Asy Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al Bukhary حفظه الله
Pertanyaan:
هل ثبت عن الإمام مالك أنه كان في رمضان يترك العلم ويُقْبِل على قراءة القرآن؟
Apakah benar bahwasanya Imam Malik pada bulan Ramadhan meninggalkan ilmu dan fokus untuk membaca Al Quran?
Jawaban:
هذا كذبٌ على مالك، ولا يَصِحُّ عن مالك هذا رحمه الله
Ini kedustaan atas nama Imam Malik. Tidak benar jika ini disandarkan kepada Imam Malik rahimahullah.
أقول بارك الله فيكم: فإن طلب العلم من أعظم الطاعات وأَجَلّ القُربات إلى الله جلَّ وعلا ومن قال أن المرء إذا ما طلب العلم واشتغل بالعلم قد أتى بأمر مكروهٌ في رمضان؟ فإن هذا من تحقيق الحق، والامتثال الأمر لله جلَّ وعلا وأمر رسوله صلَّى الله عليه وسلَّم، وهذه شَنْشَنةٌ كما يقال تُعرف من أخزم، بعض الناس هي أُثِرَت أو ذُكِرت في بعض الكتب أو في بعض الرسائل؛ لكنها لا تصح أتكلم عن الثبوت والصحة استغل بعض أمراض النفوس والمرضى هذا الكلام، قالوا: نشتغل بالقرآن، يتركون العلم ويشتغلون بالقرآن، ثُمَّ شغلوا الناس بالأناشيد، والتمثيليات، ما هم شغلوهم لا بالقرآن ولا بطلب العلم، شغلوهم إلى الانحرافات السلوكية وغيرها؛ نسأل الله السلامة والعافية، فلا شك لطالب العلم أنه في رمضان يجتهد أكثر فأكثر، ويكون حرصه أشد في أن يجمع بين الخَيْرين من تلاوة القرآن وختمه مرارًا وتكرارًا وتفهمه وتأمّله، وذلك أيضًا من طلب العلم أيضًا والتحصيل واستفراغِ الوسعِ فيه
Saya katakan: Semoga Allah memberkahi kalian. Sesungguhnya menuntut ilmu termasuk ketaatan yang terbesar dan bentuk taqorrub (mendekatkan diri kepada Allah) yang paling mulia.
Siapa yang mengatakan bahwasanya (bila) menuntut ilmu atau menyibukkan diri dengan ilmu pada bulan Ramadhan, maka sungguh dia telah melakukan perbuatan yang makruh?
Menuntut ilmu adalah bentuk merealisasikan al haq dan juga melaksanakan perintah Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Dan perbuatan ini (menyebutkan atsar palsu) adalah sebuah kebiasaan, sebagaimana dikatakan: Tahukah anda apa itu akhzam (ular jantan)?
Yaitu sebagian orang yang menyebutkan beberapa riwayat atau menyebutkan dari beberapa kitab atau risalah, tetapi tidak sahih -saya membahas tentang kesahihan dan tidaknya.
Sebagian orang yang memiliki penyakit hati mengambil kesempatan dengan menggunakan kalimat-kalimat seperti di atas. Mereka mengatakan:
Kita sibukkan diri kita dengan Al Quran.
Mereka meninggalkan ilmu dan menyibukkan diri dengan Al Quran, kemudian setelah itu mereka menyibukkan manusia dengan nasyid-nasyid dan seni peran.
Yang pada hakekatnya mereka tidak menyibukkan manusia dengan Al Quran, tidak pula dengan ilmu.
Akan tetapi, justru mereka menyibukkan manusia dengan perbuatan-perbuatan menyimpang dan semisalnya.
Kita memohon kepada Allah keselamatan.
Maka tidak diragukan lagi bahwa yang pantas bagi para penuntut ilmu agar pada bulan Ramadhan ini mereka lebih bersungguh-sungguh dan bersemangat untuk mengumpulkan dua kebaikan, yaitu membaca Al Quran dan menamatkannya berkali-kali serta memahami dan mencermati kandungan maknanya. Dan ini juga merupakan bentuk menuntut ilmu dan bentuk usaha di dalam menghasilkan ilmu dan mengerahkan usaha padanya.
Sumber:
ar .miraath .net/fatwah/9225
Alih Bahasa: Syabab Forum Salafy
Forum Salafy Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar