Cari Blog Ini

Selasa, 07 Juli 2015

Tentang BERWUDU DARI RUMAH KEMUDIAN PERGI KE MASJID UNTUK SALAT WAJIB ATAU SALAT DHUHA

Dari Abu Umamah radhiyallahu:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلَاةٌ عَلَى أَثَرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ
Bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju sholat wajib maka pahalanya seperti pahala berhaji al-muhrim. Barangsiapa yang keluar untuk melakukan sholat dhuha, tidaklah ditujukan kecuali hanya itu, maka pahalanya seperti pahala Umroh. Dan sholat yang dilakukan setelah sholat yang lain, tidak ada kesia-siaan di antaranya, adalah (tercatat) dalam Iliyyin. (H.R Abu Dawud, dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Albaniy)

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash beliau berkata:
بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً فَغَنِمُوا وَأَسْرَعُوا الرَّجْعَةَ فَتَحَدَّثَ النَّاسُ بِقُرْبِ مَغْزَاهُمْ وَكَثْرَةِ غَنِيمَتِهِمْ وَسُرْعَةِ رَجْعَتِهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَقْرَبَ مِنْهُ مَغْزًى وَأَكْثَرَ غَنِيمَةً وَأَوْشَكَ رَجْعَةً مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لِسُبْحَةِ الضُّحَى فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزًى وَأَكْثَرُ غَنِيمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengutus sekelompok pasukan kemudian pasukan itu mendapatkan ghonimah (yang banyak) dan cepat kembali. Maka para Sahabat memperbincangkan pasukan itu yang dekat tempat perangnya, mendapat ghanimah banyak dan cepat kembali. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Maukah kalian aku tunjukkan pada sesuatu yang lebih dekat tempat perangnya, lebih banyak ghanimah, dan lebih cepat kembali? Yaitu orang yang berwudhu kemudian berangkat pagi menuju masjid untuk sholat Dhuha. Maka itu adalah yang lebih dekat tempat perangnya, lebih banyak ghanimah, dan lebih cepat kembalinya. (H.R Ahmad dan atThobarony dari Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash, dinyatakan oleh al-Haytsamy bahwa para perawi dalam riwayat atThobarony adalah terpercaya, dan dinyatakan hasan shahih oleh al-Albany)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar