Cari Blog Ini

Jumat, 10 April 2015

Tentang MENCELA DAN MENCERCA ORANG LAIN

Wajib bagi seorang muslim menjaga lisannya dari mencela dan mencerca saudaranya, sekalipun kepada pembantunya. Hendaklah dia berlemah lembut dan mengarahkan dengan baik jika saudaranya jatuh kepada kesalahan.

Dari Anas radhiyallahu 'anhu beliau berkata:
قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة ليس له خادم فأخذ أبو طلحة بيدي فاطلق بي إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله إن أنسا غلام كيس فليخدمك قال: فخدمته في السفر والحضر ما قال لي لشيء صنعته لم صنعت هذا هكذا ولا لشيء لم أصنعه لم لم تصنع هذا هكذا
Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau tidak mempunyai pembantu, lalu Abu Thalhah menggandeng tanganku untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anas ini adalah seorang anak yang cerdas dan dia siap melayani Anda." Maka aku melayani Beliau baik saat bepergian maupun muqim (tinggal), dan Beliau tidak pernah berkata kepadaku terhadap apa yang aku lakukan: "Kenapa kamu berbuat begini begitu" dan tidak pernah juga mengatakan terhadap sesuatu yang tidak aku lakukan: "Kenapa kamu tidak berbuat begini begitu". [HR. Al-Bukhari]

Di antara bentuk pergaulan yang baik adalah menjaga perasaan orang dari hal-hal yang dapat menyakitinya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺃَﺧُﻮ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ، ﻟَﺎ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻪُ، ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺨْﺬُﻟُﻪُ، ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺤْﻘِﺮُﻩُ، ﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻫَﻬُﻨَﺎ - ﻳُﺸِﻴﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﺛَﻠَﺎﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ - ﺑِﺤَﺴْﺐِ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢ
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Tidak boleh dia menzalimi, menelantarkan, dan menghina saudaranya. Takwa itu ada di sini.” Beliau menunjuk ke dada beliau tiga kali. “Cukuplah seseorang dikatakan jahat ketika merendahkan saudaranya se-Islam.” (HR. Muslim no. 2564‏)

Al-Mawardi rahimahulah berkata:
“Banyak mencerca adalah sebab putusnya hubungan persahabatan.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 17-54)

Namun, hal ini jangan disalah pahami sehingga dijadikan alasan meninggalkan nasihat yang baik atau amar ma’ruf nahi mungkar karena khawatir menyinggung perasaan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar