Cari Blog Ini

Sabtu, 25 Oktober 2014

Tentang BERZIKIR, BERSHALAWAT, MENGAMINI DOA, MENJAWAB SALAM, DAN MENDOAKAN ORANG YANG BERSIN KETIKA KHUTBAH JUMAT

Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin Rahimahulloh

Pertanyaan:
Fadhilatusy Syaikh, ada seorang yang ia berdzikir, bersholawat atas Nabi atau mengamini doa. Apakah ini termasuk berbicara ketika khutbah? Apa yang disyari’atkan bagi ma’mum dan apa yang tidak disyari’atkan (ketika khutbah berlangsung)?

Jawaban:
Ini bukan termasuk berbicara, dikarenakan Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam mempermisalkan kepada kita dengan ucapan yang memiliki kesan dan pengaruh. Beliau bersabda:
ﺇﺫﺍ ﻗﻠﺖ ﻟﺼﺎﺣﺒﻚ
“Apabila engkau berkata kepada temanmu."
Dan engkau tidak berkata kepada temanmu, engkau sedang berdzikir kepada Alloh ‘Azza wa Jalla.
Apabila disebut nama Alloh ketika khutbah, engkau mengatakan: “Subhanahu.”
Atau disebut nama Rasul-Nya Shollallohu ‘alaihi wasallam engkau mengatakan: “Allohumma Sholli ‘alaihi.”
Atau disebutkan balasan, pahala engkau mengatakan: “As`alulloha min fadhlihi.”
Disebutkah hukuman, siksa engkau mengatakan: “A'udzu billah.”
Maka ini bukan termasuk perkataan yang dilarang. Namun, apakah ini disunnahkan bagi seseorang untuk mengucapkannya atau tidak? Saya memandang, ini tidak mengapa untuk mengucapkannya. Ini juga termasuk yang bisa menghadirkan hati seseorang, memperhatikan apa yang disampaikan oleh imam, berbeda dengan orang yang lalai (tidak memperhatikan khutbah). Akan tetapi dengan syarat tidak mengganggu orang yang di sekitarnya.

Sumber: Silsilah Liqo Syahri (Liqo 69‏)

Alih bahasa : Ibrohim Abu Kaysa

###

Fadhilatus Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh

Pertanyaan:
فضيلة الوالد، ما حكم رد السلام، وتشميت العاطس، والصلاة على النبي -صلى الله عليه وسلم- يوم الجمعة والإمام على المنبر؟
Fadhilatul walid, apa hukum menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, dan bersholawat atas Nabi shollallohu alaihi wa sallam di hari Jumat sedangkan imam sudah di atas mimbar?

Jawaban:
كل هذا لا يجوز، لا تشميت العاطس، ولا رد السلام على المسلم، ولا الصلاة على النبي -صلى الله عليه وسلم- لكن الأخيرة تجوز إذا لم يكن هناك تشويش على الناس؛ لأن الأخيرة ليست خطاباً ولا كلام آدمي، وإذا كان الرسول -صلى الله عليه وسلم- يقول: «إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة والإمام يخطب: أنصت فقد لغوت» (أنصت) نهي عن منكر، وجعل النبي -صلى الله عليه وسلم- ذلك لغواً، أي: أنه يفوت على الإنسان فضيلة الجمعة، فكل خطاب لآدمي فهو حرام، وأما الدعاء والتأمين عليه فهذا جائز إذا لم يحصل فيه تشويش
Semua ini tidak boleh, tidak mendoakan orang yang bersin, dan tidak pula menjawab salam seorang muslim, dan tidak juga bersholawat atas Nabi shollallohu alaihi wa sallam, akan tetapi yang terakhir (yakni bersholawat) dibolehkan jika di sana tidak menimbulkan kegaduhan (gangguan) bagi orang lain; dikarenakan yang terakhir bukan merupakan obrolan dan bukan pula ucapan anak Adam, dan jika Nabi shollallohu alaihi wa sallam telah mengatakan:
إذا قُلتَ لصاحبِك يومَ الجمعةِ والإمامُ يخطب: أَنْصِتْ فقدْ لغَوتَ
Apabila engkau katakan kepada teman engkau di hari Jumat sedang imam berkhutbah, "Diamlah," maka engkau telah sia-sia.
Kata: "diamlah" merupakan larangan dari suatu kemungkaran, dan Nabi shollallohu alaihi wa sallam menjadikannya sebagai sesuatu yang sia-sia, artinya bahwa dia telah kehilangan atas orang lain keutamaan Jumat, sehingga semua bentuk obrolan anak Adam maka dia haram, dan adapun doa dan mengaminkan doa maka yang demikian boleh apabila tidak menimbulkan kegaduhan.
(Liqo al-bab al-maftuh [73])

Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh

WA Ahlus Sunnah Karawang

Sumber: Salafy .or .id

###

ASY SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN RAHIMAHULLAH

Tanya:
Apa hukum menjawab salam, mengamini doa khatib, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika imam sedang berkhutbah pada hari Jum'at?

Jawab:
Mengucapkan salam ketika khutbah Jum'at hukumnya haram. Sehingga tidak boleh seseorang masuk masjid ketika imam sedang berkhutbah kemudian ia mengucapkan salam. Demikian pula tidak boleh menjawab salam. Dan alasan diharamkannya menjawab salam karena hal tersebut termasuk dalam hukum berbicara.
Dan telah datang dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
"Apabila engkau mengucapkan kepada temanmu: "Diamlah!" dalam keadaan imam sedang berkhutbah pada hari Jum'at, maka engkau telah melakukan perbuatan sia-sia."
Padahal engkau melarang dari kemungkaran, itu termasuk perbuatan sia-sia, yaitu diharamkan baginya pahala ibadah Jum'at.
Adapun bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika nama beliau disebut ketika khutbah, hal ini tidak mengapa. Akan tetapi dengan syarat tidak mengeraskan suaranya, agar tidak mengganggu orang lain atau mencegah dirinya dari sikap diam mendengarkan khutbah.
Adapun mengamini doa khatib, tidak mengapa, selama tidak mengeraskan suara. Karena mengucapkan amin juga termasuk doa.

Sumber:
Majmu' Fatawa wa Rasa-il asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 16/100

Alih bahasa:
Abdulaziz Bantul
Ma’had Ibnul Qoyyim, Balikpapan

TIS

###

ASY SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN RAHIMAHULLAH

Tanya:
Apabila seseorang menghadiri shalat Jum'at, apakah boleh baginya berdoa kepada Allah Ta'ala di tengah-tengah khutbah?

Jawab:
Berdoa di tengah-tengah khutbah Jum'at hukumnya tidak diperbolehkan, karena akan menyibukkan dirinya dari mendengarkan khutbah. Akan tetapi, apabila khatib menyebutkan surga atau neraka, kemudian ia mengatakan, "Aku meminta kepada Allah karunia-Nya," atau mengatakan, "Aku berlindung kepada Allah dari neraka-Nya," tanpa menyibukkan dirinya dari mendengarkan khutbah, ataupun tidak menimbulkan gangguan kepada orang lain, maka hal ini tidak mengapa.

Sumber:
Majmu' Fatawa wa Rasa-il asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin 16/104

http://www.thalabilmusyari.web.id/2015/09/fatwa-pilihan-ibadah-jumat-15-bolehkah.html

Alih bahasa:
Ust. Abdulaziz Bantul حفظه الله

Ma’had Ibnul Qoyyim, Balikpapan

TIS | طلب العلم الشر عي

WA Al Istiqomah
WALIS
http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

###

ASY SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN RAHIMAHULLAH

Tanya:
Apa hukum bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di tengah-tengah khutbah?

Jawab:
Bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika nama beliau disebutkan ketika khutbah, apabila tidak menyibukkan dirinya dari mendengarkan khutbah, maka hal ini tidak mengapa.

Sumber:
Majmu' Fatawa wa Rasa-il asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin 16/104.

Alih bahasa:
Abdulaziz Bantul
Ma’had Ibnul Qoyyim, Balikpapan

###

Asy-Syaikh Al-Muhadits Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy رحمه الله

PERTANYAAN:
بالنسبة ليوم الجمعة إذا قيل للمأموم في حال استماع الخطبة: السلام عليكم أو إذا سمع أحدا يعطس فما الحكم
Terkait dengan hari Jum'at, jika dikatakan kepada makmum pada saat mereka mendengarkan khutbah: Assalaamu 'alaikum, atau jika ia mendengar seseorang bersin, maka apa hukum menjawabnya?

JAWABANNYA:
الحكم أنه يشير ولا يتكلم في التسليم وأما العطاس فأيضا لا يتكلم بشئ
Hukumnya adalah memberikan isyarat dan tidak berbicara pada saat menerima salam, sedangkan orang yang bersin maka sama saja yakni tidak berbicara dengan sesuatupun.

Dari kaset: As-ilah 'Aamah Mutanawi'ah

Sumber:
muqbel .net/fatwa .php?fatwa_id=1860

Alih Bahasa: Abu Kuraib bin Ahmad Bandung حفظه الله - [FBF 1]

WA Forum Berbagi Faidah [FBF]

###

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah

Tanya:
ما حكم تشميت العاطس والإمام يخطب يوم الجمعة؟
Apa hukumnya menjawab orang bersin (dengan ucapan Yarhamukallah) ketika khatib sedang berkhutbah pada hari Jum’at?

Jawab:
لا يشرع تشميته لوجوب الإنصات، فكما لا يشمت العاطس في الصلاة كذلك لا يشمت العاطس في حال الخطبة. والله ولي التوفيق
TIDAK DISYARI’ATKAN untuk menjawab orang bersin (dengan Yarhamukallah), karena (ketika khutbah) WAJIB UNTUK DIAM.
Sebagaimana tidak boleh menjawab orang bersin (dengan ucapan Yarhamukallah) ketika sedang shalat, demikian pula tidak boleh ketika khutbah sedang berlangsung.
Wallahu waliyyu at-Taufiq.

Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah 12/339

Majmuah Manhajul Anbiya

###

Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri hafizhahullah

Penanya:
Apakah orang yang mendengarkan khutbah disyariatkan untuk mengucapkan ‘amin’ ketika khathib sedang berdoa? Jazakumullahukhairan.

Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri hafizhahullah menjawab:
Sampai saat ini aku belum mengetahui satu dalil pun yang bisa aku jadikan dalil tentang disyariatkannya hal tersebut. Namun barangkali jika seseorang mengamini (doa khathib) di dalam hati, maka ia benar -Insya Allahu ta’ala-, karena tujuan dari duduk ketika khutbah adalah diam dalam rangka mendengarkan khuthbah. Dan mengeraskan bacaan ‘amin’ itu bisa mengganggu yang lain.

Sumber:
ar .miraath .net/fatwah/10937

Situs Resmi Mahad As-Salafy

###

Al Lajnah Ad Da`imah

Tanya:
Sesorang diam (mendengarkan) khutbah jum'at kemudian tiba-tiba ada orang di sebelahnya mengulurkan tangannya untuk bersalaman di Masjid yang mana imam sedang berkhutbah, apakah dia meninggalkannya atau dia bersalaman dengannya?

Jawab:
Dia bersalaman dengannya dan dia TIDAK BERBICARA, dan dia menjawab salamnya setelah selesai khotib melakukan khutbah yang pertama apabila dia memberikan salam padamu dalam keadaan khotib berkhutbah pada khutbah yang pertama.
Apabila dia mengucapkan salam padamu pada khutbah yang kedua maka engkau membalas salamnya ketika khotib selesai khutbah yang kedua.
(Fatawa Al Lajnah Ad Da`imah no: 3774)

Alih Bahasa:
Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy -hafidzahullah-

WA Forum Berbagi Faidah [FBF] Dikutip dari Berbagi Ilmu Agama ~ WALIS | www .alfawaaid .net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar