Cari Blog Ini

Kamis, 31 Maret 2016

Kisah Baqi’ bin Makhlad

salafymedia.com
Kisah salaf

🎓 SHODAQOH ROHIMAKUMULLAH‼️

🔍 Kisah Pencari Ilmu Yang Sejati📚

👣👞Pada suatu hari Baqi’ bin Makhlad melakukan perjalanan dari Andalus🏝 menuju Baghdad dengan berjalan kaki, melewati daratan, lautan, serta🏔 gunung–gunung.

Ketika itu umur beliau baru 20 tahun. Tujuan beliau melakukan🐾 perjalanan tersebut adalah untuk bertemu dengan Al-Imam Ahmad bin Hambal dan 📚 menuntut ilmu darinya.

Tatkala beliau mendekati Kota Baghdad 🏞 ternyata sampai kepadanya kabar tentang ujian yang menimpa Al-Imam Ahmad bin Hambal. Dikarenakan beliau 🎓 rahimahulloh tidak mau berpendapat bahwa Al Qur’an adalah makhluq❌.

Sampai pula kabar bahwa Al-Imam Ahmad 🚫 dilarang untuk mengajar dan mengadakan majelis (pengajian), beliau dipaksa untuk tinggal di rumahnya🏡.

🔊💧Kemudian Baqi’ berkata : “Akupun bersedih dengan kesedihan yang sangat karena hal itu. “

👣👞Akan tetapi Baqi’ tetap meneruskan perjalanannya. Setibanya beliau di Baghdad, beliau meletakkan perbekalannya dan pergi menuju masjid Al Kabir🕌 (Masjid Agung) yang ada di Baghdad.

Kemudian beliau pergi mencari 🔍 rumah Imam Ahmad, maka ditunjukkanlah kepada beliau rumah 🏡 Imam Ahmad.

🚪 Kemudian beliau mengetuk pintu rumah dan Imam Ahmad pun membukanya.

🔊Baqi’ berkata kepada Imam Ahmad : “Aku adalah orang yang asing di negeri ini dan ingin mencari ilmu 📚, tidaklah aku melakukan perjalanan ini kecuali kepadamu.”

📣🎓 Kemudian Imam Ahmad bertanya : “Di manakah tempat tinggalmu❓”

Baqi’ menjawab : “Di Barat jauh, aku mengarungi lautan 🚢 dari negriku menuju ke Afrika.”

🎓🔊 Imam Ahmad berkata, “Sesungguhnya tempat tinggalmu🏜 jauh sekali, dan aku ingin membantumu akan tetapi keadaanku seperti ini, (sedang diuji dan ditahan dirumahku).”

🔎 Maka Baqi’ berkata,

“🎓🔊Wahai Abu Abdillah (kunyah Imam Ahmad) … aku adalah orang yang asing, tidak ada satupun dari orang Baghdad yang mengenaliku, jika engkau mau aku akan datang kepadamu setiap hari akan tetapi dalam bentuk seorang pengemis.

🏡 Kemudian aku ketuk pintu rumahmu 🚪 aku meminta shadaqah.

📜 Kemudian engkau membacakan kepadaku walaupun satu hadits dalam sehari.”

🎓✅ Maka Imam Ahmad berkata : “Baiklah … Engkau boleh seperti itu tetapi dengan syarat engkau tidak menceritakan keadaanmu itu kepada Ashhabul Hadits (para pencari hadits) yang lain, karena nanti mereka akan iri kepadamu”

🔊 Maka Baqi’ berkata : “Aku bawa sebatang kayu di tanganku dan aku balut kepalaku dengan kain kemudian aku masukkan kertas dan penaku 📝 di kantong bajuku.

🏡👣 Kemudian aku pergi menuju rumah Imam Ahmad dan mengetuk pintu rumahnya dan berteriak (meminta shadaqoh) “Shadaqah rahimakumullah‼️”

🚪📖Maka kemudian Imam Ahmad keluar menemuiku dan memasukkanku ke rumahnya dan mengunci pintu rumah, kemudian membacakan kepadaku dua atau tiga hadits sehingga terkumpul padaku 300 hadits.”

🌧🚿Kemudian suatu hari Allah menghilangkan ujian yang menimpa Imam Ahmad dan diizinkannya beliau untuk mengajar 🕌 dan mengadakan majelis-majelis taklim.

🐾 Maka, apabila aku datang di majelis beliau, maka beliau memerintahkan untuk meluaskan tempat duduk untukku dan mendudukkanku di sampingnya.

📣 Beliau berkata kepada muridnya, “Ini adalah seorang yang pantas dikatakan “Tholibul Ilmu” penuntut ilmu agama yang sebenarnya.”

Kemudian beliau menceritakan kisahku kepada mereka..
-selesai-

Referensi:
📕 Kitab Waratsatul Anbiya’, Asy Syaikh Abdul Malik bin Muhammad Qasim, Hal. 63 – 64.

✅ Demikianlah, dengan kepayahan dan rintangan serta semangat yang besar barulah seseorang dikatakan sebagai 📕 THALIBUL IMLI (Penuntut Ilmu yang sebenarnya). Lantas bagaimana dengan kita⁉️

✍ Admin Almanshuroh Mujur

Sumber:
www.islammujur.com

🍃🌾🍃🌾🍃🌾

Dipublikasikan oleh ⤵
___________________________
almuwahhidiin.salafymedia.com
📚 طالب العلم جيكارنج

Pada,  Rabu 21 Jumadil akhir 1437H/30 Maret 2016M Jam 14.58 Wib

Didukung oleh: WebMasterKHAS

http://salafymedia.com/blog/kisah-salaf/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar