Berkata asy Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah:
Duduk setelah salam pada shalat-shalat yang fardhu, merupakan waktu yang paling utama dari waktu-waktu yang ada yang padanya turun rahmat Allah azza wa jalla.
MAKA JANGANLAH ENGKAU TERGESA-GESA UNTUK BANGKIT!!
Beristighfarlah!! (Meminta ampun kepada Allah)
Bertasbihlah!! (Mengucapkan Subhanallah)
Dan bertahmidlah!! (Memuji Allah, dengan mengucapkan Alhamdulillah)
Dan bertahlillah!! (Mengucapkan kalimat "La ilaha illallah")
Serta bertakbirlah!! (Mengucapkan Allahu Akbar)
Berkata Ibnu Bathol rahimahullah:
"Barangsiapa yang banyak dosanya dan ia menginginkan agar Allah menghapus dosanya, tanpa harus bersusah payah;
Maka hendaknya ia memanfaatkan untuk tetap di tempat shalatnya, yang ia shalat padanya.
Agar supaya para malaikat memperbanyak doa untuknya dan memintakan ampun untuknya."
Syarh Ibnu Bathol (3/114)
Forum Salafy Purbalingga
Publikasi:
WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
14 Muharram 1437 H | 27 Oktober 2015
###
Dzikir Setelah Sholat Fardlu
Berikut ini akan disebutkan bacaan-bacaan dzikir setelah sholat fardlu, kemudian setelah semua disebutkan, akan diuraikan dalil-dalilnya:
1. Istighfar 3x
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ... أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ... أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Artinya: Aku memohon ampunan kepada Allah (3x)
2. Bacaan: Allaahumma antassalaam wa minkas salaam tabaarokta dzal jalaali wal ikroom
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya: Yaa Allah Engkaulah as-Salaam dan dariMulah keselamatan. Maha Suci Engkau wahai pemilik kemulyaan dan kemurahan
Bacaan 1 dan 2 ini berdasarkan hadits Tsauban riwayat Muslim.
3. Bacaan tahlil berdasarkan hadits Abdullah bin az-Zubair:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya: Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah satu-satunya tidak ada sekutu bagiNya. Hanya milikNyalah kekuasaan, dan untukNyalah pujian dan Dia Maha berkuasa di atas segala sesuatu. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas (pertolongan) Allah. Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Ialah pemilik kenikmatan, bagiNya kemulyaan dan pujian yang baik. Tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dengan mengikhlaskan agama walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya
4. Bacaan tahlil berdasarkan hadits al-Mughiroh bin Syu’bah:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah satu-satuNya tiada sekutu bagiNya. MilikNyalah kekuasaan dan bagiNyalah pujian dan Dia Maha berkuasa di atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah. Dan tidak bermanfaat pemilik kekayaan, kemewahan, karena dariMulah kekayaan itu
5. Bertasbih (subhaanallah: Maha Suci Allah), bertahmid (alhamdulillah: Segala puji bagi Allah) dan bertakbir (Allaahu Akbar: Allah yang terBesar). Ada beberapa jenis bacaan dan jumlahnya, yaitu:
a. Tasbih 33 x, tahmid 33 x, dan takbir 33x, diakhiri dengan ucapan: Laa Ilaaha Illallahu wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.
b. Subhaanallah walhamdulillah wallaahu akbar 33 x.
c. Tasbih 33x, tahmid 33x, takbir 34x
d. Tasbih 10x, tahmid 10x, takbir 10x
e. Tasbih 25x, tahmid 25x, takbir 25x, dan tahlil (Laa Ilaaha Illallaah) 25x
Bisa memilih salah satu dari jenis-jenis tersebut.
6. Membaca ayat kursi (Q.S al-Baqoroh ayat 255).
7. Membaca surat al-Ikhlash, surat al-Falaq, dan surat anNaas.
8. Khusus untuk setelah sholat Subuh ada tambahan Doa dalam hadits Ummu Salamah riwayat Ibnu Majah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Artinya: Yaa Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima.
9. Dan untuk setelah sholat Subuh dan sholat Maghrib ada tambahan Bacaan tahlil pada saat belum merubah posisi duduk selesai salam sebelum berbicara berdasarkan hadits beberapa Sahabat (Abu Dzar, Abu Ayyub, Abud Darda’) dibaca 10 kali:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah satu-satunya tidak ada sekutu bagiNya. MilikNyalah kekuasaan dan bagiNya pujian. Dia Yang Menghidupkan dan Mematikan, dan Dia Maha berkuasa di atas segala sesuatu
Bacaan ini dibaca setelah sholat Subuh dan Maghrib. Keutamaannya: tercatat 10 kebaikan, dihapus 10 keburukan, diangkat 10 derajat, seperti memerdekakan 4 budak, jika dibaca selesai Subuh sebagai penjagaan diri hingga Maghrib, jika dibaca selesai Maghrib sebagai penjagaan diri hingga Subuh.
(dikutip dari buku 'Fiqh Bersuci dan Sholat', Abu Utsman Kharisman)
WA al-I'tishom
###
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
Pertanyaan:
Apa dzikir-dzikir yang disyariatkan setelah salam selesai shalat?
Jawaban:
Berdzikir kepada Allah Ta'ala setelah shalat-shalat wajib adalah perkara yang Allah perintahkan, dalam firman-Nya,
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُم
(Q.S an-Nisaa: 103)
Dzikir tersebut yang Allah perintahkan dengannya secara global, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskannya. Sehingga engkau mengucapkan setelah salam:
-استغفر الله استغفر الله استغفر الله
-اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام
-لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك، وله الحمد، وهو على كل شيء قدير، اللهم لا مانع لما أعطيت، ولا معطي لما منعت، ولا ينفع ذا الجد منك الجد
-لا إله إلا الله، ولا نعبد إلا إياه، له النعمة، وله الفضل، وله الثناء الحسن، لا حول ولا قوة إلا بالله، لا إله إلا الله، ولا نعبد إلا إياه، مخلصين له الدين ولو كره الكافرون
Kemudian bertasbih kepada Allah sebagaimana yang datang dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Di antaranya, membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masingnya 33 kali. Caranya dengan engkau membaca,
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر
Sebanyak 33 kali. Kemudian engkau sempurnakan bilangan 100 dengan membaca,
لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير
Sama saja engkau membacanya dengan cara menggabungkannya, membaca tasbih, tahmid, takbir sebanyak 33 kali secara bersamaan. Atau engkau membaca tasbih secara tersendiri, tahmid secara tersendiri, takbir secara tersendiri, kemudian menutupnya dengan bacaan,
لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير
Demikian pula diperbolehkan membaca tasbih, tahmid, takbir masing-masingnya 10 kali sebagai pengganti dari 33 kali, dengan cara membaca:
سبحان الله 10
الحمد لله 10
الله أكبر 10
Maka ini sebanyak 30 kali sebagaimana yang datang dalam as-Sunnah.
Dan termasuk yang datang dalam as-Sunnah dalam permasalahan ini, dengan membaca:
سبحان الله والحمد لله والله أكبر
Keempat dzikir ini *) diucapkan sebanyak 25 kali berbarengan, sehingga seluruhnya sebanyak 100 kali.
Sehingga, dzikir yang mana saja yang engkau baca, hukumnya diperbolehkan. Karena dalam kaedah syariat, sesungguhnya ibadah-ibadah yang datang dengan cara yang beragam, disunnahkan untuk mengerjakannya dengan seluruh tata cara yang datang. Terkadang beramal dengan cara yang ini, dan terkadang beramal dengan cara yang itu. Dengan tujuan agar seseorang mengamalkan sunnah dengan seluruh tata cara yang ada.
Dan dzikir-dzikir yang aku sebutkan, sifatnya umum pada seluruh shalat wajib. Baik itu shalat Fajar, Dhuhur, 'Ashar, Maghrib dan Isya'. Dan pada shalat Maghrib dan shalat Fajar membaca tahlil sebanyak 10 kali. Demikian pula membaca,
ربي أجرني من النار
sebanyak 7 kali setelah shalat Maghrib dan shalat Isya'.
Wallahul muwaffiq.
Sumber artikel:
Majmu' Fatawa wa Rasa-il asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 13/251-253
Alih bahasa:
Ust. Abdulaziz Taufiq al-Bantuly حفظه الله
TIS
(*) Aku (abu aufa pekalongan) katakan: yang dimaksud dengan "keempat zikir" adalah subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, dan laa ilaaha illallah. Ini dibaca masing-masing 25 kali. Wallahu a'lam.
###
TAKBIR 3 X SETELAH SELESAI SALAM DALAM SHALAT LIMA WAKTU
Disunnahkan setelah selesai salam dari salat lima waktu untuk mengucapkan takbir, berdasarkan hadits Abdullah Bin Abbas Radhiallahu Anhuma beliau berkata:
مَا كُنَّا نَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا بِالتَّكْبِيرِ
“Tidaklah kami mengetahui selesainya shalat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kecuali dengan takbir.” (Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim)
Al-Imam Ibnu Hazm Rahimahullah berdalilkan dengan hadits di atas tentang baiknya mengangkat suara dengan bertakbir seiring dengan selesainya shalat. (lihat Al-Muhalla karya Al-Imam Ibnu Hazm [4/260] dengan perantaraan Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Al-Imam Ibnu Rajab Rahimahullah berkata:
“Dalam riwayat Imam Ahmad, dari jalan Sufyan dari Amr dengan sanad sebelumnya (yakni dari Abu Ma’bad maula Ibnu Abbas dari Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma) dan terdapat tambahan: Berkata Amr, saya berkata kepadanya (Abu Ma’bad): “Sesungguhnya kaum muslimin, apabila imam telah selesai salam dari shalat yang wajib mereka bertakbir sebanyak tiga kali.”
Hunail berkata: Saya telah mendengar Abu Abdillah (Imam Ahmad) berkata: Ali Bin Tsabit telah menceritakan kepada kami (dia berkata): Washil telah menceritakan kepada kami (dia berkata): “Saya melihat Abdullah Bin Abbas jika dia shalat dia bertakbir tiga kali.” Saya (Hunail) berkata kepada Ahmad: “(Takbir itu) setelah shalat?” dia menjawab: “Demikianlah” Saya (Hunail) berkata kepadanya: “Haditsnya Amr dari Abu Ma’bad dari Ibnu Abbas: “Dahulu kami mengetahui selesainya shalat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan takbir.” Mereka mengambilnya dari hadits ini? Dia (Imam Ahmad) menjawab: “Iya.” Ini disebutkan oleh Abu Bakr Abdul Aziz Bin Ja’far dalam kitabnya ‘Asy-Syafi’. Maka jelaslah dengan ini bahwa makna takbir yang dikerjakan di zaman Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam di belakang shalat wajib adalah tiga kali takbir secara berturut-turut.” (Fathul Bari karya Ibnu Rajab [6/102] dengan perantaraan Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Dari uraian di atas menjadi jelaslah bagi kita akan disunnahkannya bertakbir setelah selesai salam dari shalat lima waktu. Wallahu A’lam.
Sumber: http://www.ash-shorowaky.com/ (sunnah yang terabaikan 3), penulis: Abu Athiyyah As-Salafy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar