Cari Blog Ini

Jumat, 30 Oktober 2015

Tentang MEMBUANG MAKANAN SISA

Syaikh Shaleh al Fawzan hafizhahullah

Pertanyaan:
هل في إلقاء بقايا الأكل من الإدام والخضار في دورات المياه ذنب أو حرمة خاصة، وخاصة بأنه لا يوجد مكان لإلقاء تلك الفضلات؟
Apakah membuang sisa makanan berupa lauk dan sayuran pada saluran air itu dosa atau haram yang tertentu, khususnya karena tidak didapati tempat untuk membuang sisa tersebut?

 Jawaban:
لا يجوز إلقاء شيء من الطعام في المحلات القذرة والمحلات النجسة كالحمامات، لأن هذا فيه إهدار وإساءة إلى النعمة وعدم شكر الله. وقد وجد النبي صلى الله عليه وسلم تمرة في الطريق وقال: لولا أني أخشى أن تكون من الصدقة لأكلتها.. وأمر صلى الله عليه وسلم الآكل بلعق أصابعه قبل أن يغسلها أو يمسحها بالمنديل وأمر بأخذ اللقمة إذا سقطت وأماطة ما عليها وأكلها. فدل هذا على أنه لا يجوز إلقاء شيء من الطعام أو من التمر أو من المأكولات في المحلات القذرة والنجسة بل النعم تصان وتحترم ويحتفظ بها لأن ذلك من شكرها ولأن هذه النعم ربما يأتي من يحتاجها ويأكلها ولو من البهائم فإلقاؤها في المزابل لا يجوز. وبهذا نعلم خطورة ما يرتكبه بعض المسرفين الذين يعملون الأطعمة الكثيرة التي تزيد عن الحاجة ثم يلقونها في القمامات، وفي صناديق القمامة، أو في القاذورات هذا من الاستهانة بنعم الله ومن الإسراف الذي حرمه الله فيجب على المسلمين أن يتنبهوا لذلك
Tidak boleh membuang sesuatu dari makanan pada tempat yang kotor dan najis seperti kamar mandi, sebab perbuatan ini termasuk bentuk membuang dengan sia-sia dan berbuat buruk terhadap nikmat serta tidak bersyukur kepada Allah ta'ala. Karena, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendapat kurma di sebuah jalan lalu bersabda:
“Kalaulah tidak aku khawatirkan kurma ini termasuk sedekah, tentu aku sudah memakannya.”
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seorang yang makan menjilat jarinya sebelum dicuci atau dibersihkan dengan sapu tangan, dan memerintahkan mengambil suapan ketika jatuh dan membersihkan kotoran di atasnya lalu memakannya.
Hal ini menunjukkan atas tidak bolehnya membuang sesuatu dari makanan atau kurma ataupun berupa makanan pada tempat yang kotor dan najis namun suatu nikmat yang hendaknya dijaga, dihargai dan diperhatikan karena hal itu termasuk mensyukurinya dan karena nikmat itu boleh jadi datang orang yang membutuhkannya lalu memakannya meskipun dari hewan, sehingga membuangnya di tempat pembuangan kotoran tidak boleh.
Dan dengan ini kita tahu bahayanya apa yang dilakukan sebagian orang yang boros, mereka membuat banyak makanan melebihi yang dibutuhkan kemudian membuangnya di sampah, kotak sampah atau kotoran yang ini termasuk penghinaan terhadap nikmat Allah ta'ala dan termasuk pemborosan yang diharamkan Allah sehingga wajib atas kaum muslimin memperhatikan hal itu.

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=67884&page=2

Abu Zulfa Anas

WHATSAPP AL-UKHUWWAH

WA Al Istifadah
WALIS
http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar