Cari Blog Ini

Sabtu, 28 November 2015

ADAB-ADAB BUANG AIR

Tidak boleh menghadap kiblat saat buang air, tidak boleh cebok dengan tangan kanan, tidak boleh cebok dengan batu kurang dari tiga buah, dan tidak boleh cebok dengan kotoran hewan atau tulang

Salman radhiyallahu ‘anhu ditanya, “(Apakah) Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatu hingga adab beristinja?” Salman menjawab, “Ya. Sungguh dia telah melarang kami untuk menghadap kiblat saat buang air besar, buang air kecil, beristinja' dengan tangan kanan, beristinja' dengan batu kurang dari tiga buah, atau beristinja' dengan kotoran hewan atau tulang.” (HR. Muslim)

Tidak boleh kencing di air yang diam (tidak mengalir)

“Janganlah sekali-kali kalian kencing di air yang diam (tidak mengalir).” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

“Janganlah sekali-kali kalian kencing di air yang diam kemudian mandi darinya.” (HR. Muslim)

Boleh kencing sambil berdiri

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendatangi area persampahan suatu kaum, lalu beliau kencing sambil berdiri. (Sahih, diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu anhu)

ADAB-ADAB DALAM BERDAKWAH

Skala prioritas dalam berdakwah: Yang terpenting adalah Tauhid, kemudian salat, kemudian zakat, kemudian baru yang lainnya

Tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau berpesan, “Sesungguhnya engkau mendatangi kaum dari ahli kitab, hendaklah yang pertama kali engkau serukan kepada mereka adalah agar mereka beribadah (mentauhidkan) hanya kepada Allah subhanahu wata’ala. Jika mereka telah mengenal Allah, maka kabarkan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu pada setiap hari dan malam. Jika mereka telah melakukan itu maka kabarkan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya mereka lalu diserahkan kepada orang-orang miskin mereka. Jika mereka telah menaatinya, maka ambillah dari mereka dan berhati-hatilah dari harta yang sangat berharga milik mereka.” (Muttafaq ‘alaihi)