Cari Blog Ini

Senin, 06 Oktober 2014

Tentang ADU DOMBA

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda ketika melewati dua kuburan:
ﺇﻧﻬﻤﺎ ﻟﻴﻌﺬﺑﺎﻥ، ﻭﻣﺎ ﻳﻌﺬﺑﺎﻥ ﻓﻲ ﻛﺒﻴﺮ، ﺃﻣﺎﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻓﻜﺎﻥ ﻻ ﻳﺴﺘﺒﺮﺉ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻮﻝ، ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻵﺧﺮ ﻳﻤﺸﻲ ﺑﺎﻟﻨﻤﻴﻤﺔ
Keduanya sedang disiksa, dan disiksa bukan dalam urusan besar (sulit ditinggalkan). Yang satu karena tidak bersih dari BAK (buang air kecil), yang satu lagi ke sana ke mari berbuat namimah.

Dalam riwayat lain beliau bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ .… ‏ ﺍﻟﻘﺘﺎﺕ ﺍﻟﻨﻤﺎﻡ
Tidak akan masuk surga orang yang suka dan selalu berbuat namimah.

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Namimah adalah menyampaikan sebuah perkataan di antara manusia dengan tujuan mengadu domba dan merusak hubungan mereka.” (I’aanatul Mustafiid, I/363)

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah Ta’ala berkata:
ﻣﻦ ﻧﻢَّ ﻟﻚَ ﻧﻢَّ ﺑِﻚَ، ﻭَﻣَﻦْ ﻧَﻘَﻞَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻧَﻘَﻞَ ﻋَﻨْﻚَ
“Siapa yang melakukan namimah untuk membela dirimu, maka dia juga akan melakukan namimah dengan menjadikan dirimu sebagai korban. Dan siapa yang mengabarkan keburukan orang lain kepadamu, maka dia juga akan mengabarkan tentang keburukan dirimu kepada orang lain.” (Tahdziibul Asmaa’ wal Lughaat, I/56)

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan yang semisal ini yaitu:
ﺍﺣْﺬَﺭْ ﻣِﻤَّﻦْ ﻧَﻘَﻞَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺣَﺪَﻳْﺚَ ﻏَﻴْﺮِﻙَ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺳَﻴَﻨْﻘُﻞُ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﻴْﺮِﻙَ ﺣَﺪِﻳْﺜَﻚَ
“Waspadailah siapa saja yang menyampaikan ucapan buruk orang lain kepadamu, karena sesungguhnya dia juga akan menyampaikan ucapanmu kepada orang lain."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar