Cari Blog Ini

Minggu, 21 Juni 2015

Tentang BANYAK TIDUR KETIKA BERPUASA

Soal:
Apa hukum bagi seorang yang menjalankan puasa Ramadhan akan tetapi dia tidur di sepanjang siang? Seseorang yang tidur dan bangun hanya untuk menjalankan perkara yang wajib kemudian tidur kembali?

Jawaban:
Ada dua keadaan dalam soal:
1. Seseorang yang tidur di sepanjang siang pada bulan Ramadhan dalam keadaan dia berpuasa, yang demikian tidak diragukan lagi bahwa dia telah berbuat kejahatan pada dirinya sendiri dan berbuat maksiat kepada Allah dengan meninggalkan shalat tepat pada waktunya. Apabila dia termasuk ahlul jamaah (orang yang diwajibkan untuk menjalankan shalat berjamaah di masjid) maka dirinya telah meninggalkan jamaah dan itu adalah haram. Wajib baginya bertaubat kepada Allah dan menjalankan shalat lima waktu tepat pada waktunya dengan berjamaah di masjid.
2. Seseorang yang tidur pada bulan Ramadhan dan bangun hanya untuk menjalankan shalat yang difardhukan tepat pada waktunya dengan berjamaah, yang demikian tidak berdosa akan tetapi dia telah terluput dari amal kebaikan yang banyak.
Hendaknya orang yang berpuasa menyibukkan dirinya dengan shalat, dzikir, doa dan membaca al-Quran sehingga terkumpul dalam puasanya ibadah-ibadah yang lainnya. Sesungguhnya orang yang berpuasa apabila dia membiasakan dan melatih dirinya untuk mengerjakan dan memelihara amalan ibadah maka amal-amal ibadah tersebut akan mudah dia jalankan. Sebaliknya apabila dia membiasakan dirinya dalam kemalasan, kelemahan, dan bersantai-santai maka akan mendapatkan dirinya dalam keadaan sulit dan malas untuk menjalankan amalan ibadah. Saya nasehatkan agar tidak menghabiskan waktu puasanya dengan tidur akan tetapi bersemangat dalam beribadah.
[Lihat Majmu' Fatawa al-'Utsaimin, 19/170-171]

Sumber:
Buletin Al Ilmu Edisi No. 32/VIII/XIII/1436 H

###

Asy Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadii رحمه الله

Pertanyaan:
عندنا عادة وهي أنهم ينامون نهار رمضان من بعد الشروق إلى أذان العصر وبعضهم إلى قبيل المغرب فما حكم الشرع في ذلك؟
Di tempat kami ada sebuah kebiasaan. Orang-orang tidur pada siang hari Ramadhan sejak waktu syuruq hingga adzan ashar. Bahkan, sebagian orang tidur sampai sesaat sebelum maghrib. Apa hukum syariat terhadap hal ini?

Jawab:
الواجب عليهم أن يقوموا ويؤدوا الصلاة في وقتها وهي صلاة الظهر، والصلاة هي أعظم من الصوم، فالصلاة تاركها يعتبر كافراً، والصوم يعتبر فاسقاً آثماً إلا إذا كان جاحداً فإنه يكفر، فالواجب أن يقوم لوقت الظهر ويصلي، وإذا لم يأخذ كفايته من النوم لا باس أن ينام بعد الظهر، على أن من بعد طلوع الشمس إلى الظهر هو نوم كافٍ
Mereka wajib untuk bangun dan menunaikan shalat pada waktunya, yaitu shalat zhuhur. Shalat lebih agung daripada puasa. Orang yang meninggalkan shalat teranggap kafir, sedangkan orang yang tidak berpuasa teranggap fasik dan berdosa. Yang wajib ialah dia bangun dan menunaikan shalat zhuhur.
Apabila tidurnya belum cukup, tidak mengapa dia tidur setelah shalat zhuhur, meski tidur sejak terbit matahari hingga masuk waktu zhuhur (sebenarnya) sudah mencukupi.

Sumber: 
www .muqbel .net/fatwa .php?fatwa_id=1708

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

###

Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله

Pertanyaan:
هناك يا سماحة الشيخ من يسهرون إلى الفجر ثم ينامون بعد أداء هذه الصلاة حتى دخول وقت صلاة الظهر فيؤدونها ليعودوا للنوم حتى العصر وهكذا حتى يحين وقت الإفطار فما حكم الإسلام في هذا السلوك؟
Wahai samahatusy syaikh, di sana ada sebagian orang yang begadang sampai fajar kemudian setelah menunaikan shalat ini (shubuh) ia tidur sampai masuk waktu shalat Zhuhur. Lalu ia bangun menunaikan shalat Zhuhur untuk kemudian kembali tidur sampai Ashar. Dan demikian seterusnya sampai mendekati waktu berbuka. Apa hukum Islam tentang perilaku semacam ini?

Jawaban:
لا حرج في النوم نهاراً وليلاً إذا لم يترتب عليه إضاعة شيء من الواجبات ولا ارتكاب شيء من المحرمات، والمشروع للمسلم سواء كان صائماً أو غيره عدم السهر بالليل والمبادرة إلى النوم بعد ما ييسر الله له من قيام الليل، ثم القيام إلى السحور إن كان في رمضان؛ لأن السحور سنة مؤكدة وهو أكلة السحر؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((تسحروا فإن في السحور بركة)) متفق على صحته. وقوله صلى الله عليه وسلم: ((فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر)) رواه مسلم في صحيحه. كما يجب على الصائم وغيره المحافظة على جميع الصلوات الخمس في الجماعة والحذر من التشاغل عنها بنوم أو غيره. كما يجب على الصائم وغيره أداء جميع الأعمال التي يجب أداؤها في أوقاتها للحكومة أو غيرها. وعدم التشاغل عنها بنوم أو غيره. وهكذا يجب عليه السعي في طلب الرزق الحلال الذي يحتاج إليه هو ومن يعول وعدم التشاغل عن ذلك بنوم أو غيره. والخلاصة أن وصيتي للجميع من الرجال والنساء والصوام وغيرهم هي تقوى الله جل وعلا في جميع الأحوال، والمحافظة على أداء الواجبات في أوقاتها على الوجه الذي شرعه الله، والحذر كل الحذر من التشاغل عن ذلك بنوم أو غيره من المباحات أو غيرها. وإذا كان التشاغل عن ذلك بشيء من المعاصي صار الإثم أكبر والجريمة أعظم. أصلح الله أحوال المسلمين وفقههم في الدين وثبتهم على الحق وأصلح قادتهم إنه جواد كريم
Tidak mengapa tidur di siang dan malam hari selama tidak membuat lalai dari kewajiban-kewajibannya dan tidak membuatnya melakukan sesuatu yang diharamkan. Dan yang disyariatkan bagi setiap muslim baik yang sedang berpuasa ataupun tidak ialah tidak begadang di malam hari dan bergegas tidur setelah menunaikan qiyamul lail yang telah Allah mudahkan untuknya. Kemudian bangun untuk bersahur, apabila ia berada di bulan Ramadhan. Karena sahur adalah sunnah yang amat ditekankan. Nabi shallallahu alaihi was salam bersabda:
تسحروا فإن في السحور بركة
Bersahurlah kalian karena pada sahur itu terdapat barakah. (Muttafaqun alaihi) [HR. al-Bukhari di ash-Shaum bab barakatus sahur no. 1923 dan Muslim di ash-Shiyam bab fadhlus sahur no. 1095]
Dan sabda Nabi shallallahu alaihi was salam:
فضل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر
Kelebihan (keutamaan) puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur. (HR. Muslim di dalam shahihnya) [HR. Muslim di ash-Shiyam bab fadhlus sahur no. 1096]
Sebagaimana wajib bagi orang yang berpuasa dan selainnya untuk menjaga semua shalat lima waktu secara berjamaah dan berhati-hati supaya tidak terlalaikan darinya baik karena tidur atau sebab lainnya.
Sebagaimana juga wajib bagi orang yang berpuasa dan selainnya menunaikan seluruh amalan yang wajib dikerjakan tepat pada waktunya baik untuk pemerintah maupun selainnya. Demikian juga wajib baginya mencari rizki yang halal yang dibutuhkan oleh diri dan keluarganya serta tidak menelantarkan itu semua dengan tidur atau selainnya.
Kesimpulannya bahwa wasiatku kepada semuanya baik laki-laki, perempuan, orang-orang yang berpuasa, maupun selain mereka untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dalam segala kondisi, menjaga penunaian kewajiban tepat pada waktunya dengan cara yang telah disyariatkan Allah, dan benar-benar waspada dari tiap perkara yang dapat melalaikannya baik itu karena tidur, maupun perkara-perkara mubah lainnya, ataupun selain itu. Apabila ia terlalaikan dari itu semua dengan perkara-perkara maksiat maka dosanya menjadi lebih besar dan kejahatannya menjadi lebih parah.
Semoga Allah memperbaiki keadaan kaum muslimin, memberikan taufik kepada mereka di dalam perkara agamanya, mengokohkan mereka di atas kebenaran, serta memperbaiki keadaan pemimpin mereka, sesungguhnya Dia yang maha pemurah lagi maha mulia.

Sumber: 
www .binbaz .org .sa/node/548

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar