Cari Blog Ini

Selasa, 03 Februari 2015

Tentang MENGHADIRKAN KALBU KETIKA BERWUDU

Fatwa Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah Taala

Soal:
أحسن الله إليكم. هذا سائل يا فضيلة الشيخ يقول: بالنسبة للكلام أثناء الوضوء هل هو مكروه؟
Semoga Allah berbuat baik kepada kalian. Ini ada seorang penanya wahai fadhilatusy syaikh. Dia berkata: Permasalahan yang terkait dengan hukum berbicara di tengah-tengah wudhu, apakah hal tersebut makruh?

Jawaban Asy-Syaikh:
ليس بمكروه؛ الكلام في أثناء الوضوء ليس بمكروه، لكن في الحقيقة أنه يشغل المتوضئ؛ لأن المتوضئ ينبغي له عند غسل وجهه أن يستحضر أنه يمتثل إلى أمر الله، وعند غسل يديه ومسح رأسه وغسل رجليه يستحضر هذه النية، فإذا كلمه أحد وتكلم معه انقطع هذا الاستحضار، وربما يشوش عليه أيضاً، وربما يحدث له الوسواس بسببه، فالأولى أن لا يتكلم حتى ينتهي من الوضوء، لكن لو تكلم فلا شيء عليه
Hal tersebut bukan makruh. Berbicara di tengah-tengah wudhu tidak makruh.
Namun pada hakekatnya hal tersebut menyibukkan orang yang berwudhu, karena orang yang berwudhu ketika membasuh wajahnya semestinya melakukan istihdhar (menghadirkan kalbunya) bahwa dia sedang melaksanakan perintah Allah. Dan ketika membasuh kedua tangannya, mengusap kepalanya, serta membasuh kedua kakinya, dia beristihdhar niat tersebut.
Jika seseorang mengajak bicara lalu dia berbincang-bincang dengannya, terputuslah istihdhar tersebut dan terkadang mengacaukan dirinya. Juga terkadang menimbulkan was-was terhadap dirinya disebabkan hal tersebut. Sehingga perkara lebih utama bagi orang yang sedang berwudhu adalah tidak berbicara hingga selesai dari wudhu tersebut. Namun jika dia berbicara, tidak ada dosa baginya.

Sumber:
www .ibnothaimeen .com/all/noor/article_1450 .shtml

Alih bahasa:
Ustadz Abu Bakar Jombang حفظه الله

# forumsalafy .net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar