Cari Blog Ini

Senin, 22 Februari 2016

hukum membaca kitab-kitab ahli bid’ah

✺🔅✺🔅✺🔅✺
☑📚💡Al-Allamah Ubaid al-Jabiri hafizhahullah merinci tentang hukum membaca kitab-kitab ahli bid’ah menjadi tiga bagian
✺🔅✺🔅✺🔅✺

🚫 Tidak halal membaca kitab tersebut kecuali seorang alim yang kokoh dan hendak membantah kitab mereka. Hal ini apabila seluruh kitab tersebut adalah bid’ah, tidak ada kebenarannya sedikit pun di dalamnya. Misalnya kitab kitab Rafidhah seperti Ushul al-Kafi, dan Fashlul Khithab fi Itsbati Tahrifi Kitab Rabbil Arbab karya al-Kulaini.

🔄 Kitab yang tercampur di dalamnya antara sunnah dan bid’ah. Tidak dihalalkan membaca isinya kecuali seorang alim yang mampu membedakan antara sunnah dan bid’ah. Ia dapat memberi faedah darinya. Contoh hal ini adalah kitab al-Kasysyaf karya az-Zamakhsyari. Dia seorang yang berpaham Mu’tazilah, tetapi di dalamnya terdapat faedah berupa ilmu sharaf, nahwu, ma’ani, bahasa Arab, dan beberapa hadits sahih.

🌓 Kitab yang murni kebenaran di dalamnya, tidak tercampur sedikit pun oleh bid’ah, tetapi penulisnya seorang ahli bid’ah. Dia sibuk mentahqiq kitab, seperti kitab nahwu dan fikih. Kesibukannya adalah mencari nafkah. Dia tidak menyusupkan sedikit pun dari bid’ahnya.

✅ Dalam hal ini ada keleluasaan. Akan tetapi, kitab sunnah pada hakikatnya telah mencukupi.”

📓 al-Fawaid al-‘Aqadiyah wal Qawa’id al-Manhajiyah al-Mustanbathah min Ta’shilati Ushulis Sunnah, hlm. 49

🔻🔻🔻🔻🔻🔻
📝 al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal -hafizhahullah-
📒 Majalah Asy Syariah
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀 ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah
➖➖➖➖➖➖

Tidak ada komentar:

Posting Komentar