Cari Blog Ini

Kamis, 05 Maret 2015

Tentang MAKAN DAN TIDUR DI DALAM MASJID

Sahabat Nabi Abdullah bin al-Harits bin Jaz’ az-Zubaidy radhiyallahu anhu berkata:
كُنَّا نَأْكُلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ الْخُبْزَ وَاللَّحْمَ
Kami makan di masa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam di masjid roti dan daging. (H.R Ibnu Majah, dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Bushiry, dishahihkan al-Albany)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كُنْتُ أَبِيتُ فِي الْمَسْجِدِ وَلَمْ يَكُنْ لِي أَهْلٌ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma beliau berkata: Saya bermalam di masjid pada waktu itu saya belum berkeluarga. (H.R Muslim)

###

Pertanyaan:
ﻣﺎﻫﻮ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻀﻊ ﺭﺟﻠﻴﻪ ﻭﻳﻮﺟﻬﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ، ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻷﻛﻞ ﻭﺍﻟﻨﻮﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ؟
Apa hukum menjulurkan kedua kaki ke kiblat di masjid? Dan bolehkah makan dan tidur di masjid?

Jawaban:
ﻻﺣﺮﺝ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﻤﺪ ﺭﺟﻠﻴﻪ ﺃﻭ ﺭﺟﻠﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ، ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﺑﺎﻟﻤﺴﺠﺪ ﺃﻡ ﻓﻲ ﻏﻴﺮﻩ، ﻭﻻ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺄﻛﻞ ﺑﺎﻟﻤﺴﺠﺪ ﺃﻭ ﻳﻨﺎﻡ ﺑﻪ ﺇﺫﺍ ﺍﺣﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺫﻟﻚ، ﻭﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺤﺎﻓﻆ ﻋﻠﻰ ﻧﻈﺎﻓﺔ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ، ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺣﺘﻠﻢ ﻭﻫﻮ ﻧﺎﺋﻢ ﺑﻪ ﺃﺳﺮﻉ ﺑﺎﻟﺨﺮﻭﺝ ﻣﻨﻪ ﺣﻴﻦ ﻳﺴﺘﻴﻘﻆ ﻟﻴﻐﺘﺴﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔ
Tidak mengapa bagi seorang muslim menjulurkan kedua kakinya atau salah satu kakinya menghadap kiblat, baik itu di masjid atau di tempat lainnya. Dan juga tidak mengapa ia makan di masjid ataupun tidur di sana jika ia membutuhkannya, tapi ia harus menjaga kebersihan masjid. Dan jika ia junub ketika tidur di masjid, hendaknya ia segera keluar ketika terbangun dan mandi junub.
ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyyah wal Ifta
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil Ketua : Abdur Razzaq Afifi
Anggota : Abdullah bin Quud
Anggota : Abdullah bin Ghudhayyan

Sumber:
albaidha .net/vb/showthread .php?t=1611

WhatsApp Allamaniy Diniy

###

asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz Rahimahullah

Pertanyaan :
Apa hukum tidur di masjid?

Jawaban :
Tidur di masjid tidaklah berdosa dan tidak mengapa.
Masjid merupakan rumah-rumah Allah, yang didirikan untuk ibadah. Dan tidur tidak menafikan yang demikian itu.
Dan terkadang tidur bernilai ibadah, apabila diniatkan dalam rangka memperkuat diri dalam beribadah kepada Allah.
Dan sungguh dahulu para shahabat mereka tidur di masjid Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Shahabat Ali radhiyallahu anhu beliau tidur di masjid, tatkala terjadi sesuatu antara beliau dengan istrinya (Fatimah radhiyallahu anha). Maka datanglah Nabi shallallahu alaihi wasallam kemudian membangunkannya, dan beliau mengatakan: Bangunlah wahai Abu Turob! Bangunlah wahai Abu Turob! Tatkala beliau shallallahu alaihi wasallam melihat ada pasir pada tubuhnya.
Begitu juga shahabat Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, beliau terkadang tidur di masjid.
Dan kesimpulannya, bahwa tidur di masjid TIDAK MENGAPA, TIDAK BERDOSA.

Sumber artikel:
binbaz .org .sa/mat/17412

Alih bahasa: Ibrahim Abu Kaysa

Forum Salafy Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar