Cari Blog Ini

Jumat, 14 November 2014

Tentang ROKOK

Imam Ahlussunnah Syaikh ‘Allaamah ‘Abdul ‘Aziz bin Baz semoga Allah merahmati beliau

Pertanyaan:
ما حكم شرب الدخان؟ وهل هو حرام أم مكروه ؟ وما حكم بيعه والاتجار فيه؟
Apa hukum merokok? Apakah hal tersebut haram ataukah makruh?  Dan apa hukum menjual serta memperdagangkannya?

Jawab: 
الدخان محرم؛ لكونه خبيثا ومشتملا على أضرار كثيرة، والله سبحانه وتعالى إنما أباح لعباده الطيبات من المطاعم والمشارب وغيرها، وحرم عليهم الخبائث، قال الله سبحانه وتعالى: يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ
Rokok hukumnya haram, karena rokok itu buruk dan mengandung banyak kerusakan. Allah subhanahu wa ta’ala hanya membolehkan bagi hambaNya perkara-perkara yang baik berupa makanan, minuman, dan selainnya dan Allah mengharamkan atas hambaNya perkara-perkara yang buruk.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Mereka bertanya kepadamu, apakah yang dihalalkan bagi mereka. Katakanlah: Yang dihalalkan bagi kalian adalah yang baik-baik.” (Surat Al Maidah ayat 4)
وقال سبحانه في وصف نبيه محمد صلى الله عليه وسلم: يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
Demikian juga dengan firmanNya, ketika menyifati Nabi shollallohu ‘alaihi wa salam: “…yang menyuruh mereka berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka.” (Surat Al A’raf ayat 157)
والدخان بأنواعه كلها ليس من الطيبات بل هو من الخبائث وهكذا جميع المسكرات كلها من الخبائث، والدخان لا يجوز شربه ولا بيعه ولا التجارة فيه؛ لما في ذلك من المضار العظيمة والعواقب الوخيمة
Rokok dengan berbagai jenisnya tidak termasuk dari kebaikan, bahkan dia termasuk dari keburukan, dan demikian juga dengan semua yang memabukkan itu adalah bagian dari keburukan.
Tidak boleh merokok, menjualnya ataupun memperdagangkannya, karena di dalamnya terdapat kerusakan yang besar dan akibat-akibat yang jelek.
والواجب على من كان يشرب أو يتجر فيه البدار بالتوبة والإنابة إلى الله سبحانه وتعالى، والندم على ما مضى، والعزم على ألا يعود في ذلك ، ومن تاب صادقا تاب الله عليه كما قال عز وجل: وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Maka wajib bagi seseorang yang merokok atau memperdagangkannya untuk segera bertaubat dan kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala, menyesali atas apa yang telah dilakukan, dan bersungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya.
Barang siapa bertaubat dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan mengampuninya, sebagaimana firmanNya: “…dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (Surat An Nur ayat 31)
وقال سبحانه: وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
Dan juga firmanNya: “Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertaubat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (Surat Thaha ayat 82)
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: التوبة تجب ما كان قبلها
Dan telah bersabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa salam: “Taubat akan menghapuskan dosa-dosa  yang telah lalu.”
وقال عليه الصلاة والسلام: التائب من الذنب كمن لا ذنب له
Dan juga sabda beliau shollallohu ‘alaihi wa salam: “Orang yang bertaubat dari dosa, seperti orang yang tidak memiliki dosa.”

Sumber:
Almuntaqo karya Ibnu Baz rohimahullah, Majmu’ (82/19)

Alih Bahasa: Syabab Forum Salafy Indonesia

Forum Salafy Indonesia

###

Al Ustadz Abu Mu’awiyah Askari hafizhahullah

Pertanyaan: Apa hukum rokok?

Jawaban:

Haram! Dan banyak sekali mudharatnya, berdasarkan kesepakatan, kesepakatan para ulama, kesepakatan para uqala (orang-orang yang berakal), kesepakatan para dokter. Bahwa rokok itu membahayakan, dan itu diakui oleh perusahaan-perusahaan rokok setiap membuat iklan, di bawahnya ada peringatan rokok bisa menyebabkan kanker, ini, itu, macem-macem, hah?  Maka menghambur-hamburkan harta. Banyak sekali kemadharatannya.

Menghambur-hamburkan harta,memadharatkan diri sendiri, membunuh diri sendiri. Wa la taktulu anfusahum (jangan kalian membunuh diri kalian), memudharatkan orang lain. Kata nabi Shalallahu’ alaihi wa sallam “la dharat wa la dhirar.” Tidak diperbolehkan mendatangkan kemudharatan baik untuk diri atau untuk orang lain, tidak diperbolehkan.

Mereka mengatakan, yakni ahli kesehatan mengatakan, seorang perokok, yang apa, yang menghisap asap rokok itu lebih berbahaya daripada yang merokok. Ha? Ya pasif lebih berbahaya daripada yang aktif. Berarti kan memudharatkan orang lain.

Belum lagi baunya, gimana dia shalat? Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam melarang kaum muslimin yang makan bawang mentah, bawang putih, bawang merah mentah untuk mendekati masjid. Gimana dengan seorang yang merokok?

Bau. Keluar bau yang tidak sedap. Fainnal malaikata ta adzammimma ya taadzam minhu bani adam. Para malaikat terganggu dengan sesuatu yang bani adam terganggu darinya. Walhasil banyak sekali kemudharatannya. Tidak sepantasnya seorang muslim merokok.

Belum lagi gayanya, ya gaya perokok itu sombong, terlalu bergaya na’am. Bukan tanda seorang yang shaleh sekedar melihat orang merokok itu subhanallah ya kelihatan kesombongannya. Kelihatan ya, yakni tidak sepantasnya, seorang yang shaleh tidak sepantasnya melakukan hal tersebut.

sumber: forumsalafy .net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar