Cari Blog Ini

Jumat, 05 Februari 2016

Apakah Seorang Jahil Diberikan Udzur Terhadap Pembatal-Pembatal Keislaman?


Apakah Seorang Jahil Diberikan Udzur Terhadap Pembatal-Pembatal Keislaman?

Silsilah Fatawa Aqidah

Fadhilatu Asy-Syaikh Sholih bin Fawzan Al-Fawzan حفظه اللّٰه تعالى 

PERTANYAAN :

Apakah diberikan udzur (dispensasi) seorang yang jahil (bodoh) terhadap pembatal-pembatal keislaman?

JAWABAN :

Jahil (orang yang tidak tahu) itu bermacam-macam, apabila seorang yang jahil itu tidak memungkinkan untuknya belajar maka sesungguhnya ia diberikan udzur (dispensasi) hingga ia menemukan seseorang yang dapat mengajarinya, sebagaimana kondisi seorang yang hidup di negeri yang terpisah dari negeri-negeri kaum muslimin yang mana tidak ada di negeri-negeri tersebut kecuali orang-orang kafir, maka yang seperti ini diberikan udzur atas kejahilannya.

Adapun seorang yang tinggal ditengah-tengah kaum muslimin, di negerinya kaum muslimin dalam keadaan ia mendengar al-Qur’an, mendengar hadits-hadits Nabi dan ucapan ahli ilmu maka yang seperti ini tidak diberikan udzur dengan sebab kejahilannya, karena telah sampai kepadanya hujjah (ilmu), akan tetapi ia tidak mau peduli dengannya, bahkan terkadang mengatakan : “Ini adalah agamanya pengikut Wahhabi atau agamanya penduduk Najd atau agama fulan atau fulan.“

Sebagaimana yang mereka katakan tentang ajaran tauhid : “Sesungguhnya itu adalah ajaran agamanya Ibnu ‘Abdil Wahhab“, padahal ajaran tersebut adalah ajaran agama Rasul ﷺ, sedangkan Ibnu ‘Abdil Wahhab tidaklah mendatangkan sesuatu yang baru, beliau hanyalah menyeru kepada agama Rasul ﷺ, namun mereka menyandarkan orang-orang yang menyeru kepada agama Rasul tersebut dengan mengatakan : “Ini adalah agamanya pengikut paham Wahhabi, ini adalah agama Ibnu ‘Abdil Wahhab atau mereka mengatakan ini adalah agamanya Khawarij“, mereka menamakan Muwahhidin (orang-orang yang mentauhidkan Allah) sebagai Khawarij.

Lantas apakah mereka diberi udzur karena kejahilan ?

Mereka itu adalah orang-orang yang sombong, tidak diberi udzur dengan sebab kejahilan (mereka).

Sumber: Durus fi Syarhi Nawaqidhil Islam hal. 30-31.

Alih Bahasa : Abu’Alifah Al-Jawiy  حفظه اللّٰه تعالى
[WA Ahlus Sunnah Karawang]

http://ahlussunnahkarawang.com/?p=2212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar