Cari Blog Ini

Selasa, 26 Januari 2016

HUKUM BERBICARA DENGAN PEREMPUAN TERKHUSUS TETANGGA

📚💧📔HUKUM BERBICARA DENGAN PEREMPUAN TERKHUSUS TETANGGA
__________--------------__________

✒Asy Syaikh Sulaiman Ar Ruhaily hafizhahullah

🔑Pertanyaan:
Semoga Allah berbuat baik kepadamu, di sini ada seseorang yang bertanya: Fadilatusy Syaikh aku memiliki seorang tetangga perempuan yang aku tumbuh besar bersamanya, dan seringkali dia datang ke tempat tinggal kami dan ketika bertemu denganku dia selalu bertanya tentang keadaanku dan hal-hal yang berkaitan denganku, apakah jika aku menolak berbicara dengannya aku berdosa?

🔓Jawab:
Tentangga ini pada dasarnya memiliki hak tetangga, apalagi saudara penanya berkata bahwa di antara mereka ada umur (yang dijalani bersama ketika kecil– pen), akan tetapi tidak diperbolehkan misalnya untuk bersalaman dengannya. 

🔭Adapun berbicara dengannya maka di sini harus dirinci: apabila pembicaraan tersebut di tempat sepi (khalwah) maka tidak boleh, apabila di tempat sepi walaupun di jalanan, apabila jalanan itu sepi maka tidak boleh.

🔊Namun apabila pembicaraan tersebut bukan di tempat sepi, seperti dalam keadaan tetangga tersebut berhijab bersama suaminya, kemudian dia (si perempuan) bertanya tentang keadaannya (si laki-laki) dan dia (si laki-laki) bertanya tentang keadaanya (si perempuan) maka tidak mengapa selama tidak ada sesuatu yang mencurigakan¹ dari salah seorang di antara keduanya, apabila ada sesuatu yang mencurigakan maka ini dilarang karena adanya kecurigaan tersebut.

⌛Akan tetapi, ini dalam pembicaraan biasa seperti bertanya tentang keadaan, adapun pembicaraan yang di luar kebiasaan seperti bercanda dan tertawa-tawa maka tidak boleh seseorang saling bertukar pembicaraan yang seperti ini dengan tetangga perempuan walaupun tidak di tempat yang sepi.

👉🏻1)  Yang dimaksud wallahu a’lam, adalah seseorang baik itu laki-laki atau perempuan terkadang berbicara untuk menarik perhatian lawan jenis. –pen.

🇸🇦Teks Arab:

 التفصيل في حكم التكلم مع النساء وخاصة الجارات
الشيخ سليمان الرحيلي

السؤال:
أحسن الله إليكم وهذا سائل يقول: فضيلة الشيخ لي جارة تربيت معها وهي غالبا تأتي إلى منزلنا وعندما تلتقي بي تسألني دائما عن حالي وأحوالي, هل إذا امتنعت عن الكلام معها أكون آثمًا؟

الجواب:
هذه الجارة لها حق الجوار أصلًا, والأخ يقول إن بينهما عمرًا, لكن لا يجوز مثلًا أن يصافحها, أما الكلام معها ففيه تفصيل: إن كان الكلام في الخلوة فلا يجوز, ولو في الشارع, إن كان الشارع خاليا فلا يجوز. وإن كان الكلام في غير خلوة كأن تكون متحجبة مع زوجها مثلًا فتسأله عن حاله ويسألها عن حالها فلا حرج في هذا ما لم تظهر الريبة من أحد الطرفين, فإن ظهرت الريبة منعت من أجل الريبة.
لكن هذا في كلام المعتاد كالسؤال عن الحال, أما الكلام الخارج عن المعتاد كالمزاح والضحكات فلا يجوز أن يتبادلها مع الجارة ولو كان بغير خلوة.

✒ 🎓 Alih bahasa: Al-Ustadz Abu Ahmad purwokerto

📚__" BERBAGI ILMU SYAR'I "__⏳

------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar