Asy-Syaikh 'Ubaid bin 'Abdillah Al-Jabiri حفظه الله
PERTANYAAN:
أحسن الله إليكم شيخنا السؤال الثاني يقول: هل غسل الجنابة وغسلالجمعة يغنينا عن الوضوء للصلاة
Semoga Allah memberikan kebaikan kepada Anda wahai Syaikh kami. Pertanyaan kedua: Seorang penanya bertanya: Apakah mandi junub dan mandi jum'at mencukupkan kita dari wudhu untuk melaksanakan sholat?
JAWABAN:
نعم هذا هو الراجح أن من اغتسل عن الجنابة أجزأه عن غسل الجمعة هذه المسألة تأتي فيما بعد إن شاء الله تعالى لعلها في الجلسة القادمة وفيها هناك خلاف سيقرأ عليكم إن شاء الله تعالى لكن هذا هو الراجح من اغتسل للجنابة يوم الجمعة أجزأه عن غسل الجمعة وإن اغتسل للجمعة بعد ذلك كان إن شاء الله مصيب سنة لأن هذا قول بعض أهل العلم
Iya, inilah pendapat yang kuat bahwa barangsiapa yang mandi dari janabah menggantikannya dari mandi jum'at, masalah ini akan datang pembahasannya insya Allah Ta'alaa, semoga bisa dibahas pada jalsah ke depannya, dan di dalamnya terdapat khilaf (perbedaan pendapat) akan dibacakan kepada kalian insya Allah Ta'alaa, akan tetapi inilah pendapat yang kuat yaitu bahwa barangsiapa yang mandi untuk junub pada hari jum'at menggantikannya dari mandi jum'at dan kalaupun ia mandi untuk sholat jum'at setelah mandi janabah insya Allah tepat dalam sunnah, karena ini merupakan pendapat sebagian ahli ilmu.
PEMBACA SOAL:
وهل هذا الغسل يجزئ عن الوضوء
Dan apakah mandi dapat menggantikan wudhu?
ASY-SYAIKH:
نعم إذا نوى رفع الحدث يدخل الحدث الأصغر في الحدث الأكبر وإن شئتم فقولوا تدخل الطهارة الصغرى في الكبرى ما لم ينتقض وضوءه فلو انتقض وضوءه بناقض أثناء الغسل يتوضأ بعد غسله للصلاة
Iya, jika dia berniat untuk menghilangkan/mengangkat hadats (kotoran), yakni memasukkan hadats kecil ke dalam hadats besar, jika kalian menghendaki maka katakanlah dengan istilah memasukkan bersuci kecil dalam bersuci besar, selama tidak membatalkan wudhunya, jikalau batal wudhunya dengan sesuatu yang membatalkan wudhu ketika mandi maka baginya berwudhu setelah mandinya untuk sholat.
Sumber:
ar .miraath .net/fatwah/10843
Alih Bahasa:
Abu Kuraib bin Ahmad Bandung حفظه الله - [FBF 1]
WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | alfawaaid .net
###
ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN رحمه الله
APAKAH mandi junub saja sudah cukup tanpa berwudhu?
Apabila seseorang junub lalu mandi, maka itu sudah mencukupi lebih dari berwudhu, berdalilkan firman Allah ta'ala:
وإن كنتم جنبا فاطهروا
"Dan jika kalian junub maka mandilah."
(QS.Al-Maidah: 6)
Tidak wajib berwudhu setelah selesai mandi junub, kecuali jika batal wudhu-nya, yakni setelah mandi berhadats maka dia wajib berwudhu.
Jika tidak berhadats, maka mandi junubnya sudah mencukupi, apakah dia berwudhu sebelum mandi ataukah tidak berwudhu sebelum mandi.
Tapi dia harus 'berkumur-kumur dan menghirip air ke hidung/istinsyaq', karena itu harus dilakukan ketika berwudhu juga ketika mandi.
APAKAH MANDI BIASA MENCUKUPI TANPA BERWUDHU ?
Mandi, jika itu mandi JUNUB maka mencukupi tanpa berwudhu, dalilnya firman Allah ta'ala:
وإن كنتم جنبا فاطهروا
"Dan jika kalian junub maka mandilah."
(QS.Al-Maidah: 6)
Jika seseorang junub lalu dia mandi BERENDAM di kolam, sungai, dan lainnya, dengan NIAT untuk mengangkat hadats junub lalu dia BERKUMUR-KUMUR dan ISTINSYAQ/menghirup air ke hidung, maka mandi berendamnya itu telah mengangkat hadatsnya yang kecil maupun yang besar.
Karena Allah ta'ala mewajibkan apapun untuk orang junub kecuali hanya MANDI, yakni membasahi seluruh tubuhnya dengan air (baik dengan cara menyiram atau berendam).
Tapi tentunya yang afdhal ketika mandi junub hendaknya berwudhu terlebih dahulu, sebab Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika mandi junub beliau mencuci farjinya setelah mencuci kedua tangan terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti wudhu untuk shalat, kemudian beliau tuangkan air ke atas kepala, ketika telah basah sampai ke kulit kepala, beliau tuangkan air ke atas kepala 3 kali, kemudian beliau siram seluruh tubuh beliau.
Adapun mandi dengan NIAT hanya untuk membersihkan badan atau untuk kesegaran, maka ini tidak mencukupi dari wudhu, sebab itu bukan mandi IBADAH, tapi itu mandi ADAT/kebiasaan yang umumnya dilakukan banyak orang, meskipun memang syariat juga memerintahkan kebersihan tapi bukan dengan cara seperti ini, bahkan perintah syariat untuk menjaga kebersihan dalam segala sesuatu.
Kesimpulannya, jika mandi hanya untuk mencari kesegaran dan membersihkan badan saja, maka ini tidak mencukupi dari wudhu, yakni dia wajib berwudhu. Wallahu a'lam.
Dari kitab:
Fiqhu al-Mar'atil al-Muslumati
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 29 Dzulhijjah 1436 H / 13 Oktober 2015
Nisaa As-Sunnah
###
Jika Seseorang Telah Mandi dan Berniat Menghilangkan Hadats Besar dan Kecil Sekaligus, Bolehkah Ia Langsung Sholat Tanpa Berwudhu’?
Jawab:
Ya, boleh. Jika seseorang ketika mandi berniat menghilangkan hadats besar dan kecil sekaligus, maka selesai mandi ia bisa langsung sholat tanpa harus berwudhu’ lagi. Meski di dalam mandi-nya tidak mengandung wudhu’.
عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الغُسْلِ
Dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam tidaklah berwudhu’ setelah mandi. (H.R atTirmidzi, anNasaai, Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albany)
Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata:
إِذَا لَمْ تَمَسَّ فَرْجَكَ بَعْدَ أَنْ تَقْضِيَ غُسْلَكَ فَأَيُّ وُضُوءٍ أَسْبَغُ مِنَ الْغُسْلِ
Jika engkau tidak menyentuh kemaluan setelah selesai mandi, wudhu’ mana lagi yang lebih sempurna dibandingkan mandi? (H.R Abdurrozzaq dalam Mushonnaf)
Kecuali jika setelah mandi ia berhadats kecil, maka ia wajib untuk wudhu’ sebelum sholat.
Sumber:
MANDI DAN HUKUM JUNUB
(Ditulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman)
wa Alitishom
Salafy.or.id
###
HUKUM BERWUDHU SETELAH MANDI JANABAH
Seorang yang telah selesai dari mandi janabah tidak wajib baginya berwudhu, baik ia melakukan mandi janabah dengan cara yang sederhana atau cara yang sempurna. Karena ia telah suci dari hadats besar, maupun dari hadats kecil. Berdalil dengan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ
“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak berwudhu setelah selesai mandi (janabah).” (HR. At-Tirmidzi no. 107. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Al-Misykah no. 445)
Berkata Ibnu Abdil Barr rahimahullah: “Ulama sepakat, seseorang yang telah selesai melakukan mandi janabah, tidak perlu mengulangi wudhu.” (Lihat Al-Istidzkar, 1/303)
Hal ini jika tidak batal wudhunya sewaktu ia mandi. Jika batal, maka wajib mengulangi wudhunya.
Wallahu a’lam.
http://buletin-alilmu.net/2010/03/20/mandi-janabah-hukum-dan-tata-caranya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar