Cari Blog Ini

Rabu, 05 Agustus 2015

Tentang MANDI SETIAP SELESAI BERHUBUNGAN SEKSUAL

Mandi setiap selesai berjimak (berhubungan suami istri‏)
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺭَﺍﻓِﻊٍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻃَﺎﻑَ ﺫَﺍﺕَ ﻳَﻮْﻡٍ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﺴَﺎﺋِﻪِ ﻳَﻐْﺘَﺴِﻞُ ﻋِﻨْﺪَ ﻫَﺬِﻩِ ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻫَﺬِﻩِ ﻗَﺎﻝَ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻪُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻟَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻠُﻪُ ﻏُﺴْﻠًﺎ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ﻗَﺎﻝَ ﻫَﺬَﺍ ﺃَﺯْﻛَﻰ ﻭَﺃَﻃْﻴَﺐُ ﻭَﺃَﻃْﻬَﺮُ
Dari Abu Rafi’ bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasaallam berkeliling (berhubungan suami istri) dengan isteri-isterinya pada suatu hari. Beliau mandi pada setiap istri tersebut. Aku bertanya kepada beliau: Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjadikan hanya satu kali mandi saja (di akhir)? Beliau bersabda: Ini lebih suci dan lebih baik. (H.R Abu Dawud, dihasankan sanadnya oleh al-Bushiry dan al-Albany‏)
Mandi setiap kali berjimak adalah lebih utama.

Boleh juga dicukupkan dengan satu kali mandi di akhir setelah beberapa kali berhubungan suami istri. Sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik:
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻃَﺎﻑَ ﺫَﺍﺕَ ﻳَﻮْﻡٍ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﺴَﺎﺋِﻪِ ﻓِﻲ ﻏُﺴْﻞٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ
Dari Anas –radhiyallahu anhu- bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam suatu hari berkeliling pada istri-istri beliau dengan satu kali mandi. (H.R Abu Dawud‏)

Boleh juga sekedar berwudhu’ pada setiap akan melakukan hubungan suami istri berikutnya.
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻰ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻫْﻠَﻪُ ﺛُﻢَّ ﺑَﺪَﺍ ﻟَﻪُ ﺃَﻥْ ﻳُﻌَﺎﻭِﺩَ ﻓَﻠْﻴَﺘَﻮَﺿَّﺄْ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﻭُﺿُﻮﺀًﺍ
Jika seseorang mendatangi istrinya kemudian akan mengulangi (hubungan suami istri) maka berwudhu’lah. (H.R Muslim‏)

Tahapannya dari yang paling utama:
a) Mandi pada setiap selesai berhubungan
b) Berwudhu setiap selesai berhubungan dan diakhiri dengan mandi
c) Mandi sekali di akhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar