Cari Blog Ini

Sabtu, 08 Oktober 2016

Hukum bersedih diciptakan sebagai manusia dan bersyukur kalau dijadikan hewan

Hukum bersedih diciptakan sebagai manusia dan bersyukur kalau dijadikan hewan

PERTANYAAN

Ustadz. Bagaimana hukum orang yang bersedih diciptakan sebagai manusia? Dia sangat bersyukur kalau dijadikan hewan? Mungkin dia bersedih karena takut akan neraka.

JAWABAN

Perlu pembahasan tersendiri dalam menjelaskan keutamaan manusia atas makhluk Allah lainnya jika dia beriman dn beramal shalih. Sebagaimana juga perlu dibahas dan senantiasa diingatkan untuk merasa khawatir terhadap akhir hidup kita dan senantiasa takut kepada Allah.
Namun intinya tidak diperbolehkan terlalu condong dalam berharap sebagaimana dilarang memberatkan diri dengan rasa khawatir dan penyesalan yang berlebihan.

Berikut ini faidah yang berasal dari Syaikh DR. Ali bin Yahya alHaddadiy hafidzahullah (via akun twitter beliau) yang semoga bisa mengobati kecemasan yang berlebihan.

Beliau menulis:

‏كتب الله المقاديروقال: (لكي لا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما آتاكم)
قال عكرمة:ليس أحد إلاوهو يفرح ويحزن،لكن اجعلوا الفرح شكراوالحزن صبرا

[Allah telah menuliskan ketentuan (taqdir) segala sesuatu, dan Dia telah berfirman (yang maknanya):

" _(ditetapkan taqdir) agar kalian tidak berputus asa dari sesuatu yang terluputkan, dan tidak (berlebihan dalam) bergembira terhadap sesuatu yang kalian peroleh_"

Ikrimah (rahimahullah) berkata: "tidak ada seseorangpun melainkan pasti pernah merasakan rasa gembira dan kesedihan, namun (hikmah terpenting adalah) hendaklah kalian jadikan kegembiraan sebagai bentuk syukur kalian, dan kesedihan sebagai kesabaran." ]

Semoga kita senantiasa dijadikan hamba-hamba Allah yang bersyukur dan bersabar.

بارك الله فيكم

___________
Ustadz Abu Abdirrahman Sofian, Probolinggo

Read full article at http://walis-net.blogspot.com/2016/10/hukum-bersedih-diciptakan-sebagai.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar