Cari Blog Ini

Sabtu, 31 Oktober 2015

Tentang MENYATUKAN SUNNI DENGAN SYIAH

Al Imam Al Muhaddits Ahmad bin Yahya bin Muhammad An Najmi rahimahullahu ta'ala

Perkataan bahwa Syiah dan Ahlussunnah adalah sama, sama-sama bersih, maka pernyataan ini tidaklah muncul melainkan berasal dari orang yang JAHIL atau PENIPU, yang ingin memutarbalikkan fakta.

Apakah orang yang mencela Abu Bakr dan Umar, serta mengkafikan keduanya, bahkan menuduh keduanya sebagai penghianat sama seperti orang yang memuliakan keduanya, ridha kepada mereka, serta menyakini bahwa keduanya adalah orang-orang terbaik umat ini setelah Nabi Alaihi shalatu wassalam?

Apakah orang yang meyakini bahwa dua belas Imam dari keturunan Ahlul bait adalah ma'shum sama seperti orang yang menganggap mereka (dua belas imam tersebut) seperti kaum muslimin yang lainnya?

Apakah orang yang menghambakan anak-anak mereka kepada (keturunan) Ahlul bait, sehingga mereka menamai putranya Abduzzahra, Abdul Husain atau yang semisalnya sama seperti orang yang tidak menghambakan diri kecuali kepada Allah Ta'ala?

Dan hal-hal lainnya.

Bahkan Al Khumaini secara terang-terangan pada sebagian kitab-kitabnya menyebutkan bahwa Al Mahdi Al Muntadhar (Imam Mahdi Yang dinanti versi Syiah) apabila muncul nanti akan mendapatkan keberhasilan yang lebih besar daripada yang diraih oleh Muhammad bin Abdillah Alaihi shalatu wassalam.

Dan sesungguhnya perbedaan antara Ahlussunnah dengan Syiah sangatlah jauh, tidak mungkin untuk didekatkan terlebih untuk disatukan, kecuali apabila salah satunya menghilangkan aqidahnya, lalu ridha dengan aqidah lawannya.
Dan ini perkara yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Sunni, sebagaimana hal ini tidak mungkin terjadi pada seorang Syiah, terlebih mengharuskan mereka, apalagi mengharuskan mereka untuk tunduk kepada kebenaran yang ada pada Ahlussunnah?

(Al Mauridul 'adzbuzzalal hal. 162)

Alih bahasa:
Al Ustadz Abdul Haq [Balikpapan] hafizhahullah

TIS | طلب العلم الشرعي

Tidak ada komentar:

Posting Komentar