Cari Blog Ini

Minggu, 16 November 2014

Tentang BERLEBIHAN DALAM MENCINTAI ATAU MEMBENCI SESEORANG

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ ‏‏هَوْنًا ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا، وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ‏ ‏هَوْنًا‏ ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” (HR. At-Tirmidzi no. 1997 dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 178)

Umar bin Al-Khaththab radhiallahu anhu berkata, “Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu berlebihan dan jangan sampai kebencianmu membinasakan.”
Aslam berkata, “Bagaimana itu?”
Umar radhiallahu anhu berkata, “Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.”

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
“Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum dan mereka pun binasa.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 41)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar