Cari Blog Ini

Jumat, 07 November 2014

Tentang MEMAKAN MAKANAN ATAU MENERIMA HADIAH DARI NON MUSLIM YANG BERHUBUNGAN DENGAN HARI RAYA MEREKA

Pertanyaan:
“Bolehkah seorang muslim memakan makanan dari perayaan ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) atau dari perayaan orang musyrik di hari raya mereka atau menerima pemberian yang berhubungan dengan hari raya mereka?”

Jawaban:

“Tidak boleh seorang muslim memakan makanan yang dibuat oleh orang Yahudi dan Nashrani atau orang musyrik yang berhubungan dengan hari raya mereka. Begitu pula seorang muslim tidak boleh menerima hadiah yang berhubungan dengan perayaan tersebut. Karena jika kita menerima pemberian yang berhubungan dengan hari raya mereka, itu termasuk bentuk memuliakan dan menolong dalam menyebarluaskan syi’ar agama mereka. Hal itu pun termasuk mempromosikan ajaran mereka yang mengada-ada dan turut gembira dalam perayaan mereka. Seperti itu pun dapat dianggap menjadikan perayaan mereka menjadi perayaan kaum muslimin. Boleh jadi awalnya mereka ingin mengundang kita, namun diganti dengan yang lebih ringan yaitu dengan memberi makanan atau hadiah saat mereka berhari raya. Ini termasuk musibah dan ajaran agama yang mengada-ada. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ﻓِﻰ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﺲَ ﻓِﻴﻪِ ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ
“Barangsiapa yang mengada-adakan amalan baru yang bukan ajaran dari kami, maka amalannya tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagaimana pula tidak boleh bagi seorang muslim memberi hadiah kepada non muslim yang berhubungan dengan perayaan mereka.
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ’Ilmiyyah wal Ifta
Ketua : Syaikh ‘Abdul‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz
Wakil Ketua : Syaikh ‘Abdurrozaq ‘Afifi
Anggota : Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud

Sumber:
Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan kedua dari fatwa no. 2882, juz 22, hal. 398 – 399

Al-‘Ilmu | العلم
Wa forum berbagai faedah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar