Cari Blog Ini

Jumat, 19 Juni 2015

Tentang BATALNYA PUASA KARENA KELUARNYA MANI

Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله

Soal:
إنني أود أن أعرف ماذا يجب على من استمنى عمداً في نهار شهر رمضان، وهل ينطبق عليه قول الرسول الكريم صلى الله عليه وسلم: من افطر متعمداً فلن يقبل منه صيام الدهر كله، وإن صامه
Sungguh saya ingin mengetahui kewajiban apa yang harus ditunaikan bagi orang yang melakukan istimna (masturbasi/onani) dengan sengaja di siang hari bulan Ramadhan.
Apakah baginya berlaku sabda Rasulullah yang mulia shallallahu alaihi was salam:
Barang siapa sengaja berbuka, maka tidak diterima darinya puasa sepanjang tahun lamanya, meskipun ia tetap berpuasa.

Jawaban:
أولاً الاستمناء لا يجوز لا في رمضان ولا في غيره، الاستمناء محرم ومنكر عند جمهور أهل العلم، لا يجوز فعله لما فيه من مخالفة لقوله تعالى: وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ * إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ * فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
Pertama: Istimna itu tidak diperbolehkan, tidak di Ramadhan dan tidak pula di selain Ramadhan. Istimna itu haram dan mungkar menurut jumhur ulama. Tidak boleh dilakukan karena menyelisihi firman Allah subhanahu wa taala:
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka itu tidaklah tercela. Tetapi barang siapa mencari selain dari pada itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (al-Mukminun: 5-7)
فالاستمناء غير إتيان الزوجة وغير إتيان ملك اليمين، فهو عبث ومنكر وهو عدوان. ثانياً: فيه مضار كثيرة مع كونه مخالفاً للشرع قرر الأطباء العارفون بهذه الجريمة قرروا أن فيها مضاراً كثيرة على المستمني. ثالثاً: على من استمنى في رمضان أن يقضي اليوم، عليه أن يتوب إلى الله وأن يقضي ذلك اليوم؛ لأنه أفطر فيه بهذا الاستمناء، يعني صار في حكم المفطرين وإن لم يأكل ويشرب لكنه صار في حكم المفطرين فعليه القضاء، قضاء اليوم. رابعاً: أما حديث (من أفطر في رمضان لم يكفر عنه صوم الدهر وإن صامه) فهو حديث ضعيف عند أهل العلم مضطرب الرواية ليس بثابت، ولو ثبت لكان معناه عند أهل العلم الزجر والتحذير من الإفطار بخير حق، وليس معناه أنه لا يقضي، بل معناه الزجر عن تعاطي الإفطار بغير حق، والصواب أنه مضطرب ليس بثابت، وعلى من أفطر بالاستمناء أو بغيره أن يتوب إلى الله ويندم ويبادر بالقضاء، عليه أن يقضي ما عليه مع التوبة والاسقامة، وليس عليه كفارة، الكفارة تختص بمن جامع في رمضان خاصة، أما الاستمناء في رمضان أو الأكل عمداً أو الشرب عمداً في رمضان فهذا يوجب القضاء ويوجب التوبة والرجوع إلى الله والإنابة إليه وليس يوجب الكفارة، فاعلم يا أخي واحذر. أيها الإخوة في الله
Maka istimna tanpa mendatangi isteri atau budak yang dimiliki, itu semua adalah perbuatan sia-sia, mungkar, dan permusuhan.
Kedua: Bersamaan dengan keadaannya yang menyelisihi syariat ini, juga terdapat banyak madharat pada perbuatan tersebut. Para dokter yang mengerti kejahatan ini telah menetapkan bahwa di dalam tindakan tersebut terdapat banyak madharat bagi orang yang melakukannya.
Ketiga: Wajib bagi orang yang melakukan istimna di siang hari bulan Ramadhan untuk membayar qadha hari tersebut. Wajib baginya bertaubat kepada Allah dan membayar qadha hari itu, karena dia telah berbuka dengan melakukan istimna tersebut yaitu menjadi sehukum dengan orang yang berbuka. Meskipun tidak makan dan minum, tetapi ia telah menjadi sehukum dengan orang yang berbuka dan wajib baginya qadha, mengqadha hari itu dimana ia melakukan istimna.
Keempat: Adapun hadits:
“Barang siapa berbuka di siang hari Ramadhan, tidak akan terhapus oleh puasa sepanjang tahun lamanya meskipun ia melakukan puasa tersebut.”
Maka itu adalah hadits dhaif (lemah) menurut para ulama. Riwayatnya mudhthorrib (goncang) dan tidak tsabit. Andai pun tsabit, maka maknanya menurut para ulama adalah peringatan dan waspada dari tindakan berbuka dengan tanpa hak. Dan bukan maknanya bahwa ia tidak mengqadha. Tetapi maknanya adalah peringatan dan teguran dari berbuka dengan tanpa hak (alasan yang benar).
Dan yang benar hadits tersebut adalah mudhtharrib dan tidak tsabit. Dan bagi mereka yang berbuka karena melakukan istimna atau perbuatan yang lainnya, maka wajib baginya bertaubat kepada Allah, menyesali perbuatannya, dan bersegera membayar qadha. Wajib baginya membayar qadha dibarengi dengan taubat dan istiqamah dan tidak ada kaffarah baginya. Kaffarah itu khusus bagi orang yang melakukan jima di siang hari Ramadhan. Adapun istimna di siang Ramadhan, makan atau minum dengan sengaja di siang hari Ramadhan, maka ini mengharuskan qadha baginya serta taubat, rujuk kembali kepada Allah, dan berinabah kepada-Nya dan tidak mengharuskannya membayar kaffarah. Maka ketahuilah wahai saudaraku dan waspadalah. Wahai saudara-saudaraku seagama.

Sumber:
binbaz .org .sa/node/19859

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

###

Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله

Soal:
إذا قبل الإنسان وهو صائم أو شاهد بعض الأفلام الخليعة وخرج منه مذي، فهل يقضي الصوم؟ وإذا كان ذلك في أيام متفرقة، فهل يكون القضاء متوالياً أم متفرقاً؟ جزاكم الله عن أمة الإسلام خير الجزاء
Apabila seorang yang sedang berpuasa itu berciuman atau menonton film-film porno lalu keluar madzi, apakah ia harus mengqadha puasanya? Dan bila hal itu terjadi di hari-hari yang berbeda, apakah qadhanya itu dilakukan secara berturut-turut ataukah boleh secara terpisah (tidak berurutan)?
Semoga Allah membalas kebaikan anda terhadap umat Islam dengan sebaik-baik balasan.

Jawaban:
خروج المذي لا يبطل الصوم في أصح قولي العلماء؛ سواء كان ذلك بسبب تقبيل الزوجة، أو مشاهدة بعض الأفلام، أو غير ذلك مما يثير الشهوة، ولكن لا يجوز لمسلم مشاهدة الأفلام الخليعة، ولا استماع ما حرم الله من الأغاني وآلات اللهو، أما خروج المني عن شهوة، فإنه يبطل الصوم سواء حصل عن مباشرة، أو قبلة، أو تكرار نظر، أو غير ذلك من الأسباب التي تثير الشهوة كالاستمناء ونحوه، أما الاحتلام والتفكير فلا يبطل الصوم ولو خرج مني بسببهما، ولا تلزم المتابعة في قضاء رمضان بل يجوز تفريق ذلك؛ لعموم قوله تعالى: فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Keluarnya madzi tidaklah membatalkan puasa menurut pendapat yang paling benar di antara dua pendapat para ulama. Sama saja apakah hal itu dikarenakan mencium isteri, menonton film, atau sebab-sebab lainnya yang dapat membangkitkan syahwat. Akan tetapi seorang muslim itu tidak boleh menonton film-film porno ataupun menyimak nyanyi-nyanyian dan alat-alat musik yang telah diharamkan Allah subhanahu wa taala.
Adapun keluarnya mani karena syahwat maka hal itu membatalkan puasa, baik terjadi karena bercumbu, mencium, pandangan yang berulang, atau sebab-sebab lainnya yang dapat membangkitkan syahwat seperti istimna (masturbasi) dan yang semisalnya.
Adapun karena mimpi dan berpikir, maka tidaklah membatalkan puasa meskipun mani itu keluar karenanya. Sedangkan qadha Ramadhan itu tidaklah harus berurutan, bahkan boleh terpisah-pisah. Hal ini berdasarkan keumuman firman Allah taala:
فمن كان منكم مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر
Barang siapa di antara kalian sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka) maka ia menggantinya di hari-hari yang lain. (surat al-Baqarah: 184)

Sumber:
www .binbaz .org .sa/node/509

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

###

Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan حفظه الله

Pertanyaan: 
ما حكم من عمل العادة السرية في نهار رمضان، وماذا عليه إذا كان مر على ذلك أكثر من رمضان وهو لم يقضه إلى الآن؟
Apa hukum seseorang yang melakukan onani di siang hari bulan Ramadhan?
Dan apa yang harus dia lakukan jika ternyata dia sudah sering sekali melakukannya pada bulan Ramadhan dan sampai saat ini dia belum mengqodhonya?

Jawaban:
إذا كان يعمل العادة السرية، هذا حرام في رمضان وغيره، إذا كان حصل معه الإنزال يبطل صيامه، يبطل صيامه، لأنه استخرج شهوته بالعادة السرية، فيبطل صيامه، ويأثم فعليه المبادرة في التوبة، وعليه القضاء، وعليه أن يطعم عن كل يوم مسكينا عن التأخير كما سبق
Jika dia melakukan onani, maka ini perbuatan haram baik di bulan Ramadhan ataupun selain Ramadhan.
Jika onani tersebut sampai mengeluarkan mani, maka puasanya batal. Karena dia telah mengeluarkan syahwatnya dengan cara onani, maka ini membatalkan puasa sekaligus dia mendapatkan dosa.
Maka wajib baginya untuk segera bertaubat dan juga dia harus mengqodho puasanya.
Adapun qodho yang dia akhirkan, maka dia harus memberi makan pada setiap harinya satu orang miskin.

Sumber: 
www .alfawzan .af .org .sa

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar