Cari Blog Ini

Rabu, 02 September 2015

Tentang MEMBERI PERHATIAN KEPADA ISTRI

Abu Nasiim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz

Untaian Zamrud Buat IstriIstri mana yang tidak akan tersanjung bahagia jika seuntai perhiasan dikadokan sebagai hadiah oleh suaminya? Apalagi, untaian itu bukan sembarang untaian. Zamrud kehijau-hijauan asli dari kawasan tambang Kolombia, Amerika Latin. Ini bukan emas atau perak. Ini zamrud, lambang dari keindahan perhiasan.

Di tambah lagi watak wanita yang sangat menyukai perhiasan, tentu kado tersebut akan sangat berkesan. Jangankan seuntai zamrud, gelang perak atau cincin emas saja akan membuat hati seorang istri berbunga-bunga. Atau tidak usahlah emas dan perak, sebuah jepit rambut berwarna pink yang dibeli suami saat keluar kota, pasti memiliki nilai tersendiri ketika diserahkan sebagai oleh-oleh.

“Harganya memang tidak seberapa. Namun, jepit rambut ini adalah bukti bahwa aku selalu mengingat dirimu saat aku jauh darimu”, sapa sang suami.

Masalahnya, tidak semua suami mampu mengkadokan seuntai zamrud, gelang perak atau sebuah cincin emas. Juga tidak setiap saat seorang suami pergi keluar kota sehingga berkesempatan membeli oleh-oleh untuk sang istri. Padahal setiap istri selalu berangan-angan untuk disenangkan hatinya oleh suami. Jadi, langkah apa yang harus dilakukan seorang suami?

Di salah satu ayat surat AzZukhruf, Allah menegaskan tentang sifat dasar kaum wanita. Allah berfirman,
أَوَ مَن يُنَشَّؤُا فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ
Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran. (QS. 43:18)

Ayat ini menjelaskan bahwa kaum wanita adalah makhluk yang selalu akrab dan senang dengan perhiasan sejak ia dilahirkan. Salah satu fungsinya adalah untuk mempercantik diri secara dzahir. Sifat wanita lainnya adalah keterbatasan di dalam mengungkapkan dan mengutarakan isi hati. Sekuat dan setegar apapun seorang wanita di dalam menghadapi kerasnya kehidupan, tetap saja ia harus memperoleh kelembutan dan perhatian. (Tafsir As Sa’di)

Jangan sakiti hati istrimu! Perlakukanlah dia dengan cinta dan kasih sayang. Berlemah lembutlah kepadanya!

Sebuah Ruang di Sudut Hati Istri

Sadarilah, wahai Suami…

Istri sebagai seorang wanita adalah makhluk yang membutuhkan kelembutan. Jalan terakhir yang bisa dilakukan oleh seorang istri –seringnya demikian- hanyalah menangis dan mencucurkan air mata. Pada dasarnya, seorang wanita lebih cenderung untuk menyimpan dan memendam rasa dari pada harus mengungkapkannya.

Tahukah Anda, wahai Suami? Apakah yang tersembunyi di sudut relung hati seorang istri?

Di sudut relung hati seorang istri ada sebuah ruang kecil dan tersembunyi. Ukuran ruang tersebut memang secara dzahir tidak terlalu besar. Namun, saat Anda benar-benar memasuki ruang tersebut ada sebuah alam ketentraman dan kebahagiaan yang bisa ia rasakan. Dari ruang tersebut memancar cahaya keceriaan yang tak kunjung padam selama Anda sebagai suami selalu menjaga agar sumber cahaya tersebut tetap menyala.

Andai ruang kecil di sudut relung hati istri, mampu Anda isi dan penuhi dengan nyala “perhatian”, pasti ia akan merasa menjadi istri yang beruntung. Bagi seorang istri, perhatian dari suaminya melebihi nilai zamrud, emas, perak dan perhiasan lainnya. Perhatian suami adalah seuntai perhiasan yang selalu di harap-harapkan oleh seorang istri.

Tidak perlu Anda bertanya lagi kepada istri Anda tentang hal ini! Sebab, ia hanya akan menjawab dengan anggukan penuh malu.

Nabi Muhammad adalah figur seorang suami yang sangat sempurna di dalam memberikan perhatian kepada istri. Bila saja kita memiliki kesempatan untuk sebentar saja menilik kehidupan rumah tangga beliau, tentu taman-taman indah akan terbentang luas di hadapan kita. Untuk merinci atau menyebutkan contoh-contoh perhatian Nabi Muhammad kepada istri seyogyanya memang dikhususkan dalam sebuah tulisan tersendiri.

Namun, cukuplah kiranya pesan dari Nabi Muhammad berikutini. Beliau bersabda,
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَ أَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِيْ
“Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang terbaik di dalam bersikap kepada keluarganya. Dan saya adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku”. Hadist Ibunda Aisyah riwayat Tirmidzi (2/323) dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah 1/513.

Nah, wahai Suami, baarakallahufiik.

Berbentuk apakah perhatian yang bisa dilakukan untuk istri? Sangat banyak dan beragam jawabannya. Mudah-mudahan sepenggal tips berikut bisa Anda renungkan dan pikirkan dengan baik.

Menjadi Pendengar Terbaik Baginya

Sesuai kodratnya seorang istri mengemban tugas yang tidak ringan. Oleh sebab itu, seorang suami berkewajiban untuk membantu meringankan beban tersebut. Caranya?

Luangkan waktu untuk istri Anda! Ya, berilah waktu khusus untuk istri Anda agar dia bisa mengalirkan beban-bebannya yang sekian lama mengendap di hatinya. Kondisikan istri Anda agar mau berbagi cerita tentang aktifitas hari ini yang telah ia lakukan. Dan, Anda harus siap untuk menjadi seorang pendengar yang baik.

Waktu mungkin bukan masalah. Namun, memilih waktu yang tepat tentu semakin membuat istri Anda semakin merasa dicintai dan diperhatikan. Pilihlah waktu di malam hari, saat anak-anak Anda telah tertidur lelap dalam mimpi.

Berilah kesempatan untuk istri Anda bercerita tentang kondisi rumah dan anak-anak hari ini. Pengalaman menarik apa yang dirasakan saat berbelanja ke warung pagi tadi. Tanyakan kepada istri tentang apa yang bisa Anda lakukan untuknya. Buatlah istri Anda merasakan kenyamanan dan ketentraman saat ia bercerita di hadapan Anda. Sebab, tugas suami adalah menghadirkan ketentraman jiwa untuk sang istri.

Sadarilah bahwa salah satu tanda keharmonisan sebuah keluarga adalah komunikasi terbuka antara suami dan istri. Istri tidak pernah merasa khawatir dan cemas jika ia berterus terang. Ia menganggap suaminya sebagai penganyom dan pelindung. Sangat berbahaya sekali, jika istri menganggap Anda sebagai seorang penyidik atau interogator sehingga ia selalu merasa takut jika berbicara di hadapan Anda.

Al Imam Al Bukhari di akhir pembahasan tentang waktu-waktu shalat, membuat sebuah judul bab “Begadang bersama tamu dan keluarga”. Sebab, pada dasarnya begadang malam tidak boleh dilakukan kecuali dalam urusan agama. Namun, karena besarnya hak tamu dan keluarga, Islam lantas membolehkannya.

Sahabat Ibnu Abbas pernah bercerita (Shahih Bukhari),
بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ
“Aku pernah menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Rasulullah). Malam itu, Rasulullah berbincang-bincang dengan keluarga beliau (Maimunah) beberapa waktu. Setelah itu barulah beliau tidur.”

Apakah Anda Merasakan Lelah Juga?

Mungkin Anda bisa saja bertanya? Sebagai suami, saya pun merasakan lelah dan capek. Seharian saya mencari nafkah, dari pagi hingga petang. Malam hari tentu lebih baik saya gunakan tidur untuk beristirahat.

Nah, di titik inilah Anda sebagai seorang suami akan diuji.

Di dalam mencari nafkah, menjalankan rutinitas dalam sebuah profesi, tentu Anda dituntut untuk melayani orang lain, bukan? Dokter, pelayan toko, pedagang, pegawai, karyawan, guru, polisi, tentara, pengelola warung makan atau silahkan saja sebut profesi-profesi lain. Bukankah di setiap profesi tersebut, Anda harus bias memberikan pelayanan kepada masing-masing obyek profesi?

Lalu, jika Anda bisa memberikan pelayanan dan perhatian kepada orang lain, kenapa Anda tidak melakukannya kepada istri Anda sendiri? Selelah apapun Anda, berilah kesempatan istri untuk berbagi cerita.

Bayangkanlah, wahai Suami!

Di sebuah malam. Anak-anak Anda telah nyenyak bermimpi. Secangkir teh panas dan beberapa potong gorengan tersaji di meja makan sederhana. Anda sedang mendengarkan istri Anda bercerita tentang aktifitas hari ini. Tentang anak-anak dan pekerjaan rumah lainnya. Atau apapun cerita yang bisa diungkapkan oleh istri Anda.

Sesekali Anda memberikan tanggapan dengan penuh kelembutan dan canda. Buatlah ia tertawa untuk menggantikan lelahnya! Tataplah wajahnya dengan penuh kasih sayang. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar serius mendengarkan ceritanya. Buktikan bahwa Anda adalah seorang suami yang mampu merangkai “perhatian” dalam sebuah untaian indah. Mengalahkan untaian zamrud kehijau-hijauan.

Semoga, istri-istri kita merasakan nyenyak dalam tidurnya dan bermimpi indah terselimuti oleh perhatian suaminya. Amin yaa Arham arRahimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar