Cari Blog Ini

Selasa, 09 Desember 2014

Tentang PAKAIAN ISTRI DI HADAPAN SUAMI

Apa hukum wanita yang mengenakan pakaian tipis, ketat, sehingga menampakkan kedua betis di hadapan suaminya? Apakah ini termasuk di dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang?

Jawab:

Dibolehkan bagi wanita untuk mengenakan pakaian yang tipis, ketat, dan pendek di hadapan suaminya, karena tidak ada batasan aurat antara suami-istri, berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala,
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka. Kecuali di hadapan istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka mereka dalam hal ini tidaklah tercela (bila menampakkannya).” (al-Mukminun: 5—6)

Aisyah radhiallahu anha mengabarkan,
كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللهِ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ وَنَحْنُ جُنُبَانِ
“Aku pernah mandi bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari satu bejana dan kami berdua dalam keadaan junub.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 250 dan Muslim no. 321)
Al-Hafizh lbnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata, “Ad-Dawudi berdalil dengan hadits ini untuk menyatakan bolehnya seorang suami melihat aurat istrinya dan sebaliknya. Pendapat ini dikuatkan dengan kabar yang diriwayatkan lbnu Hibban dari jalan Sulaiman bin Musa bahwasanya ia ditanya tentang hukum seorang suami melihat aurat istrinya. Sulaiman pun berkata, ‘Aku pernah bertanya kepada ‘Atha tentang hal ini, ia menjawab, ‘Aku pernah menanyakan permasalahan ini kepada ‘Aisyah maka ‘Aisyah membawakan hadits ini dengan maknanya’.” (Fathul Bari, 1/455)

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang hal ini, maka beliau menjawab, “Tidak ada aurat antara suami dengan istrinya.”
Sebelumnya, beliau membawakan dalil sebagaimana yang kami nukilkan dalam jawaban kami di atas. (Lihat Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah, 1/417—418)

Karena suami dan istri dibolehkan untuk saling melihat aurat masing-masing, maka istri yang mengenakan pakaian tipis, ketat, dan pendek di hadapan suaminya tidaklah termasuk dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Dua golongan dari penduduk an-naar (neraka) yang aku belum pernah melihat mereka sebelumnya.”
Kemudian beliau menyebutkan golongan yang pertama, setelahnya beliau lanjutkan dengan golongan kedua, yaitu, “Para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang.” (Sahih, HR. Muslim no. 2128)
Wallahu ta‘ala a‘lam.

Sumber: Asy Syariah Edisi 001

###

PERTANYAAN

Ustadzah hafidzakillah, Apa batasan pakaian harian seorang ummahat di rumah yang mana ia hanya tinggal dengan suaminya? Apakah kekhawatiran  takut dilihat oleh makhluk lain / jin menjadikan ummahat tidak boleh berpakaian sangat terbuka di rumahnya? Jazaakillahu khairan sebelumnya Ustadzah dan al afwu pertanyaan saya agak aneh.

JAWABAN

Istri boleh memakai pakaian apapun jika hanya berdua dengan suami.
Bacalah 'basmalah' ketika memakai dan melepas baju,  insyaAllah akan terhijab aurat kita dari mata jin.
Barakallahu fiik.

Kamis, 17 Dzulhijah 1436 H / 01 Oktober 2015

Dijawab oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah

Nisaa` As-Sunnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar