Cari Blog Ini

Minggu, 07 Juni 2015

Tentang MELIHAT KEMUNGKARAN KETIKA MENGHADIRI JENAZAH DAN KETIKA MENDATANGI WALIMAH PERNIKAHAN

Di dalam Kitab Ilamul Muwaqqiin 4/267 disebutkan:
نص الإمام أحمد على أن الرجل إذا شهد الجنازة، فرأى فيها منكرا لا يقدر على إزالته أنه لا يرجع، ونص على أنه إذا دُعي إلى وليمة عُرس، فرأى فيها منكرا لا يقدر على إزالته أنه يرجع
Imam Ahmad رحمه الله mengatakan: Barang siapa yang menghadiri sebuah Jenazah kemudian dia melihat sebuah kemungkaran yang tidak mampu dia hilangkan, maka jangan dia meninggalkan Jenazah tersebut.
Dan barang siapa yang diundang ke sebuah walimah pernikahan dan dia melihat sebuah kemungkaran yang tidak mampu dia hilangkan, maka hendaknya dia meninggalkan walimah tersebut.
وقد سأل ابن القيم شيخه ابن تيمية عن الفرق بينهما، فاستنتج فرقا لطيفا فقال: لأن الحق في الجنازة للميت؛ فلا يترك حقه لما فعله الحي من المنكر، والحق في الوليمة لصاحب البيت، فإذا أتى فيها بالمنكر فقد أسقط حقه من الإجابة
Ibnul Qoyyim bertanya kepada Ibnu Taimiyah tentang perbedaan kedua perkara tersebut.
Maka Ibnu Taimiyah menyebutkan perbedaan yang sangat tipis:
Dikarenakan menghadiri Jenazah merupakan hak sang Mayit yang tidak boleh digugurkan sebab perbuatan mungkar yang dilakukan oleh orang yang hidup.
Adapun mendatangi walimah merupakan hak sang pemilik rumah, maka kalau dia melakukan kemungkaran sungguh dia telah menggugurkan haknya untuk dipenuhi undangan walimahnya.

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

Forum Salafy Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar