Cari Blog Ini

Selasa, 17 Februari 2015

Tentang DOA PANJANG UMUR

Ditanyakan kepada Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin رحمه الله :

Pertanyaan No. 11:
ما حكم قول: أطال الله بقاءك ؛ طال عمرك
Apakah hukum ucapan (Semoga Allah memanjangkan hidupmu) atau (Semoga Allah memanjangkan umurmu)?

JAWAB:
لا ينبغي أن يطلق القول بطول البقاء لأن طول البقاء قد يكون خيرا وقد يكون شرا فإن شر الناس من طال عمره وساء عمله وعلى هذا فلو قال أطال بقاءك على طاعته ونحوه فلا بأس بذلك
"Tidaklah pantas untuk dimutlakkan ucapan seperti ini (Semoga Allah memanjangkan hidupmu) atau (Semoga Allah memanjangkan umurmu), karena umur yang panjang terkadang baik dan terkadang buruk, dan sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah yang panjang umurnya dan buruk amalannya.
Oleh karena itu seandainya dikatakan (Semoga umurmu panjang diatas ketaatan kepada-Nya) atau ucapan yang semisal ini maka tidaklah mengapa yang demikian."

Sumber:
ibnothaimeen .com/all/books/article_16992 .shtml

Alih Bahasa: Abu Bilal Al-Makassari حفظه الله - [FBF 10]

WA Forum Berbagi Faidah [FBF]

###

Ditulis Oleh: (Asy-Syaikh) Abul 'Abbas Yasin bin Ali al-'Adeniy -hafidzahullah-

Malam 15 Ramadhan 1436 H.
بسم الله الرحمن الرحيم
والحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن والاه. أمــــا بعــــد
Sesungguhnya diantara ucapan yang tersebar di waktu lalu dan sekarang adalah perkataan: (حيَّاك الله) Hayyaakalloh sehingga suatu keharusan untuk memahami maknanya dan hukum penggunaannya.

Al-Azhariy dalam kitab Tahdziibul Lughoh (5/ 189) berkata:
"Muhammad bin Mu'adz telah mengabarkan kepadaku dari Hatim bin al-Muzhoffar bahwa ia bertanya kepada Salamah bin 'Ashim tentang ucapan (حيَّاك الله)  "Hayyaakalloh" maka beliau menjawab:
"Sama dengan kedudukan أحياك الله "ahyaakalloh" yaitu: semoga Allah mengekalkanmu. 
Semisal dengan ucapan  كرّم الله  "karromalloh" dan أكرم الله "akromalloh".

Beliau berkata: "dan aku bertanya kepada Abu 'Utsman al-Maaziniy tentang makna "hayyaakalloh" maka beliau menjawab: (yaitu) عمرك الله "ammarokalloh" semoga Allah memanjangkan umurmu." Selesai penukilan.

Abu Hayyan dalam kitab al-Bahrul Muhith (8/ 486) berkata:
حيّاك الله
"hayyaakalloh" 
yaitu أحياك "ahyaaka" semoga Allah menghidupkanmu dan أبقاك mengekalkanmu.
Dan حييتك "hayyaiytuka" yaitu: "Aku mendoakan untukmu semoga Allah menghidupkanmu."

Ibnul Atsir dalam kitab an-Nihaayah berkata:
"Makna حياك "hayyaaka": "Semoga Allah mengekalkanmu dari kehidupan.
Dan disebutkan (dalam pendapat yang lain): yaitu berasal dari menghadap almuhayyaa yaitu (raut) wajah."
Dan dikatakan juga: "Semoga Allah memberimu kuasa dan kegembiraan."
Dan pendapat lainnya: "Semoga Allah memberi kesejahteraan yaitu dari ucapan hormat "as-Salaam"." Selesai penukilan.

Aku katakan:
Yang paling dekat (pada kebenaran) bahwa makna "hayyaakalloh": "Semoga Dia memanjangkan hidupmu", karena dekatnya derivasi/turunan asal kata.

Ar-Roziy dalam kitab at-Tafsirul Kabiir (10/ 161) berkata:
"… "hayyaakalloh" dan derivasinya berasal dari الحياة al-hayaat (kehidupan) seakan-akan ia mendo'akan kebaikan untuknya dengan kehidupan." Selesai penukilan.

HUKUM PENGGUNAANNYA

Apabila engkau telah mengetahui bahwa makna "hayyaakalloh" yaitu :  "Semoga Allah memanjangkan kehidupanmu" maka apakah boleh mendoakan panjang umur?

An-Nasa'iy meriwayatkan dengan sanad yang shahih (no. hadits 1304) dari 'Ammar bin Yaasir –semoga Allah meridhoinya- bahwa Nabi –shalallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
اللهم بعلمك الغيب وقدرتك على الخلق، أحيني ما علمت الحياة خيراً لي، وتوفني إذا علمت الوفاة خيراً لي، اللهم
"Ya Allah dengan ilmu ghaib-Mu dan kuasa-Mu atas seluruh makhluk, hidupkanlah aku dengan apa yang Engkau ketahui bahwa kehidupan itu baik untukku. Dan wafatkanlah aku apabila Engkau mengetahui kematian itu lebih baik untukku. Ya Allah…" al-Hadits.

Asy-Syaikh al-'Utsaimin dalam kitab Syarhu Riyaadhish Shaalihiin (1/ 249) berkata:
"Oleh karenanya sepantasnya seorang insan apabila ia mendo'akan orang lain dengan panjang umur untuk mengkaitnya dengan berucap:
أطــــال الله بقاءك على طــــــاعتــــه
"Semoga Allah memanjangkan keberadaanmu (di dunia) di atas keta'atan kepada-Nya."
Sehingga didapati kebaikan dalam kehidupannya yang panjang." Selesai penukilan.

Aku katakan:

Banyak dari ulama yang memakruhkan do'a untuk panjang umur sedangkan sebagian lain memberi rukhshoh. 
Dan sebagian ulama menukil bahwa awal yang memunculkan ucapan (أطال الله بقاءك) "semoga Allah memanjangkan keberadaanmu (di dunia)" adalah orang-orang zindiq (munafiq).
Dan sebagian lain mengkhususkan do'a ini teruntuk ulama dan pemimpin yang adil saja.

Lihat: kitab al-Adzkaar karya an-Nawawiy (hal. 329), al-Futuhaat ar-Rabbaaniyah karya Ibnu 'Allaan (7/ 122 – 123), Zaadul Ma'aad (2/ 473), al-Adaabusy Syar'iyah karya Ibnu Muflih (1/435), dan Ghidza'ul Albaab karya as-Safaariniy (1/ 296).

Oleh sebab ini al-Imam Muhammad al-Amiin asy-Syinqithiy sebagaimana dalam kitab al-'Adzbun Namiir Min majaalis asy-Syinqithiy fit Tafsir (1/ 339) berkata:

"Dan dia –ucapan salam dalam Islam- lebih baik daripada ucapan salam Jahiliyyah yang dahulu mereka berucap "hayyaakalloh". Sehingga "assalaamu 'alaikum lebih baik daripada "hayyaakalloh". Dan tidak lain ia lebih utama daripada ucapan (jahiliyah) itu karena makna "assalaamu 'alaikum": "Semoga Allah menyelamatkan Anda dari segala gangguan dan ketergelinciran."

Adapun makna "hayyaakalloh" tidak lebih ucapan "hayyaakalloh" bermakna "semoga Allah memanjangkan hidupmu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar