Cari Blog Ini

Jumat, 10 Juli 2015

Tentang QUNUT WITIR

Lajnah Daimah lilbuhuts al-ilmiyah wal ifta

Pertanyaan: 
هل دعاء القنوت في رمضان فيه فصل يعني ما +يدعي الإمام في ليلة واحدة من رمضان مرة أو مرتين +إما في العشر الأولى +أم الثانية أم الأخيرة وهل هو على وقت الرسول صلى الله عليه وسلم وأصحابه أم ماذا يحصل في المدينة وفي مكة عاصمة المساجد وكذلك الرياض، إن كان صحيحا أنه يفعل في رمضان مرة أو مرتين، فأرجو التوضيح للأمة في كل جامع وفي كل مسجد سواء كان كبيرا أو صغيرا؟
Apakah doa qunut di bulan Ramadhan terdapat pemisah yakni sesekali atau dua kali pada satu malam di bulan Ramadhan sang imam tidak membaca doa qunut, bisa di sepuluh hari pertama, sepuluh hari kedua, atau di sepuluh hari terakhir. Dan apakah itu sesuai dengan waktu Rasulullah shallallahu alaihi was salam dan para shahabatnya atau apa yang terjadi di Madinah, di Makkah induk masjid-masjid, dan demikian di Riyadh, bila itu benar dilakukan sesekali atau dua kali di bulan Ramadhan. Kami mohon penjelasannya kepada umat di setiap Jami dan di setiap masjid baik yang besar maupun yang kecil?

Jawaban:
دعاء القنوت في الوتر مستحب لحديث الحسن بن علي رضي الله عنهما قال:  علمني رسول الله صلى الله عليه وسلم كلمات أقولهن في قنوت الوتر: اللهم اهدني فيمن هديت وعافني فيمن عافيت وتولني فيمن توليت وبارك لي فيما أعطيت وقني شر ما قضيت فإنك تقضي ولا يقضى عليك إنه لا يذل من واليت تباركت ربنا وتعاليت  رواه أهل السنن، ولو ترك المسلم هذا الدعاء أحيانا وفعله أحيانا فلا حرج في ذلك سواء كان في رمضان أو في غيره. وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Doa qunut ketika witir hukumnya mustahab (dianjurkan) berdasarkan hadits al-Hasan bin Ali radhiyallahu anhuma, bahwa beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajariku beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika qunut witir:
اللهم اهدني فيمن هديت وعافني فيمن عافيت وتولني فيمن توليت وبارك لي فيما أعطيت وقني شر ما قضيت فإنك تقضي ولا يقضى عليك إنه لا يذل من واليت تباركت ربنا وتعاليت
Hadits ini diriwayatkan oleh ahlu sunan. Seandainya seorang muslim terkadang meninggalkan doa ini dan terkadang membacanya, maka tidak mengapa, sama saja dilakukan di bulan Ramadhan atau di selain bulan Ramadhan.
Dan Allah lah yang memberi taufik. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para shahabatnya.

Sumber: 
www .ajurry .com/vb/showthread .php?t=29420

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

###

Do'a qunut dalam witir dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruku', walaupun yang terbaik dilaksanakan sebelum ruku'.

Hadits Ubay bin Ka'ab:
Bahwasanya Rasulullah shallallaahu 'alayhi wasallam qunut dalam shalat witir sebelum ruku'. (HR Abu Dawud no 1427, Ibnu Majah no 1182, sanad hadits shahih. Lihat 'Irwaul Ghalil 1/167 hadits no 426 dan Shahih Sunan Abi Dawud no 1266)

Dan sebagaimana hadits Hasan bin Ali radiyallaahu 'anhuma, dan ini riwayat yang shahih dari 'Abdullah bin Mas'ud dan 'Abdullah bin Umar radiyallaahu 'anhuma, bahkan diriwayatkan dari jumhur Sahabat, sebagaimana diriwayatkan Ibrahim al-Qamah: "Sesungguhnya Ibnu Mas'ud dan para Sahabat Nabi shallallaahu 'alayhi wasallam qunut dalam shalat witir sebelum ruku'." (Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah 2/302 atau 2/202 no 12, dikatakan oleh al-Hafizh dalam "Addirayah" sanadnya hasan. Syaikh Albani berkata sanadnya jayyid menurut syarat Muslim. Lihat Irwaa'ul Ghalil 2/166)

Juga Syaikh al-Albani rahimahullah berkata: "Boleh juga doa qunut sesudah ruku' dan ditambah dengan melaknat orang2 kafir, lalu shalawat kepada Nabi shallalaahu 'alayhi wasallam dan mendoakan kebaikan untuk kaum muslimin, pada pertengahan Ramadhan, karena ada dalil dari para Shahabat radiyallaahu 'anhuma di zaman Umar radiyallaahu 'anhu."
(Qiyamu Ramadhan hal. 31-32)

Al Ustadz Abu Fida Poso

SAS
WA Lintas Ilmu Shiyam
WALIS

###

Pertanyaan yang diajukan kepada Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah:
Bismillah. Di tempat kami mulai dari pertengahan romadhon sampai sekarang tiap malam kalau witir selalu qunut. Yang jadi pertanyaan apakah kita juga harus mengikuti imam mengangkat tangan dan mengaminkan? Mohon penjelasannya tadz. Jazakallahu khair.

Jawab:
Naam. Jika Imam qunut witir, maka makmum juga mengaminkan. Imam Ahmad menjelaskan bahwa makmum mengaminkan di saat doa-doa. Karena qunut witir itu di dalamnya kadang berupa pensucian atau pujian kepada Allah, dan ada juga yang berupa doa. Disunnahkan bagi makmum untuk mengaminkannya pada bagian doa. Demikian juga dijelaskan oleh Syaikh Ubaid al-Jabiry.
Boleh mengangkat tangan dan boleh juga tidak mengangkat tangan. Keduanya pernah dilakukan Sahabat Ibnu Mas'ud:
عَنْ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي الْوِتْرِ، ثُمَّ يُرْسِلْهُمَا بَعْدُ
Dari Ibrahim: Sesungguhnya Ibnu Mas'ud mengangkat kedua tangannya dalam witir, kemudian membiarkan tangannya terjuntai (tidak diangkat) setelah itu. (Riwayat Abdurrozzaq)

Wallaahu A'lam.

WA AL ISTIQOMAH
WA Lintas Ilmu Shiyam
WALIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar