Raja Salman bin Abdul Aziz Alu Su’ud hafizhahullah mengatakan: “Negara Saudi tegak di atas dasar Al-Qur’an dan As-Sunnah, bukan berdasarkan geografis, atau kesukuan, atau ideologi (pemikiran manusia). Jadi dia tegak di atas akidah Islam sejak lebih dari 270 tahun yang lalu, ketika Al-Imam Muhammad bin Su’ud dan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahumallah- saling berbaiat untuk menyebarkan Islam dan menegakkan syari’at Allah.”
Raja Salman bin Abdul Aziz Alu Su’ud hafizhahullah mengatakan:
“Siapa saja yang memiliki sikap adil bisa menelaah surat-surat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan tulisan-tulisan beliau, agar jelas baginya bahwa tidak ada sesuatu yang baru yang diada-adakan pada dakwah beliau yang dituduh menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah serta menyelisihi manhaj Salaf. Padahal dakwah beliau hanyalah mengajak untuk kembali kepada prinsip-prinsip yang benar bagi aqidah Islam yang bersih yang hal itu merupakan asas dakwah beliau dan titik tonggaknya.”
Raja Salman bin Abdul Aziz Alu Su’ud hafizhahullah mengatakan: “Di Mina pada tahun 1365 H atau 1946 M ketika menyambut para kepala negara dan utusan yang sedang melaksanakan ibadah haji, Raja Abdul Aziz menjelaskan asas yang menjadi dasar negara ini dengan beliau mengatakan, ‘Mereka menuduh kami Wahhabiyun, padahal hakekatnya kami adalah Salafiyyun yang menjaga agama kami. Kami mengikuti Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya -shallallahu alaihi was sallam’ Jadi inilah dasar negara Saudi sejak didirikannya.”
(Fawaid dari Syaikh Fawwaz Al-Madkhaly hafizhahullah via whatsapp)
http://mohammadbazmool.blogspot.sg/2015_01_25_archive.html?m=1