Cari Blog Ini

Sabtu, 13 September 2014

Tentang MENJABAT TANGAN DAN MENYENTUH WANITA YANG BUKAN MAHRAMNYA

Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita selain mahramnya.

Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata,
ﻭَﻻَ ﻭَﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﺎ ﻣَﺴَّﺖْ ﻳَﺪُ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳَﺪَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ
“Tidak. Demi Allah, tidak pernah tangan Rasulullah menyentuh tangan seorang wanita (yang bukan mahramnya).” (HR. al-Bukhari no. 4609 dan Muslim no. 1866‏)

Demikian pula hadits Umaimah binti Ruqaiqah tentang baiat kaum muslimah. ”Wahai Rasulullah, mengapa Anda tidak menjabat tangan kami?"
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻧِّﻲ ﻻَ ﺃُﺻَﺎﻓِﺢُ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ
“Sesungguhnya aku tidak menjabat tangan kaum wanita.” (HR. Malik 2/982, at-Tirmidzi 4/151, an-Nasai 7/149, Ahmad 6/401. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 529)

Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ﻟَﺄَﻥْ ﻳُﻄْﻌَﻦَ ﻓِﻲ ﺭَﺃْﺱِِ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ﺑِﻤِﺨْﻴَﻂٍ ﻣِﻦْ ﺣَﺪِﻳﺪٍ ﺧَﻴﺮٌ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﺃَﻥْ ﻳَﻤُﺲَّ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓً ﻻَ ﺗَﺤِﻞُّ ﻟَﻪُ
“Sungguh, kepala salah seorang di antara kalian ditusuk dengan jarum besi lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal untuknya.” (HR. ath-Thabarani dan al-Baihaqi dari sahabat Ma’qil bin Yasar. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 226)

Diriwayatkan pula oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim di dalam Shahih keduanya dari Abi Hurairah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Telah ditetapkan bagi anak Adam bagiannya dari zina, senantiasa dia mendapatkan hal itu dan tidak mustahil, kedua mata zinanya adalah melihat, kedua telinga zinanya adalah mendengarkan, tangan zinanya adalah menyentuh, kaki zinanya adalah melangkah, dan hati cenderung dan mengangankannya, dan yang membenarkan atau mendustakan semua itu adalah kemaluan.”

Dan hukum haramnya perbuatan ini ada di dalam kitab-kitab empat madzhab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar