Cari Blog Ini

Sabtu, 03 September 2016

Tentang masalah menukil dari selain Ahlussunnah

Tentang masalah menukil dari selain Ahlussunnah kita perhatikan *siapa* penukilnya, dan *kapan* penukilan terjadi.

Dalam beberapa kasus, didapati terkadang seorang penulis yang dikenal kekokohan manhajnya menukil perkataan seorang yang tersebar kebid'ahannya.

Jika kita mengenal mauqif (sikap) sang penulis dan pihak-pihak yang menukilkannya kembali kemudian terhadap penyimpangan pihak yang dinukilkan, yang demikian إن شاء الله tidak mengurangi kredibilitas (tingkat kepercayaan) pembaca kepada penulis dan penukil. Kecuali ada qorinah (parameter) bahwa ada maksud mendukung tokoh menyimpang yang dinukilkan dan mendukungnya.

Selain hal di atas, tidak/belum dihapusnya dari situs ahlussunnah semisal asysyariah online penukilan semacam ini dapat memberi faidah:

- Bukti bahwa mereka yang dinukil *dulu* masih di atas sunnah, namun kemudian mereka telah berubah dari asalnya.

- Amanah ilmiyyah dipertahankan, tidak menghilangkan catatan sejarah.

- Memberikan peringatan bagi yang mengenal sejarah penyimpangan, bahwa tidak ada yang terjamin selamat dari fitnah. Maka memotivasi dirinya agar memberi perhatian lebih terhadap manhaj kita, dan memperbanyak doa agar terus dikokohkan di atasnya.

- Menunjukkan adilnya ahlussunnah.

- dan faidah lain untuk kita berikan udzur kepada pihak yang kita kenal keadaan baik manhajnya dari sesama ahlussunnah.

Semoga dapat dimaklumi.

بارك الله فيكم

_______________
Faedah dari Al Ustadz Abu Abdirrahman Sofian Probolinggo via WA Al I'tishom

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/09/tentang-masalah-menukil-dari-selain.html

Tentang SHALAT TASBIH

📗SHOLAT TASBIH

Para Ulama berbeda pendapat tentang hukum sholat tasbih sesuai dengan perbedaan pendapat mereka tentang status hadits-hadits tentang sholat tasbih. 

Pendapat Pertama: Sholat tasbih tidaklah disyariatkan, karena hadits-hadits yang ada tidak sampai pada derajat minimal hasan. Ada yang maudhu’ (palsu) dan ada yang lemah. Kalaulah ada yang mendekati hasan, namun pada matannya terhadap hal-hal yang gharib (aneh).

Ini adalah pendapat Imam Ahmad, Ibnul Jauzi, anNawawiy, Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah, Syaikh Ibn Utsaimin, Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad. 

Pendapat Kedua: Sholat tasbih disunnahkan.

Di antara Ulama yang berpendapat demikian adalah Ibnul Mubarok (guru al-Bukhari), adDaraquthny, al-Khothib al-Baghdady, al-Hakim, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolaany, dan al-Albany. 

Dalam hal ini, sepertinya pendapat yang kedua lebih kuat. Wallaahu A’lam 

Tata cara sholat tasbih: 

Sholat tasbih berjumlah 4 rokaat. Pada setiap rokaat ditambah bacaan : Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallaahu akbar. Jumlah bacaannya adalah 10 kali pada setiap gerakan (setelah membaca bacaan yang diwajibkan pada setiap gerakan, seperti subhaana robbiyal adzhim dalam ruku dan subhaana robbiyal a’la dalam sujud). Kecuali setelah alfatihah dan membaca surat alQuran, bacaan itu dibaca 15 kali. Sehingga pada setiap rokaat, bacaan itu terbaca 75 kali dengan perincian:

1. Setelah membaca alFatihah dan surat dibaca 15 kali.

2. Setelah ruku’ dan membaca Subhaana Robbiyal Adzhim dibaca 10 kali.

3. Bangkit dari ruku’ setelah membaca Sami’allahu liman hamidah dan robbana wa lakal hamdu dibaca 10 kali.

4. Saat sujud setelah membaca Subhaana Robbiyal A’la dibaca 10 kali.

5. Duduk di antara dua sujud setelah membaca robbighfirlii dibaca 10 kali.

6. Saat sujud setelah membaca Subhaana Robbiyal A’la dibaca 10 kali.

7. Saat bangkit dari sujud, (duduk istirahat) sebelum berdiri membacanya 10 kali.

 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً

Dari Ibnu Abbas –radhiyallahu anhu- bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam berkata kepada Abbas bin Abdil Muththolib: Wahai Abbas wahai pamanku, maukah engkau aku beri suatu pemberian, aku berikan suatu anugerah, aku berikan. Maukah engkau melakukan 10 hal yang jika engkau lakukan itu Allah akan mengampuni dosamu yang sejak awal hingga akhir, yang lama maupun yang baru, ketidaksengajaan ataupun sengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Sepuluh hal itu adalah engkau sholat 4 rokaat. Pada setiap rokaat membaca al-Fatihah dan surat. Jika engkau telah selesai dari membaca di awal rokaat, dalam keadaan berdiri ucapkan Subhaanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar 15 kali.

Kemudian engkau ruku’ dan mengucapkannya dalam ruku’ 10 kali. Kemudian engkau bangkit dari ruku’ engkau ucapkan 10 kali. Kemudian turunlah menuju sujud. Dalam keadaan sujud bacalah 10 kali. Kemudian bangkit dari sujud (duduk di antara dua sujud) bacalah 10 kali. Kemudian sujudlah bacalah 10 kali dalam sujud. Kemudian bangkit dari sujud (sebelum berdiri) bacalah 10 kali. Yang demikian sebanyak 75 kali dalam setiap rokaat. Engkau lakukan hal itu dalam setiap rokaat. Jika engkau mampu melakukannya setiap hari sekali, lakukanlah. Jika tidak maka setiap Jumat sekali. Jika tidak, setiap bulan sekali. Jika tidak, setiap tahun sekali. Jika tidak, maka (minimal) sekali dalam umurmu (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan al-Albany)
 
(Fiqh Bersuci dan Sholat, Abu Utsman Kharisman, Penerbit Cahaya Sunnah Bandung)

______
tambahan dari Ustadz Kharisman:

Jika sholat tasbih dilakukan sesuai yg disebutkan dalam hadits, apa adanya, InsyaAllah itu adalah Sunnah. Namun, yg menjadi masalah ada banyak hal2 lain yg bid'ah dilakukan menyertai pelaksanaan sholat tasbih itu. Bisa berupa dzikir berjamaah, atau kaifiyat-kaifiyat tambahan lainnya.

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/09/sholat-tasbih.html

FATWA DUA IMAM BESAR ISLAM: MEMBANTAH MEREKA YANG MENYATAKAN BAHWA PUASA SEPULUH HARI AWAL DZULHIJJAH ADALAH BID'AH

💥 *FATWA DUA IMAM BESAR ISLAM: MEMBANTAH MEREKA YANG MENYATAKAN BAHWA PUASA SEPULUH HARI AWAL DZULHIJJAH ADALAH BID'AH* 💥

❓Al-Imam Ibnu Baz rahimahullah ditanya bagaimana pendapat beliau tentang seseorang yang berpendapat bahwa puasa selama 10 hari di (awal) Dzulhijjah adalah bid'ah.
✅ Maka beliau menjawab:

👎🏻 *Orang ini adalah seorang yang bodoh, (hendaknya) dia diajari. Sebab Rasulullah ﷺ mengkhususkan untuk (memperbanyak) amalan shalih pada hari-hari tersebut¹. Sedangkan puasa termasuk amal shalih.*

‏سئل الإمام ابن باز:
عن رأيه بمن يقول صيام عشرذي الحجة بدعة؟
فقال:
هذا جاهل يُعلَّم؛فالرسول حضّ على العمل الصالح فيها،والصيام من العمل الصالح

Lihat Tweet @aljuned77: https://twitter.com/aljuned77/status/770446401687916544?s=09

============================

📝Berkata al-Imam Ibnu 'Utsaimin rahimahullah tentang orang-orang yang membuat kaum muslimin ragu, dan mereka berkata:
"Sesungguhnya puasa pada 10 hari (awal) Dzulhijjah bukanlah sunnah."
✳ Maka beliau menjawab:

💥 *Subhanallah! Aku kuatir mereka di adzab oleh Allah pada hari kiamat kelak.*

‏قال الإمام ابن عثيمين عمن شككوا المسلمين، وقالوا:إن صيام عشر ذي الحجة ليس بسنة:
" سبحان الله! أنا أخشى أن يعاقبهم الله عز وجل يوم القيامة ".

Lihat Tweet @aljuned77: https://twitter.com/aljuned77/status/770447671198879745?s=09

🍏 Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)

🔎 Muraja'ah: al-Ustadz Musa bin Hadi hafizhahullah

🗓 Situbondo, Kamis 29 Dzulqa'dah 1437 H/31 Agustus 2016

✒ Catatan Kaki:

1. Berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ:

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بماله ونفسه ثم لم يرجع من ذلك بشيء

"Tidak ada hari-hari dimana amalan shalih yang dikerjakan pada hari itu lebih Allah cintai daripada amalan yang dikerjakan pada hari-hari ini yaitu 10 hari (awal Dzulhijjah)."

Mereka (para  sahabat) bertanya:"Wahai Rasulullah, bahkan tidak juga (bisa dikalahkan) oleh jihad fi sabilillah?"

Beliau bersabda:"Tidak juga (bisa dikalahkan) oleh jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar (pergi berjihad) dengan harta dan jiwanya, lalu tidak ada satupun yang kembali (pada keluarganya, barulah itu mengalahkan amalan 10 hari awal Dzulhijjah-pent)."

📚{H.R. Abu Dawud dan dishahihkan al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan Abi Dawud 2437}

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/08/fatwa-dua-imam-besar-islam-membantah.html

APAKAH DZIKIR HANYA DENGAN LISAN AKAN MENDAPATKAN PAHALA?

❓ *APAKAH DZIKIR HANYA DENGAN LISAN AKAN MENDAPATKAN PAHALA?*

💺 Mufti: asy-Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله

❓Pertanyaan:

Dzikir-dzikir yang diucapkan oleh seseorang dengan lisannya, akan tetapi dia tidak merenungkan makna-maknanya, apakah dia diberi pahala dengan dzikir-dzikir tersebut?

📌Jawaban:

👍🏻 Dia diberi pahala _insya Allah_. Tidak semua orang mengetahui makna-maknanya. Perkara ini luas, Alhamdulillah. Almuhim, hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah Azza wa Jalla, memuji-Nya, menyucikan-Nya, bertasbih pada-Nya-Subhanahu wa Ta'ala-.

=============================

🇸🇦 Arabic

السؤال:
الأذكار التي يقولها الإنسان على لسانه لكنه لا يتدبر في معانيها؛ هل يؤجر على هذه الأذكار؟
الجواب:
يُؤجَر عليها إن شاء الله، ما كل الناس يعرفون معانيها، الأمر واسع ولله الحمد، المهم أنْ يُكثِر مِنْ ذِكر الله-عز وجل- والثناء عليه، وتنزيهه وتسبيحِه-سُبحانه وتعالى-.

http://www.alfawzan.af.org.sa/node/16295

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/08/apakah-dzikir-hanya-dengan-lisan-akan.html

Orang yg Muslim sejak lahir tidak diharuskan mengucapkan syahadat saat sudah dewasa

Bismillah,saya mau bertnya,,apakah orang islam harus bersyahadat lagi?kan kita lahir dari keluarga muslim

Kemudian bersyahadat harus dgan saksi

JAWABAN :

Orang yg Muslim sejak lahir mengikuti agama orangtuanya, tidak diharuskan mengucapkan syahadat saat sudah dewasa.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan:

واتفق المسلمون على أن الصبي إذا بلغ مسلماً لم يجب عليه عقب بلوغه تجديد الشهادتين

Kaum muslimin sepakat bahwa seorang anak jika ia baligh (sudah menjadi) Muslim, tidak wajib baginya setelah baligh itu memperbaharui (pengucapan) 2 kalimat syahadat (Dar'u Taarudhil 'aql wan naql (4/107))

_______________
Dijawab oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/08/apakah-orang-islam-harus-bersyahadat.html