Cari Blog Ini

Sabtu, 17 September 2016

Silsilah Bantahan Atas Tuduhan Bahwa Syaikh Robi’ Seorang Murji’ah

Silsilah Bantahan Atas Tuduhan Bahwa Syaikh Robi’ Seorang Murji’ah
————————
APAKAH AMALAN-AMALAN ANGGOTA TUBUH MERUPAKAN SYARAT KESEMPURNAAN IMAN ATAU SYARAT SAHNYA IMAN?
~~~~~~~~~~~~~~~~

 Syaikh DR. Robi’ bin Hadi al-Madkholi hafizhohulloh:

 

 Saya menilai bahwa wajib atas pemuda salafi di semesta alam seluruhnya untuk meninggalkan lafazh-lafazh yang dapat menimbulkan perselisihan dan fitnah, sehingga tatkala sebagian orang menyatakan bahwa amalan-amalan merupakan syarat sempurna (iman) bukan syarat sah maka menjadi fitnah di semesta alam seluruhnya dan jadilah mayoritas dari pengekor hawa nafsu melempar tuduhan kepada orang-orang itu bahwa mereka adalah Murji’ah.

�� Maka hal ini mengharuskan kita untuk menggunakan lafazh-lafazh yang telah diletakkan dan diistilahkan oleh kaum salaf tentangnya sehingga kita katakan:
�� Iman adalah ucapan dan perbuatan serta keyakinan yang akan bertambah dengan ketaatan dan akan berkurang dengan kemaksiatan,
⛔️ dan kita tidak mengatakan syarat sah dan tidak pula syarat sempurna, akan tetapi jika di sana ada yang faham dan Anda ingin membuatnya puas dengan selamat dengan menggunakan istilah ini atau itu maka jelaskan.

✅ Syaikh Ibnu Baaz rohimahulloh pernah berkata dalam sebuah pertemuan dan aku hadir tatkala beliau ditanya tentang hal ini maka beliau mengatakan:
�� Amalan-amalan ada yang merupakan syarat sah dan ada yang merupakan syarat sempurna, dan diantara amalan yang merupakan syarat sah seperti cinta kepada Alloh ini termasuk amalan hati, seperti cinta kepada Alloh Tabaroka wa Ta’ala dan berharap kepada-Nya serta takut dari (adzab) -Nya dan bertawakal kepada-Nya dan seterusnya, ini adalah amalan hati dan dia termasuk dari syarat sah, karena sejatinya setiap mukmin tidak akan beriman kecuali jika dia mencintai Alloh Tabaroka wa Ta’ala, dan membenci musuh-musuh Nya, dan bertawakal kepada-Nya, dan menggantungkan harapannya kepada-Nya, dan takut kepada-Nya, dan merasa diawasi oleh-Nya.

Dan diantara amalan-amalan ada yang merupakan syarat sempurna, dari amalan-amalan anggota tubuh ada yang merupakan syarat sempurna seperti selain rukun-rukun sholat contohnya dan yang semisal itu.

 Dan aku nasehatkan saudara-saudara ku untuk meninggalkan kalimat syarat sempurna dan syarat sah; karena masalah akan tetap ada, maka kita jaga lisan-lisan kita dari hal-hal yang menyebabkan perpecahan dan perselisihan serta banyaknya fitnah juga pertanyaan-pertanyaan.

✅ Sehingga kita katakan seperti yang dikatakan kaum salaf dan kitab-kitab aqidah semuanya telah memuat dengan ungkapan ini, maka tidak akan Anda lihat mereka mengatakan kecuali bahwa iman adalah ucapan dan amalan serta keyakinan yang akan bertambah dengan ketaatan dan akan berkurang dengan kemaksiatan, dan dalil bertambahnya iman ayat Al-Qur’an dan sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam:

«الإِيمَانُ بِضْعٌ وسِتُّون شُعْبَةً، أَعْلاهَا لا إِلَهَ إلاَّ الله، وأَدْنَاها إِمَاطَةُ الأَذَى مِنَ الطَّرِيقِ»

“Iman adalah enam puluh sekian cabang, yang paling tingginya ialah kalimat:

لا إله إلا الله

dan yang paling rendahnya ialah membuang gangguan dari jalan”. [1]

Dan hadits-hadits syafa’at menunjukkan atas berkurangnya iman seperti sabda beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam dari Alloh Azza wa Jalla:
“Keluarkan dari api neraka orang-orang yang di dalam hatinya sebesar dinar dari keimanan… -hingga pada ucapan- keluarkan dari api neraka orang-orang yang di dalam hatinya ada sebesar biji gandum dari keimanan, keluarkan dari api neraka orang-orang yang di dalam hatinya lebih kecil lebih kecil lebih kecil dari biji gandum dari keimanan”. [2]
________
[1] Diriwayatkan oleh Muslim (35) dari hadits Abu Huroiroh rodhiallohu ‘anhu.

[2] Diriwayatkan oleh Bukhori (7440) dari hadits Abu Sa’id al-Khudri rodhiallohu ‘anhu.

�� al-Lubab min Majmu’ Nashoih wa Taujihat As-syaikh Robi’ Lis Syabab.

__✏️ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
~~~~~ ~~~~~~

سلسلة :
[ الردود المفحمة على من يتهم الإمام الربيع بعقيدة المرجئة ]

》١《
• السؤال :
هل أعمال الجوارح شرط في كمال الإيمان أم في صحة الإيمان ؟

• الجواب :
أنا أرى أن على الشباب السلفي في العالم كله أن يترك الألفاظ التي تثير الخلافات والفتن، فلما قال بعض الناس أن الأعمال شرط كمال لا شرط صحة صارت فتنة في العالم كله وأصبح كثير من أهل الأهواء يقذفون هؤلاء بأنهم مرجئة.

فهذا يحتم علينا أن نستعمل الألفاظ التي تواضع واصطلح عليها السلف فنقول: الإيمان قول وعمل واعتقاد يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية، ولا نقول شرط صحة ولا شرط كمال، لكن إذا هناك من يفهم وأردت أن تقنعه بسلامة هذا الاصطلاح أو ذاك فتبين .

الشيخ ابن باز رحمه الله قال في جلسة وأنا حاضر لما سئل عن هذا فقال: من الأعمال ما هو شرط صحة ومنها ما هو شرط كمال ، فالذي هو من الأعمال من شروط الصحة كمحبة الله هذا من أفعال القلوب، كمحبة الله تبارك وتعالى – ورجائه والخوف منه والتوكل عليه وإلى آخره، هذه أعمال قلبية وهي من شروط الصحة، فإن المؤمن لا يكون مؤمنا إلا إذا أحب الله تبارك وتعالى – وأبغض أعدائه وتوكل عليه وعلق به رجاءه وخافه وراقبه .
ومن الأعمال ما هو شرط كمال، من أفعال الجوارح ما هو شرط كمال كغير الأركان الصلاة مثلا وما شاكل ذلك .

وأنصح إخواني بأن يتركوا كلمة شرط الكمال وشرط الصحة؛ لأن المشكلة ستبقى قائمة، فنحفظ ألسنتنا مما يسبب الفرقة والخلافات وكثرة الفتن والتساؤلات !

• فنقول كما قال السلف وقد شحنت بهذا التعبير كتب العقائد كلها، فلا تراهم يقولون إلا أن الإيمان قول وعمل واعتقاد يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية، ودليل الزيادة آيات قرآنية وقول النبي صلى الله عليه وسلم “الإيمان بضع وستون شعبة،أعلاها لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى من الطريق” (1).

ودلت أحاديث الشفاعة على نقصانه كقوله صلى الله عليه وسلم عن الله عز وجل
” أخرجوا من النار من في قلبه دينار من إيمان…إلى أن فال أخرجوا من النار من في قلبه مثقال ذرة من إيمان، أخرجوا من النار من في قلبه أدنى أدنى أدنى مثقال ذرة من إيمان” (2).
____________________

1- أخرجه مسلم (35 ) من حديث أبي هريرة رضي الله عنه .
2-أخرجه البخاري (7440 ) من حديث أبي سعد الخدري رضي الله عنه .

✅ المصدر :
[اللباب من مجموع نصائح وتوجيهات الشيخ ربيع للشباب].
————————
�� WA Ahlus Sunnah Karawang.

 

APA DEFINISI IMAN MENURUT AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH, DAN APAKAH AMALAN TERMASUK DALAM IMAN?
~~~~~~~~~~~~~~~~

 Syaikh DR. Robi’ bin Hadi al-Madkholi hafizhohulloh.

 

 Saya merasa heran demi Alloh dari pertanyaan ini! Demi Alloh saya merasa aneh sekali! Apakah kalian menyangka bahwa kami berkeyakinan bahwa amalan bukan bagian dari keimanan?!

Semoga Alloh memburukkan (keadaan) para pendusta lagi pembohong; demi Alloh mereka telah berdusta atas nama kami dan mereka mengada-ada, demi Alloh mereka bukanlah dari (ahli) sunnah sama sekali (karena) mereka berdusta atas nama kami dan sesungguhnya mereka dari kalangan orang-orang sesat dan pengikut hawa nafsu demi Alloh mereka memerangi manhaj salaf.

�� Kami tegaskan kepada Alloh bahwa iman adalah ucapan, amalan dan keyakinan, akan bertambah dengan ketaatan dan akan berkurang dengan kemaksiatan, hal itu telah ditunjukkan oleh Kitabulloh dan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Dan inilah ketetapan dan inilah definisi bagi Ahlussunnah yang menjadi duri pada leher-leher kaum Murji’ah, Khowarij dan Mu’tazilah, pokok-pokok nash (dalil) tidak terhitung dari Kitabulloh dan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, dan inilah yang telah ditunjukkan oleh Kitabulloh dan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, dan telah dilalui oleh para shahabat, tabi’in dan para imam Islam hingga hari kita ini, dan kami tumbuh padanya, mendakwahkan kepadanya dan membelanya, dan kami memerangi orang-orang yang menyelisihinya sekalipun dia telah mengaku-aku.

�� Iman adalah ucapan dan amalan serta keyakinan, akan bertambah dengan ketaatan dan akan berkurang dengan kemaksiatan, dan cukup bagi kalian karya-karya tulis yang banyak yang disusun untuk membantah kaum Khowarij, Mu’tazilah dan Murji’ah dengan segenap kelompoknya.

Dan diantara kitab tersebut: apa yang telah disusun oleh imam Bukhori rohimahulloh di awal kitab shahihnya: “Kitabul iman” dan beliau bawakan dengan dalil-dalil yang banyak dari al-Kitab dan As-Sunnah bahwa amalan termasuk dari keimanan, dan semuanya merupakan bantahan bagi Murji’ah dan kami membimbing diri kami di atas (keyakinan) ini dan kami memerangi faham Murji’ah sebagaimana kami memerangi kesesatan-kesesatan lainnya, dan datang sekelompok orang yang sangat bodoh, sesat lagi musuh Sunnah mereka mengatakan bahwa kami adalah Murji’ah !!

Semoga Alloh memerangi mereka; mereka menurutku dalam masalah kedustaan lebih buruk dari kaum Khowarij dan Syi’ah mereka suka maupun tidak; karena mereka lebih dusta dari kaum Syi’ah terhadap Ahlussunnah, dan lebih banyak kedengkiannya terhadap Ahlussunnah, dan lebih banyak kebohongan dan kedustaannya terhadap Ahlussunnah, dan bersamaan dengan itu mereka membuat pengkaburan dengan memakai baju Sunnah sebagai bentuk kedustaan dan penipuan padahal mereka bukan dari Ahlussunnah! Dan kalau sekiranya di sisi mereka ada Sunnah sedikit saja tentulah mereka tidak akan memerangi Ahlussunnah dengan berbagai kebohongan, kedustaan dan mengada-ada.

Sungguh kami telah menjelaskan -demi Alloh – kedustaan mereka; sehingga mereka bermula dari kedustaan dan mereka berputar pada poros kedustaan; dan mereka tidak keluar darinya -demi Alloh-, dan kami telah menjerat mereka sebenar-benarnya dengan dalil-dalil dan bukti-bukti dan kami telah jelaskan kedustaan mereka.

�� Pimpinan mereka adalah al-Haddad pendusta dan aku telah jelaskan bahwa dia telah berdusta dalam satu juz dari kitab miliknya sebanyak 120 kedustaan dan kelompok Haddadiyyah yang sesat telah menggurita dengannya.

�� Datang Basyamil pendusta lagi pembohong dan telah aku jelaskan kedustaan dan kesesatannya di dalam kitab “Izhaq Abathil Basyamil”, maka sepatutnya kalian berpegang pada kitab ini karena sesungguhnya pendusta ini adalah musuh yang sengit bagi Ahlussunnah!

�� Dan datang Falih al-Harbi maka merekapun mendekapnya dan dia pun mendekap mereka dan dia membuat timbangan bagi Ahlussunnah beberapa kedustaan dan kebohongan dengan mengatakan bahwa kami adalah Murji’ah nya kaum Murji’ah…. mereka lebih buruk dari Murji’ah -demi Alloh-; kaum Murji’ah lebih baik dan lebih mulia dari mereka, atas kesesatan mereka lebih baik dari ahlul bid’ah.

Dan dari sini imam Ibnu ‘Adiy -rohimahulloh- menetapkan di dalam kitabnya “al-Kamil” sekira 29 BAB BAGI PARA PENDUSTA (1) DAN SATU BAB UNTUK AHLUL BID’AH.

Dan Ahlussunnah menerima riwayat ahlul bid’ah yang jujur selain para da’i nya.

Dan mereka kaum Haddadiyyah tergolong dari para da’i kepada kebid’ahan; mereka datang dengan membawa prinsip-prinsip yang ditolak Islam lagi memerangi Sunnah dan memerangi manhaj salaf dan mereka mencela para imam Islam; Al-Haddad memulai (dengan mencela Ibnu Taimiyyah) dan kedua (mencela) imam Ibnu Abil ‘Izz dan Ibnul Qoyyim; dan terus demikian, tidak ada satu orang pun dari Ahlussunnah yang berloyal kepada Ahlussunnah melainkan mereka mencelanya; dan mereka mencela para ulama Ahlussunnah masa kini; mereka mencela Syaikh Ahmad an-Najmiy dan Syaikh Zaid di wilayah selatan dan siapa pun yang menegakkan Sunnah?!!

Memerangi Sunnah mereka mencela setiap salafi yang tidak mencocoki Haddadiyyah semua mereka mencela mereka (salafiyyin) dan menjelek-jelekkan mereka dan menjelek-jelekkan prinsip-prinsip mereka, dan mereka datang dengan membawa prinsip-prinsip yang rusak lagi pembangkit bagi manhaj salaf maka mereka sejatinya kepanjangan tangan bagi Ikhwanul Muslimin bahkan mereka lebih buruk dari Ikhwanul Muslimin; dan mereka membantu ahlul bid’ah semuanya; dan memerangi Ahlussunnah merupakan tujuan mereka.

Bagaimana -wahai saudaraku!- Haddadiyyah tidak akan membiarkan seorang salafi?! Lima enam di kota Mekkah dan sepuluh di kota Madinah, di dunia semuanya tidak mereka tidak meninggalkan Salafiyyin tidak di Mekkah dan tidak pula di Madinah dan tidak pula di Thoif serta tidak pula di Jeddah; setiap orang yang mendahulukan kebaikan dan membela Sunnah mereka cela; apakah mereka Ahlussunnah?!!

Mereka mengatakan: dusta; dusta..; mereka menghukumi Salafiyyin dengan kedustaan namun mereka membuat kebohongan atas nama mereka (Salafiyyin); dan diantaranya mereka menuduh kami bahwa kami adalah Murji’ah menurut mereka para pembohong.

Dan demi Alloh! Mereka tidaklah memerangi faham Murji’ah dan mereka tidak jujur sama sekali selalu begitu; mereka hanyalah menghunuskan kata “irjaa” sebagai senjata untuk memerangi Ahlussunnah karena mereka telah menjelaskan kesesatan (sendiri) dan kesesatan tokoh-tokoh mereka dan mereka menghunuskan pedang “irjaa” dan pedang kedustaan serta pedang kejahatan atas Ahlussunnah!

 Maka hati-hati lah dari mereka dan siapa pun yang tertipu dengan mereka hendaknya bertakwa kepada Alloh akan dirinya; maka demi Alloh sungguh telah jelas perkara mereka maka tidak ada udzur bagi kalian dan tidak ada kerancuan bagi kalian.

Sesungguhnya mereka para pendusta para pendusta para pendusta!
Dan setiap hari Alloh buka kedok mereka dengan kedustaan (mereka); demi Alloh sebagian orang-orang kafir mereka malu untuk berdusta sedangkan mereka (Haddadiyyah) tidak malu!

Dan setiap kali Anda menjelaskan kedustaan tokoh-tokoh mereka dan pengkhianatan mereka maka bertambah menggurita dengan kedustaan dan dengan prinsip-prinsip mereka dan dengan kebatilan-kebatilan mereka.

Di mana akal-akal (mereka)?!
Di mana agama (mereka)?!
Di mana akhlak (mereka)?!

Fahamilah tentang mereka-mereka itu dan hati-hati lah dari mereka; dan peringatkan manusia dari kesesatan mereka dan kejelekan mereka -semoga Alloh memberikan taufiq kepada kalian-.

Maka kita beragama kepada Alloh dengan apa yang ada di dalam Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam di setiap keyakinan dan hukum, halal dan haram, besar dan kecil, cabang-cabang keislaman dan keimanan, semua itu kita dakwahkan kepadanya dan kita mati di bawahnya.

Bagaimana kami (dikatakan) Murji’ah?!
Dan kami memerangi faham irjaa dan kami memerangi yang lainnya dan yang meremehkan amalan kami jelaskan kepadanya dan dakwahkan dia kepada kebenaran maka bagaimana kami dikatakan Murji’ah?! -Semoga Alloh memerangi mereka-.

�� Majmu’ Kutub wa Rosail wa Fatawa Fadhilatus Syaikh al-‘Allamah Robi’ bin Hadi al-Madkholi hal. 459-462 juz. 1 cet. Daar al-Imam Ahmad.

__✏️ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
~~~~~ ~~~~~

سلسلة :

[ الردود المفحمة على من يتهم الإمام الربيع بعقيدة المرجئة ]

》٢《

● سئل فضيلة الشيخ الوالد العلامة ربيع السنة :
ما هو تعريف أَهلِ السُّنَّة والجماعة للإِيمان ، وهل العمل داخل في الإِيمان ؟

■ الجواب :
أَستغرب والله من هٰذا السؤال ! والله أَستغربه جدًّا ! هل تظنُّون أَنَّنا نعتقد أَنَّ العمل ليس من الإِيمان ؟!
قبَّح الله الكذَّابين الأَفَّاكين ؛ والله يكذبون علينا ويفترون ، والله ما هم من السُّنَّة في شيء يكذبون علينا وإِنَّهم من أَهل الضَّلال والأَهواء والله إِنَّهم يحاربون منهج السَّلف .

نحن ندين الله بأَنَّ الإيمان : قول وعمل واعتقاد ، يزيد بالطَّاعة وينقص بالمعصية ، دلَّ علىٰ ذٰلك كتاب الله وسنَّة رسول الله صَلَّىٰ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم .

وهٰذا الضَّابط وهٰذا التَّعريف لأَهل السُّنَّة شوكة في نحور المرجئة والخوارج والمعتزلة قوامة نصوص لا تحصىٰ من كتاب الله ومن سنَّة رسول الله – صَلَّىٰ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم – ، وهٰذا ما دلَّ عليه كتاب الله وسنَّة رسول الله – صَلَّىٰ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم – ، ومضىٰ عليه الصَّحابة والتَّابعون وأئِمَّة الإِسلام إِلىٰ يومنا هٰذا ، ونحن نشأْنا عليه ، وندعو إِليه ونذبُّ عنه ، ونحارب من خالفه ولو ادَّعىٰ ما ادَّعىٰ .

الإِيمان قول وعمل واعتقاد ، يزيد بالطَّاعة وينقص بالمعصية ، ويكفيكم المؤلفات الكثيرة الَّتي أُلِّفَتْ للردِّ علىٰ الخوارج والمعتزلة والمرجئة بأَصنافها .

ومن تلكم الكتابات : ما دوَّنه الإِمام البخاري – رحمهُ الله – في أَوَّل كتابه الصَّحيح : ” كتاب الإِيمان ” وجاء بالأدلَّة الكثيرة من الكتاب والسُّنَّة علىٰ أَنَّ العمل من الإِيمان ، وكله ردٌّ علىٰ المرجئة ونحن تربينا علىٰ هٰذا ونحارب الإِرجاء كما نحارب سائر الضَّلالات ، ويأْتي قوم جهلاء ضلال أَعداء السُّنَّة يقولون إِنَّا مُرجئة !!

قاتلهم الله ؛ هم عندي في باب الكذب أخس من الخوارج والروافض شاءوا أَم أَبوا ؛ لأَنهم أَكذب من الروافض علىٰ أَهل السُّنَّة ، وأَكثر حقدًا علىٰ أَهل السُّنَّة ، وأَكثر افتراءً وكذبًا علىٰ أَهل السُّنَّة ، ومع ذٰلك هم يلبسون لباس السُّنَّة كذبًا وزورًا وليسوا من أَهل السُّنَّة ! ولو كان عندهم من السُّنَّة شيء ما حاربوا أَهل السُّنَّة بالبوائق والكذب والافتراءات .

قد بيَّنَّا – والله – أَكاذيبهم ؛ فهم ينطلقون من الكذب ويدورون في دوامة الكذب ؛ ولا يخرجون منها – والله – ، وقد حصدناهم حصدًا بالأَدلة والبراهين وبيَّنَّا أَكاذيبهم ،
رأْسهم الحداد الكذاب وبينتُ أَنَّهُ كذب في جزء من كتاب له مائة وعشرين كذبه وتشبث الحدادية الضَّالة به .

وجاء باشميل الكذاب الأَفَّاك وبَيَّنْتُ كذبه وضلاله في ” إِزهاق أَباطيل باشميل “؛ فعليكم بهٰذا الكتاب فإِنَّ هٰذا الأَفَّاك عدو لدود للسُّنَّة !
وجاء فالح الحربي فاحتضنوه واحتضنهم وكال لأَهل السُّنَّة الأَكاذيب والافتراءات يقول : إِنَّنا مرجئة المرجئة . . . هم أَخس من المرجئة – والله – ؛ المرجئة أَحسن وأَنبل منهم ، علىٰ ضلالهم أَحسن من هٰؤلاء الكذَّابين .

الكذب أَخبث من البدع يا إخوان ؛ والكذَّاب أَخبث عند أَهل السُّنَّة من المبتدع ؛ المبتدع يروىٰ عنه ، رَوَوْا عن القدرية رَوَوْا عن المرجئة رَوَوْا عن غيرهم من أَصناف أَهل البدع ما لم تكن بدعة كفرية ما لم يكن كذَّابًا ؛ لو كان ينتمي إلىٰ أَهل السُّنَّة كذَّاب فهو عندهم أَحقّ من أَهل البدع .

ومن هنا عقد ابن عدي – رحمهُ الله – في كتابه : ” الكامل ” حوالي تسعة وعشرين باباً للكذَّابين (1) وباباً واحدًا لأَهل البدع .
وقَبِلَ أَهل السُّنَّة رواية أَهل البدع الصَّادقين غير الدّعاة .

وهٰؤلاء الحدادية يعتبرون من الدُّعاة إِلىٰ البدع ؛ جاءوا بأُصول يرفضها الإِسلام وتحارب السُّنَّة وتحارب منهج السَّلف وطعنوا في أًئِمَّة الإِسلام ؛ الحداد بدأَ ( بابن تيمية ) وثنَّىٰ بابن أَبي العزّ وبابن القيم ؛ واستمرَّ هٰكذا لا يتولىٰ أَحد من أَهل السُّنَّة أَحدًا إِلَّا وطعنوا فيه ؛ وطعنوا في علماء السُّنَّة المعاصرين ؛ فطعنوا في الشَّيخ أَحمد النَّجمي والشَّيخ زيد في الجنوب فمن يقوم بالسُّنَّة ؟!!
وطعنوا في علماء أَهل مكَّة والمدينة فمن يقوم بالسُّنَّة ؟!!
حرب علىٰ السُّنَّة طعنوا في كلِّ سلفي لا يوافق الحدادية كلهم طعنوا فيهم وشوَّهوهم وشوَّهوا أُصولهم ، وجاءوا بأُصول فاسدة مناهضة لمنهج السَّلف فهم امتداد للإِخوان المسلمين بل هم أَسوأُ من الإِخوان المسلمين ؛ ويخدمون أَهل البدع جميعًا ؛ وحرب أَهل السُّنَّة هدفٌ لهم .

كيف – يا أَخي ! – ما تترك سلفيّ ؟! خمسة ستة في مكَّة وعشرة في المدينة في الدُّنيا كلها ما تركوا السَّلفيين لا في مكَّة ولا في المدينة ولا في الطَّائف ولا في جدَّة ؛ كلُّ واحد يقدم خيرًا ويذبُّ عن السُّنَّة طعنوه ؛ هل هٰؤلاء أَهل سُنَّة ؟!!
يقولون : كَذَب ؛ كَذَب ..؛ يحكمون عليهم بالكذب يفترون عليهم ؛ ومنه رمينا نحن بأَنَّنا مُرجئة عند هٰؤلاء الأَفَّاكين .

ووالله ! لا يحاربون الإِرجاء ولا يصدقون في شيء أَبدًا ؛ إِنَّما استلوا الإِرجاء سلاحًا علىٰ أَهل السُّنَّة لأَنَّهم بينوا ضلالهم وضلال ساداتهم وأَسلافهم وسلوا سيف الإِرجاء وسيف الكذب وسيف الفجور علىٰ أَهل السُّنَّة !
فاحذروهم ومن انخدع بهم فليتق الله في نفسه ؛ فوالله لقد وضُحَ أَمرهم فلا عذر لكم ولا شبهة لكم .

إِنَّهم كذَّابون كذَّابون كذَّابون !
وكل يوم يفضحهم الله بالكذب ؛ والله بعض الكفار يخجلون من الكذب وهم لا يخجلون !

وكلما بيَّنْتَ كذب زعمائهم وخياناتهم ازدادوا تشبثًا به وبأُصولهم وبأَطيلهم .

أَين العقول ؟!
أَين الدِّبن ؟!
أَين الخُلُق ؟!

فافهموا هٰؤلاء واحذروهم ؛ وحذِّروا النَّاس من ضلالهم وشرِّهم – وفقكم الله – .

فنحن ندين الله بما في كتاب الله وسنَّة رسول الله – صَلَّىٰ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم – في كل العقائد والأَحكام ، والحلال والحرام ، والصَّغيرة والكبيرة ، وشعب الإِسلام والإِيمان ، كل ذٰلك ندعو إِليه ونموت دونه .

كيف نحن مرجئة ؟!
ونحن نحارب الإِرجاء ونحارب غيره والَّذي يُقَصِّرُ في العمل نبيِّن له وندعوه إِلىٰ الحقِّ فكيف نكون مُرجئة ؟! – قاتلهم الله – .

✅ المصدر :
[[ المجموعٰ / ص : 459 – 462 / ج : 1 / ط : دار الإِمام أَحمد ]].
————————
�� WA Ahlus Sunnah Karawang.

Turut menyebarluaskan:

⚔🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
 Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

 

 

Read full article at http://tukpencarialhaq.com/2016/09/18/silsilah-bantahan-atas-tuduhan-bahwa-syaikh-robi-seorang-murjiah/

Apakah Kelipatan Pahala Sholat Didapat bagi Wanita yg Sholat di Makkah tapi di Rumahnya (Bukan di Masjid)?

📝💐Apakah Kelipatan Pahala Sholat Didapat bagi Wanita yg Sholat di Makkah tapi di Rumahnya (Bukan di Masjid)?

Pertanyaan:

من المعلوم أن صلاة المرأة في بيتها خير لها من صلاتها في المسجد؛ فهل إذا تركت الصلاة في المسجد الحرام، أو المسجد النبوي وصلت في بيتها يكتب لها أجر مضاعفة الصلاة فيهما ؟

Telah dimaklumi bahwa sholat seorang wanita di rumahnya lebih baik dibandingkan sholatnya di masjid. Apakah jika ia meninggalkan sholat di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi dan sholat di rumahnya akan tertulis mendapatkan pahala kelipatan sholat (seperti) di dalam keduanya?

Jawaban Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzahullah:

أما بالنسبة لمكة؛ فإن المضاعفة تحصل في كل الحرم، فإذا صلت المرأة في بيتها في مكة؛ حصلت لها المضاعفة إن شاء الله، وأما في المدينة؛ فالمضاعفة خاصة بالمسجد النبوي الشريف، ولكن المرأة إذا صلت في بيتها في المدينة امتثالاً لقول الرسول صلى الله عليه وسلم؛ فإنها يرجى لها الخير الكثير، وتثاب على نيتها الصالحة ومحبتها للصلاة في مسجد الرسول صلى الله عليه وسلم . والله أعلم

Untuk di Makkah, dilipatgandakannya pahala bisa tercapai di seluruh (wilayah) Haram. Jika seorang wanita sholat di rumahnya di Makkah, maka ia juga akan mendapatkan pelipatan pahala itu InsyaAllah.

Sedangkan di Madinah, pelipatan pahala itu khusus di Masjid Nabawi yg mulia. Akan tetapi, seorang wanita yg sholat di rumahnya di Madinah karena mengikuti perintah Rasul, diharapkan mendapatkan kebaikan yang banyak. Ia akan mendapatkan pahala karena niatnya yang baik dan kecintaannya (keinginan) utk sholat di masjid Rasul shollallaahu alaihi wasallam. Wallaahu A'lam.

Sumber: alMuntaqaa min Fataawaa alFauzan

💡💡📝📝💡💡

WA al I'tishom

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/09/apakah-kelipatan-pahala-sholat-didapat.html

Sholat Wanita yang Berhaji Sebaiknya di Hotel atau di Masjidil Haram/Nabawi?

💐📝 Sholat Wanita yang Berhaji Sebaiknya di Hotel atau di Masjidil Haram/ Nabawi?

السؤال: أيهما أفضل للمرأة التي جاءت للحج: أن تصلي في الفندق الذي تسكن فيه أو في المسجد الحرام أو النبوي؟

Pertanyaan: Manakah yang lebih utama bagi seorang wanita yang datang berhaji: sholat di hotel tempatnya menginap, ataukah sholat di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi?

Syaikh Abdul Muhsin alAbbad hafidzahullah - seorang Ulama Madinah - menyatakan:

الرسول صلى الله عليه وسلم أخبر بأن صلاة النساء في بيوتهن -وسواء كانت تلك البيوت مملوكة أو مستأجرة- خير لهن، ولكن إذا طلبت المرأة أن تذهب إلى المسجد فإنها لا تمنع؛ لقوله صلى الله عليه وسلم: "لا تمنعوا إماء الله مساجد الله".

Rasul shollallaahu alaihi wasallam mengkhabarkan bahwa sholat para wanita di rumah mereka -  baik rumah yang dimiliki atau disewa - adalah lebih baik bagi mereka. Tetapi, jika wanita itu meminta ke masjid, jangan dihalangi. Berdasarkan sabda Nabi shollallaahu alaihi wasallam : Janganlah kalian menghalangi hamba-hamba Allah yg wanita ke masjid-masjid Allah.

Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/31515/المفاضلة-بين-صلاة-المرأة-في-بيتها-وصلاتها-في-المسجد

💡💡📝📝💡💡

WA al I'tishom

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/09/sholat-wanita-yang-berhaji-sebaiknya-di.html

Hukum Mengganti Nama Sepulang dari Haji

Hukum Mengganti Nama Sepulang dari Haji

November 15, 2010

Di antara kebiasaan jama’ah haji Indonesia sepulang dari haji adalah mengganti nama yang menurut mereka lebih Islami. Bagaimana sebenarnya hukum permasalahan ini? Simak fatwa dari Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta’ ketika ada sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya:

Apa hukum mengganti nama sepulang dari haji sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan jama’ah haji Indonesia? Mereka mengganti nama-nama mereka ketika di Makkah Al-Mukarramah atau di Madinah Al-Munawwarah, apakah amalan seperti ini sunnah atau bukan?

Jawab:

Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengganti nama-nama yang buruk dengan nama-nama yang baik. Jika penggantian nama yang dilakukan oleh jama’ah haji Indonesia itu karena faktor tersebut (mencontoh seperti yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam), bukan karena selesainya mereka dari ibadah haji ataupun ziarah ke masjid Nabawi untuk shalat di dalamnya, maka ini boleh.

Adapun jika mereka mengganti nama-nama mereka itu disebabkan karena mereka sedang di Makkah atau Madinah, atau karena selesai dari pelaksanaan ibadah haji misalnya, maka ini termasuk bid’ah, bukan sunnah.

Wabillahit taufiq.

Sumber: http://www.sahab.net/forums/showthread.php?p=800007

(Sumber: http://www.assalafy.org/mahad/?p=553)

http://salafy.or.id/blog/2010/11/15/hukum-mengganti-nama-sepulang-dari-haji/