Cari Blog Ini

Senin, 17 November 2014

Tentang POSISI TIDUR

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻴْﺖَ ﻣَﻀْﺠَﻌَﻚَ ﻓَﺘَﻮَﺿَّﺄْ ﻭُﺿُﻮْﺋَﻚَ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ ﺛُﻢَّ ﺍﺿْﻄَﺠِﻊْ ﻋَﻠَﻰ ﺷِﻘِّﻚَ ﺍﻟْﺄﻳْﻤَﺎﻥِ
“Apabila engkau mendatangi pembaringanmu (untuk tidur) maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat selanjutnya berbaringlah pada sisi kananmu.” (Muttafaqun ‘alaih)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian menuju pembaringannya, hendaklah dia mengambil ujung sarungnya lalu mengibaskannya ke tempat tidurnya. Dan hendaklah dia menyebut nama Allah karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian. Dan bila dia akan berbaring, maka berbaringlah di atas lambung sebelah kanan dan mengucapkan:
“Maha Suci Engkau ya Allah, wahai Rabbku. Karena Engkau aku meletakkan lambungku dan karena Engkau aku mengangkatnya. Dan jika Engkau menahan jiwaku, maka ampunilah ia. Dan jika Engkau melepaskannya kembali maka peliharalah ia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.”
(Diriwayatkan Al-Imam Muslim dari
shahabat Abu Hurairah no. 2714)

Diriwayatkan Al-Imam Muslim dari Suhail dari Abu Shalih, dan Abu Shalih mengatakan, "Kami meriwayatkannya dari Abu Hurairah radhiallahu anhu." Suhail mengatakan Abu Shalih memerintahkan kami, apabila salah seorang dari kami akan tidur hendaklah dia tidur di atas lambung sebelah kanan kemudian berkata:
“Wahai Rabb kami, pemilik langit dan bumi serta pemilik ‘Arsy yang agung. Wahai Rabb kami dan Rabb segala sesuatu, Yang membelah biji-bijian, Yang menurunkan Taurat, Injil, dan Furqan. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu, Engkaulah yang memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau yang Awwal dan tidak ada sesuatupun sebelum-Mu, Engkau yang Akhir dan tidak ada sesuatupun setelah-Mu, Engkau yang Dhahir tidak ada sesuatu di atas Engkau, dan Engkau yang Batin dan tidak ada sesuatu di bawah-Mu. Tunaikanlah hutang kami dan cukupkanlah kami dari kefakiran.”

Hafshah radhiallahu anha berkata:
“Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hendak tidur beliau meletakkan tangan kanannya di atas pipi beliau, dan berkata:
“Ya Allah, lindungilah aku dari adzabmu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan beliau no. 5045)
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi no. 3638 dari shahabat Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhu dan dari shahabat Al-Bara` bin ‘Azib radhiallahu anhu no. 3639, dan Al-Imam Al-Bukhari dalam kitab Adab Al-Mufrad no. 1215.

Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari berkata:
“Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata:
“Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.”
(Bapakku berkata): “Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.”
(HR. Al-Imam Abu Dawud di dalam Sunan beliau no. 5040, Ibnu Majah no. 3723, At-Tirmidzi no. 2768, Ibnu Hibban no.5549, Ahmad 3/429, 430, dan Al-Hakim, 4/271, dihasankan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilali di dalam kitab Bahjatun Nazhirin (2/108) dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3000 dan Al-Misykat no. 4718)
Dan hadits ini diriwayatkan dari shahabat yang lain yaitu Abu Dzar radhiallahu anhu, diriwayatkan Al-Imam Ibnu Majah no. 3724 dan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi no. 2230.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar