Diceritakan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
ﺇِﻥَّ ﺭَﺟُﻼً ﻣَﺮَّ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻫُﻮَ ﻓِﻲ ﻣَﺠْﻠِﺲٍ، ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ. ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻋَﺸْﺮَ ﺣَﺴَﻨَﺎﺕٍ. ﻓَﻤَﺮَّ ﺭَﺟُﻞٌ ﺁﺧَﺮُ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻋِﺸْﺮُﻭْﻥَ ﺣَﺴَﻨَﺔً. ﻓَﻤَﺮَّ ﺭَﺟُﻞٌ ﺁﺧَﺮُ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ. ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﺛَﻼَﺛُﻮﻥَ ﺣَﺴَﻨَﺔً. ﻓَﻘَﺎﻡَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺠْﻠِﺲِ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﺴَﻠِّﻢْ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ : ﻣَﺎ ﺃَﻭْﺷَﻚَ ﻣَﺎ ﻧَﺴِﻲَ ﺻَﺎﺣِﺒُﻜُﻢْ، ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢُ ﺍﻟْﻤَﺠْﻠِﺲَ ﻓَﻠْﻴُﺴَﻠِّﻢْ، ﻓَﺈِﻥْ ﺑَﺪَﺍ ﻟَﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﺠْﻠِﺲَ ﻓَﻠْﻴَﺠْﻠِﺲْ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗَﺎﻡَ ﻓَﻠْﻴُﺴَﻠِّﻢْ، ﻣَﺎ ﺍﻟْﺄُﻭْﻟَﻰ ﺑِﺄَﺣَﻖَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ
Ada seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang saat itu sedang berada di suatu majelis. Orang itu berkata, “Assalamu ‘alaikum.” Beliau pun bersabda, “Dia mendapat sepuluh kebaikan.” Datang lagi seorang yang lain, lalu berkata, “Assalamu ‘alaikum warahmatullahi.” Beliau bersabda, “Dia mendapat dua puluh kebaikan.” Ada seorang lagi yang datang, lalu mengatakan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.” Beliau pun bersabda, “Dia mendapat tiga puluh kebaikan.” Kemudian ada seseorang yang bangkit meninggalkan majelis tanpa mengucapkan salam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengatakan, “Betapa cepatnya teman kalian itu lupa. Jika salah seorang di antara kalian mendatangi suatu majelis, hendaknya dia mengucapkan salam. Bila ingin duduk, hendaknya dia duduk. Bila dia pergi meninggalkan majelis, hendaknya mengucapkan salam. Tidaklah salam yang pertama lebih utama daripada salam yang akhir.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 757: shahih)
Imam Nawawi Rahimahullohu ta'ala mengatakan:
“Termasuk perkara sunnah adalah bila seseorang berdiri dari tempat duduknya dan dia hendak pergi meninggalkan tempat duduknya (berpisah) dengan orang yang duduk di sebelahnya untuk memberi salam kepada mereka.” (Al Majmu' 4/325)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar