Cari Blog Ini

Kamis, 12 November 2015

Tentang BERDOA MEMINTA TAMBAHAN ILMU

Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah

Merendahlah Kepada Allah dan Memohon Kepada-Nya Taufiq dan Ketepatan, Serta meminta kepada Rabbnya tambahan dalam menuntut ilmu. Seorang hamba itu faqir, sangat butuh kepada Allah. Dan Allah Ta’ala telah memberikan motivasi hamba-hamba-Nya untuk meminta dan merendah kepada-Nya. Allah berfirman:
ادعوني أستجب لكم
“Berdo’alah kalian kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untuk kalian.” [Ghafir : 60]

Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
ينزل ربنا كل ليلة إلي سماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر، فيقول: من يدعوني فأستجب له، من يسألني فأعطية، ومن يستغفرني فأغفر له
“Rabb kita tiap malam turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, seraya berkata: ‘Barangsiapa yang berdo’a kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan, barangsiapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri dia, dan barangsiapa yang meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku ampuni dia.” [HR. Al-Bukhari 1145, Muslim 758, dari shahabat Abu Hurairah Radhiyallah ‘anhu]

Allah ‘Azza wa Jalla juga telah memerintahkan Nabi-Nya untuk memohon kepada-Nya tambahan ilmu. Allah berfirman :
وقل رب زدني علما
Dan katakanlah (dalam doamu) Wahai Rabbku, tambahkan untukku ilmu. [Thaha : 114]

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ‘alahis salam :
رب هب لي حكما وألحقني بالصالحين
(Ibrahim berdoa) : “Ya Rabbi, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalihin.” [Asy-Syu’ara : 83]

Hikmah di sini yang dimaksud adalah ilmu.Sebagaimana sabda Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam :
إذا اجتهد الحاكم … الحديث
Apabila seorang hakim (berilmu) telah berijtihad …[  HR. Al-Bukhari 7352, Muslim 1716 dari shahabat ‘Amr bin Al-‘Ash dan shahabat Abu HurairahRadhiyallah ‘anhuma ]

Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam pernah mendo’kan shahabat Abu Hurairah Radhiyallah ‘anhu agar diberi kekuatan hafalan. [ Lihat HR. Al-Bukhari 119 ] 
Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam juga mendo’akan shahabat Ibnu ‘Abbas agar diberi karunia ilmu. beliau berdo’a :
اللهم فقهه في الدين وعلمه التأويل
Ya Allah, jadikan ia faqih (berilmu) tentang agama, dan ajarkanlah padanya ilmu tafsir.

Allah pun mengabulkan doa beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Maka shahabat Abu Hurairah Radhiyallah ‘anhu tidaklah beliau mendengar satu hadits/ilmu kecuali beliau menghafalnya. Dan jadilah Ibnu ‘Abbas Radhiyallah ‘anhuma sebagai hibrul ummah dan turjumanul qur`an (gelar bagi shahabat Ibnu ‘Abbas karena keilmuannya yang sangat luas dan pemahamannya yang sangat mendalam terhadap tafsir Al-Qur’an).

Para ‘ulama pun senantiasa berjalan di atas prinsip ini. Inilah Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau menuju ke masjid, kemudian sujud kepada Allah dan meminta kepada-Nya dengan mengatakan : “Wahai Dzat yang telah mengajari Nabi Ibrahim, ajarilah aku. Wahai Dzat yang telah memberikan pemahaman kepada Nabi Sulaiman, pahamkanlah aku.”

Maka Allah pun mengabulkan doa beliau.
Sampai-sampai Ibnu Daqiqil ‘Id rahimahullah mengatakan : “Sungguh Allah telah mengumpulkan ilmu untuknya, sampai seakan-akan ilmu tersebut berada di antara kedua matanya, yang bisa beliau ambil sekehendak beliau.”

http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-9/

Majmu'ah Manhajul Anbiya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar