebagian mereka berkata ia sedang tidur, sebagian lain menjawab, matanya tertidur tetapi hatinya terjaga. Mereka berkata: sesungguhnya teman kalian ini (Nabi Muhammad-penj) memiliki perumpamaan, maka jadikanlah untuknya perumpamaan. Sebagian mereka berkata ia sedang tidur, sebagian lain menjawab, matanya tertidur tetapi hatinya terjaga. Mereka berkata, perumpamaannya seperti orang yang membangun rumah, menyediakan hidangan dan mengundang orang untuk datang. Siapa orang yang menjawab undangan, maka ia akan masuk rumah dan menyantap hidangan. Yang tidak menjawab undangan maka tidak masuk ke dalam rumah dan tidak menyantap hidangan. Mereka berkata, jelaskan ma’na perumpamaan itu kepadanya agar ia memahaminya. Sebagian mereka berkata ia sedang tidur, sebagian lain menjawab, matanya tertidur tetapi hatinya terjaga. Mereka berkata rumah adalah (perumpamaan) surga, orang yang mengundang adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka siapa orang yang ta’at kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia ta’at kepada Allah. Siapa orang yang menentang Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia telah menentang Allah. Muhammad adalah pembela diantara manusia (antara yang ta’at dan yang menentang). (H.R. Al-Bukhari)

Dengan bertawakkal kepada Allah subhanahu wa ta’ala,

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PANDANGAN MUI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA TENTANG SALAFI

Pertama : Penjelasan tentang apa itu SALAF/SALAFI
1⃣ Salaf/salafi tidak termasuk ke dalam 10 kriteria sesat yang telah ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga Salaf/salafi bukanlah merupakan sekte atau aliran sesat sebagaimana yang berkembang belakangan ini.
2⃣ Salaf/salafi adalah nama yang diambilkan dari kata salaf ya
ng secara bahasa berarti orang-orang terdahulu, dalam istilah adalah orang-orang terdahulu yang mendahului kaum muslimin dalam Iman, Islam dst. mereka adalah para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka.
3⃣  Penamaan salafi ini bukanlah penamaan yang baru saja muncul, namun telah sejak dahulu ada.
4⃣ Dakwah salaf adalah ajakan untuk memurnikan agama Islam dengan kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan menggunakan pemahaman para sahabat radhiyallahu ‘anhum.


Kedua : Nasehat dan Tausiyah kepada masyarakat
1⃣ Hendaknya masyarakat tidak mudah melontarkan kata sesat kepada suatu dakwah tanpa diklarifikasi terlebih dahulu.
2⃣ Hendaknya masyarakat tidak terprovokasi dengan pernyataan-pern yataan yang tidak bertanggung jawab.
3⃣ Kepada para da’i, ustadz, tokoh agama serta tokoh masyarakat hendaknya dapat menenangkan serta memberikan penjelasan yang obyektif tentang masalah ini kepada masyarakat.
4⃣ Hendaknya masyarakat tidak bertindak anarkis dan main hakim sendiri, sebagaimana terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 12 Rabi’ul Akhir 1430 H.
                             08 April 2009

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA


Ketua Umum,                                                             
QOIMUDDIEN THAMSY                            

Sekretaris Umum,
 Drs. ARIF MUZAKKIR MANNAN. HI

🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
💣 Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata 
📇 Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

Jumat, 22 Januari 2016

ISIS ADALAH PELAKSANA PROYEK ZIONIS,  SEBUAH RENUNGAN (HANYA BAGI ORANG-ORANG YANG CERDAS SAJA)

ISIS ADALAH PELAKSANA PROYEK ZIONIS,  SEBUAH RENUNGAN
(HANYA BAGI ORANG-ORANG YANG CERDAS SAJA)


ISIS, nama ini yang muncul di hadapan kita secara tiba-tiba tanpa pendahuluan. Kelompok ini tiba-tiba mengancam seluruh dunia (menurut media).

Pertanyaannya, kenapa ISIS merubah namanya menjadi “Negara Islam”?!
Jawabannya: agar   chanel-chanel berita dan media massa internasional bisa mengkritik Islam dan negara-negara muslim tanpa merasa bersalah. Jadi makna “negara Islam” sifatnya umum dan itulah tujuannya dan itu yang akan melekat dalam ingatan generasi-generasi mendatang bahwa semua negara Islam adalah “teroris”.

Berikut ini bukti-bukti yang lain yang menegaskan bahwa ISIS melaksanakan proyek Zionis:
1⃣ Dahulu kelompok ISIS dan sebagian orang-orang yang menyerukan jihad menyerang negara-negara Teluk dan memprovokasi rakyat untuk melawan mereka dengan dalih bahwa negara-negara tersebut merintangi mereka dan menghalangi mereka menuju Palestina untuk memerangi Zionis. Ucapan ini awalnya mendapatkan sedikit penerimaan di kalangan para pemuda. Namun Allah menghendaki tersingkapnya sikap main-main mereka dan jelasnya kedustaan mereka ketika terjadi revolusi Suriyah. Ini dia buktinya, sekarang ketika Suriyah membuka perbatasannya dan terhubung dengan perbatasan bumi yang dicaplok (Palestina), dan tidak ada pihak yang menghalangi orang-orang yang ingin memerangi Zionis, dan tidak ada yang mengurangi mereka kecuali karena memang tidak adanya niat yang jujur.

Namun ternyata apa yang terjadi?!
Apakah orang-orang yang mengkoar-koarkan jihad dan mengaku mencintai Masjid al-Aqsha dari kalangan ISIS melakukan persiapan untuk memerangi Zionis setelah lenyapnya apa yang dianggap sebagai penghalang itu, yaitu karena negara-negara Teluk melarang mereka?!
Jawabannya: tidak.

Kenapa?!
Karena di sana ada sebab lain yang memang diada-adakan untuk membenarkan ketidakmauan mereka menghadapi Yahudi. Yaitu harus terlebih dahulu membebaskan Jazirah Arab (dari para rezimnya, menurut mereka, baca; memberontak -pent), baru setelah itu membebaskan al-Quds (Masjid al-Aqsha)!!

Pertanyaannya: Apakah berkelit dan mencari-cari berbagai alasan semacam ini untuk meninggalkan jihad memerangi Zionis bisa diterima menurut syari'at, akal, dan ucapan, bagi siapa saja yang memang benar-benar ingin berjihad, dalam keadaan perbatasan terbuka dan jalan menuju al-Quds tidak ada yang merintanginya kecuali tekat membaja dan tawakkal kepada Allah serta kejujuran niat yang semua inilah yang sebenarnya tidak mereka miliki?!

2. Ketika Yahudi mencabik-cabik Ghaza dan membunuh anak-anak dan para wanita di bulan Ramadhan, ISIS ketika itu berada di Suriyah, namun kita tidak menyaksikan sedikitpun perlawanan untuk menolong anak-anak Ghaza, atau minimalnya untuk mengalihkan perhatian Zionis dari anak-anak itu, padahal tidak ada sesuatupun yang menghalangi mereka untuk masuk ke bumi yang dicaplok tersebut.

Di sini terkumpullah dua hal:

Pertama: Hilangnya apa yang dianggap sebagai penghalang, karena tidak ada pemerintah Arab yang melarang mereka, karena Suriyah dalam situasi revolusi.

Kedua: Adanya alasan insidentil untuk membenarkan, yaitu permusuhan terhadap Ghaza. Walaupun demikian, tidak ada seorangpun dari mereka yang tergerak untuk berjihad atau untuk melancarkan kegiatan-kegiatan melawan Zionis.

Pertanyaannya: Mengapa ISIS tidak menolong anak-anak Ghaza pada waktunya?! Apakah anak-anak itu tidak berhak mendapatkan pertolongan sebagai balasan atas penjajahan Zionis?! Ataukah tidak boleh menolong mereka kecuali setelah “membebaskan” Jazirah Arab dan memecah belah rakyatnya yang mereka adalah kaum Muslimin?!
Sungguh aneh keadaan mereka!!

3⃣ ISIS mengumumkan di pemberitaan mereka bahwa sesungguhnya mereka berperang di Yaman, Libya, Iraq, Mesir, Sinai, dan Suriyah, dan mereka membanggakan hal itu. Namun jika Anda bertanya kepada mereka, “Jika kalian siaga di tempat-tempat tersebut, maka mengapa kalian hanya meloncati Zionis dan tidak mendekati mereka?!”

Setelah pertanyaan ini Anda menurut mereka akan dianggap musuh yang sangat berbahaya.

4⃣ Kelompok ISIS mengklaim memiliki pasukan dan kekuatan dan mencaplok beberapa bagian dari wilayah Iraq dan Syam dan mereka mendirikan negara, kemudian mereka mengumumkan siap untuk membebaskan (memberontak -pent) Jazirah Arab.

Pertanyaannya: Jika kalian benar-benar memiliki kekuatan dan kemampuan, mengapa kalian tidak menggulingkan Basysyar Asad dan kalian mengistirahatkan saudara-saudara kalian kaum Muslimin dari kejahatan permusuhannya?!

Bukankah hal ini lebih utama menurut syari'at karena mereka sangat mendesak untuk dikeluarkan dari penderitaan berat ini, terkhusus anak-anak dan para wanita serta orang-orang yang tertindas dari kaum Muslimin di Suriyah?!

Manakah yang lebih utama, kepala Basysyar ataukah menggulingkannya atau mengancam negara-negara yang tenang dan rakyatnya dalam keamanan?!

Jika membebaskan Palestina dan menggulingkan Basysyar bukan prioritas menurut ISIS, maka mengapa mereka tidak menggulingkan Pemerintah Iraq yang berhaluan Syi'ah tidak dan mencabutnya hingga ke akar-akarnya?! Bukankah mereka adalah musuh-musuh ISIS?!

Bukankah ini lebih utama dibandingkan mengancam rakyat muslim yang berpegang teguh dengan as-Sunnah di negara-negara Teluk?!

Jika mereka benar-benar memiliki kemampuan personil dan materi, maka mengapa mereka tidak menolong Ahlus Sunnah di Ahwaz yang dijajah oleh Iran dan membebaskan mereka dari para mullah dan kekuasaannya?!

Bukankah ini lebih utama dibandingkan usaha membebaskan pihak-pihak yang tidak perlu untuk kalian bebaskan sebagaimana yang kalian klaim?!

Semua ini merupakan prioritas penting menurut syari'at dan akal bagi siapa saja yang tujuan mereka benar-benar jujur untuk meninggikan kalimat Allah.

5⃣ Dari waktu ke waktu ISIS mengumumkan bahwa mereka menyerang dan membunuh Syi'ah di Iraq dan menyebarkan pembunuhan di tengah-tengah mereka sebagai bentuk pembelaan agama, tetapi anehnya kita tidak menyaksikan para milisi Syi'ah bergerak untuk memerangi ISIS dan bergabung dengan pasukan sekutu untuk menghentikan kejahatan mereka terhadap Syi'ah yang merupakan bangsa mereka.

Pertanyaannya: Apakah masuk akal mereka benar-benar membunuh Syi'ah, sementara kita tidak menyaksikan milisi Syi'ah seperti milisi Muqtada as-Shadr minimilnya yang mau bangkit meredam kejahatan mereka, dan kita tidak menyaksikan cuplikan video yang jelas yang tidak menyisakan keraguan?!

6⃣ Di saat ISIS mengancam negara-negara Teluk dengan pembebasan yang mereka klaim itu dan mereka menutup mata dari prioritas-prioritas utama yang telah lalu penjelasannya, kita menjumpai ancaman-ancaman ini tidak tertuju kepada negara-negara lain yang dihantam angin propaganda The Arab Spring, dan mereka sama sekali menyebutnya kecuali untuk menggoncang rasa aman dan menimbulkan ketidaktenangan.

Pertanyaannya: Apakah ini maksudnya adalah bahwasanya negara-negara yang rezimnya digulingkan pada masa revolusi The Arab Spring telah bebas dan tidak perlu lagi dibebaskan oleh ISIS, ataukah yang dimaksud adalah pembebasan dari Islam menuju sekulerisme sebagaimana yang terjadi di Tunisia?!


⚠ SELESAI ALHAMDULILLAH ⚠

🌍 Saluran telegram “Rudud Manhajiyyah”


🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
💣 Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata 
📇 Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

PURA-PURA TIDAK MENGETAHUI KESALAHAN ORANG LAIN

💡✋🏻🔥🌺 PURA-PURA TIDAK MENGETAHUI KESALAHAN ORANG LAIN 

📂 Asy-Syaikh Badr bin Muhammad al-Badr al-Anzy hafizhahullah

 الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه ومن واﻻه وبعد

✋🏻 Sesungguhnya pura-pura tidak mengetahui ketergelinciran orang lain termasuk sifat utama dan terpuji. Pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain adalah berpaling dari perkara buruk yang muncul dari saudara atau orang lain yang tertuju kepadamu seakan-akan engkau tidak mendengarnya.  Pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain merupakan akhlak mulia dan termasuk sifat orang-orang yang mulia.

📑 Diriwayatkan dari al-Hasan al-Bashry rahimhullah beliau berkata:

“Senantiasa pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain termasuk perbuatan orang-orang yang mulia.”

📑 Dan juga diriwayatkan dari Sufyan rahimahullah beliau berkata:

“Senantiasa pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain termasuk sifat orang-orang yang mulia.”

Allah Ta'ala berfirman:

ﻭَﺇِﺫْ ﺃَﺳَﺮَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺇِﻟَﻰٰ ﺑَﻌْﺾِ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻪِ ﺣَﺪِﻳﺜًﺎ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻧَﺒَّﺄَﺕْ ﺑِﻪِ ﻭَﺃَﻇْﻬَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻋَﺮَّﻑَ ﺑَﻌْﻀَﻪُ ﻭَﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦ ﺑَﻌْﺾٍ ۖ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻧَﺒَّﺄَﻫَﺎ ﺑِﻪِ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻣَﻦْ ﺃَﻧﺒَﺄَﻙَ ﻫَٰﺬَﺍ ۖ ﻗَﺎﻝَ ﻧَﺒَّﺄَﻧِﻲَ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ ﺍﻟْﺨَﺒِﻴﺮ.

“Dan ingatlah ketika Nabi merahasiakan sebuah ucapan kepada salah satu istrinya, lalu ketika dia memberitahukan ucapan rahasia tersebut dan Allah menampakkannya kepada Nabi, maka Nabi memberitahukan sebagian dan berpaling dari sebagiannya. Lalu ketika Nabi memberitahukan hal itu, salah satu istrinya tersebut bertanya, 'Siapakah yang memberitahukan kepada Anda?' Nabi pun menjawab, 'Yang telah memberitahukan kepadaku adalah al-Alimul Khabir (Allah)'.” (QS. At-Tahrim: 3)

🔘 Al-Imam al-Qurthuby rahimahullah berkata: “Al-Hasan (al-Bashry -pent) berkata, 'Orang yang mulia itu tidak pernah merinci habis kesalahan orang sedetail-detailnya, karena Allah saja berfirman (ketika menceritakan akhlak Rasulullah shallallahu alaihi was sallam -pent): “Nabi memberitahukan sebagian dan berpaling dari sebagiannya.”
(Tafsir al-Qurthuby, XVIII/188)

🔘 Al-Hafizh al-Mizzy rahimahullah berkata: “Ibnul Jauzy rahimahullah berkata, 'Senantiasa pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain termasuk sifat tertinggi dari orang-orang yang mulia.'”
(Tahdzibul Kamal, IXX/230)

☝🏻 Jadi sesungguhnya manusia itu tabiat dasarnya sering tergelincir dan melakukan kesalahan, sehingga jika seseorang suka mempermasalahkan setiap ketergelinciran dan kesalahan, maka dia akan lelah dan membuat lelah orang lain. Orang yang berakal dan cerdas tidak akan merinci secara detail semua kesalahan baik yang kecil maupun yang besar dalam pergaulannya bersama keluarganya, orang-orang tercinta, teman-teman, dan para tetangganya.

Oleh karena inilah al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengatakan:

“Sembilan puluh persen akhlak mulia itu terletak pada sikap pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain.”

💡 Maka sepantasnyalah bagi seorang muslim untuk berhias dengan sifat yang mulia ini dan hendaknya dia pura-pura tidak mengetahui keburukan saudara-saudaranya terhadap dirinya dan memaafkan mereka serta berlapang dada.

✒ Ditulis oleh: Badr bin Muhammad al-Badr al-Anzy
📆 5 Syawwal 1436 H

🌍 Sumber: Saluran telegram asy-Syaikh Badr bin Muhammad al-Badr al-Anzy

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia || http://forumsalafy.net
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫

Rabu, 20 Januari 2016

APAKAH ADA DOA KHUSUS KETIKA SELESAI DARI MENGUBURKAN JENAZAH?

APAKAH ADA DOA KHUSUS KETIKA SELESAI DARI MENGUBURKAN JENAZAH ??
_________________________________________📌

📝 Oleh Asy-Syaikh Al Ma'aliy Baqiyyatus Salaf Sholih bin Fauzan Al Fauzan حفظه الله 

Pertanyaan :

"Apakah ada nash doa dengan bentuk tertentu ketika selesai menguburkan mayyit/jenazah ??
dan apakah dengan mengangkat tangan atau tidak ??"

Jawab :

"Wahai saudaraku, Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala selesai dari menguburkan salah satu dari jenazah-jenazah beliau berdiri dikuburnya dan berkata kepada kaum muslimin :

"Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian dan mintakanlah baginya tsabat/kekokohan karena dia sekarang ditanyai"

Maka jika kaum muslimun telah selesai dari menguburkan jenazah seorang muslim maka mereka berdiri dikuburan (si jenazah) dan berdoa/meminta kepada Allah baginya kekokohan karena pada saat itu waktunya dua malaikat bertanya padanya didalam kubur, dan ini sunnah muakkad/yang ditekankan dan telah tetap/shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Dan adapun mereka mengangkat tangan dalam berdoa maka tidaklah mengapa dengan hal tersebut.

(misal dia berdoa dengan membaca);
"Allahummaghfir lahu Allahumma tsabbithu"..

Yaa Allah ampunilah dia, Yaa Allah kokohkanlah dia.."

Na'am.

Sumber nukilan :
السؤال: 
هل في دعاء يُنص عليه أن بعد دفن الميت يعني بصيغة معينة وهل تُرفع الأيدي أم لا ؟

الجواب:
يا أخي الرسول –صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لما فرغوا من دفنِ أحد الأموات وقف على قبرهِ وقال للمسلمين: 

"  اسْتَغِفُروا لأَخِيكُم وَاسْأَلوُا لَهُ الَّتَثْبِيت فَإنهُ الَآنْ يُسْأَل " 

 فإذا فرغ المسلمون من دفن المسلم فإنهم يقفون على قبرهِ ويسألون الله له التثبيت لأنهُ وقت سؤال الملكين لهُ في القبر وهذا سُنة مؤكدة وثابتة عن الرَّسُول –صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- ويرفعون أيديهم لا بأس بذلك .

" اللهم أغفر لهُ اللهم ثبتهُ ، اللهم أغفر لهُ اللهم ثبتهُ " .

http://www.alfawzan.af.org.sa/node/16124

📮 SALAM

Minggu, 17 Januari 2016

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MEMPELAJARI MATN-MATN ILMIYAH

🚪🔏 TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MEMPELAJARI MATN-MATN ILMIYAH

---------------------------------------

1⃣ Membatasi dan mencukupkan dengan penjelasan-penjelasan ungkapan /istilah yang sulit.
2⃣ Menambah penjelasan tentang pembahasan-pembahasan yang global, tanpa masuk ke pembahasan secara rinci.
3⃣ Membaca dan menambah lebih banyak lagi,  dengan perincian di tiap pembahasan dan mengkajinya secara panjang lebar.

Ⓜ Petikan Faidah diambil dari Pertemuan Pertama Dars Syarh "Al-Ushul Ats-Tsalatsah" bersama Asy-Syaikh DR 'Abdullah bin 'Abdurrahim Al-Bukhari hafizhahullah.

💻 Sumber: http://ar.miraath.net/fawaid/3948

📚 Maktabah "MIFTAH DAAR AS-SA'ADAH"
📟 https://telegram.me/daarSaadah

.............................................

TERUS MENGULANG DAN MENGULANG MEMPELAJARI MATN-MATN TAUHID

🚠🗓 TERUS MENGULANG DAN MENGULANG MEMPELAJARI MATN-MATN TAUHID

🌳🌳🌳🌳🌳🌳

قال الشيخ فواز بن علي المدخلي حفظه الله :
قال لي الشيخ زيد حفظه الله :
(لو يمضي طالب العلم حياته في حفظ ، وشرح ، وفهم ، الأصول الثلاثة  ،وكشف الشبهات ، والأصول السته ، والقواعد الأربع ،ما أدى حقها ، فهي تحتاج منا تكرار مرة بعد مرة ) سلسلة سمعت من شيخي (شبكة إمام دار الهجرة العلمية )
 Asy-Syaikh Fawwaz bin Ali al-Madkhali berkata, bhw asy-Syaikh Zaid hafizhahullah berkata,
📚 "Kalau seandainya seorang penuntut ilmu menghabiskan hidupnya untuk menghafal, syarh, dan memahami kitab
📕 al-Ushuluts Tsalatsah,
📓 Kasfusy Syubuhat,
📒 al-Ushul as-Sittah, dan
📘 al-Qawaid al-Arba' ,

maka dia MASIH BELUM menunaikan hak kitab-kitab tersebut. Karena kitab-kitab itu butuh DIULANG berkali-kali."

🌱sumber : Silsilah "sami'tu min syaikhi"

📚 Maktabah "MIFTAH DAAR AS-SA'ADAH"
📟 https://telegram.me/daarSaadah

..............................

HUKUM KEDUA MEMPELAI BERSANDING DI HADAPAN KAUM WANITA

🍁〰〰〰〰〰〰
💐👑 HUKUM KEDUA MEMPELAI BERSANDING DI HADAPAN KAUM WANITA
〰〰〰〰〰〰🍁


 💺📚 ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-'UTSAIMIN رحمه اللّٰه

🌹🌺 حكم زف العروسين أمام النساء

✒السؤال: ❓

 ☔🎁 ما حكم ما يفعل بعض الناس في حفلات الجواج حيث يقومون بزف العريس والعروس أمام النساء، و يجلسو نهم في منصة أو ما يسمى بالتشريعة، والعريس ينظر إلى النساء وهن ينظرون إليه ؟ ونرجو الدليل على ذلك. جزاكم الله خيرا.


✒ PERTANYAAN ❓

☔🎁 Apa hukum yang dilakukan oleh sebagian orang disaat pesta pernikahan di mana mereka menyandingkan kedua mempelai di depan kaum wanita dan mendudukkannya dikursi pengantin, pengantin pria dapat melihat para tamu wanita dan mereka pun melihatnya. Kami mengharapkan jawabannya disertai dalil. Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan.


✅الجواب:📀

❌🌳  هذا العمل محرم  وﻻ بجوز؛ ﻷن قيام الرجل هو وزوجته أمام النساء في هذه المناسبة 

❎🌻 يثير الفتنة بلا شك ويبعث كوامن  الشهوة، وربما يكون فيه ضرر على الزوجة نفسها؛ فإن الرجل قد يرى من النساء اللّاتي أمامه من هي أجمل من امرأته و جها وأحسن الساء. 

⛔⚡ فالواجب الكف عن هذا، وأن تبقى الزوجة في مكان ويدخل عليها الزوج وحده، وﻻ بأس أن يدخل معه أهله 《من النساء والمحارم من الرجال》إذا أرادوا أن يبركوا عليه في نفس الغرفة، بدون أن يكون هو جالسا إلى جنب الزوجة يحدثها و يخاطبها، أو يفعل ما يفعله بعض السفهاء من إعطائها حلاوة أو أشبه ذلك. 

⭕❌وكل هذه عادات ليست من عا دات المسلمين، وإنما هي عادات مستحدثة أتى بها أعداء اﻹسلام إلى المسلمين فاستمرؤوها واستساغوها.

📚📖《 الشيخ ابن عثيمين- فتوى عليها توقيعه》


✅JAWABAN
  
Perbuatan semacam ini haram hukumnya dan tidak boleh dilakukan, karena bersandingnya kedua mempelai di hadapan kaum wanita pada acara tersebut.

Tidak diragukan lagi, dapat menimbulkan fitnah (maksiat) dan membangkitkan gairah syahwat, bahkan bisa berbahaya terhadap istri (mempelai wanita), karena bisa saja sang suami melihat perempuan yang ada di hadapanya yang lebih cantik dari pada isterinya dan lebih bagus posturnya, sehingga dia kurang tertarik kepada isteri yang ada disisinya dimana dia mengira (sebelumnya) bahwa istrinya yang paling cantik dan lebih bagus.

Maka wajib hukumnya menghindari perbuatan seperti itu, pengantin perempuan tetap berada di tempat dimana hanya suaminya yang menemuinya, dan tidak mengapa keluarga suami turut menemuinya bersamanya jika mereka hendak mengucapkan selamat dan doa restu untuk mereka berdua, namun suami tidak duduk berdampingan dengan istrinya, ngobrol atau melakukan apa yang biasa lakukan oleh orang-orang awam, seperti memberinya permen atau yang lainnya.

Semua kebiasaan buruk seperti itu bukanlah kebiasaan kaum muslimin, melainkan kebiasaan dan adat yang diada-adakan yang dibawa oleh musuh-musuh Islam kepada kaum Muslimin dan mereka pun mengikuti dan menirukannya.

Sumber: Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin yang beliau tanda tangani.

📝Alih Bahasa: Miqdad al-Ghifary hafizhahullaah.

➖➖➖➖➖➖➖➖
WhatsApp Riyadhul Jannah