Cari Blog Ini

Sabtu, 13 September 2014

Tentang MEMBALAS SALAM DARI SESAMA MUSLIM

Bagi yang memulai salam, maka hukumnya sunnah. Adapun yang menjawab salam maka hukumnya wajib ‘ain.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ﺣَﻖُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺧَﻤْﺲٌ؛ ﺭَﺩُّ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ، ﻭَﻋِﻴَﺎﺩَﺓُ ﺍﻟْﻤَﺮِﻳﺾِ، ﻭَﺍﺗِّﺒَﺎﻉُ ﺍﻟْﺠَﻨَﺎﺋِﺰِ، ﻭَﺇِﺟَﺎﺑَﺔُ ﺍﻟﺪَّﻋْﻮَﺓِ، ﻭَﺗَﺸْﻤِﻴﺖُ ﺍﻟْﻌَﺎﻃِﺲِ
“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: membalas salam, menjenguk orang sakit, mengikuti jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab orang yang bersin.”

Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan:
“Dan apabila kalian diucapkan salam penghormatan, balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah (dengan yang serupa).” (An-Nisa`: 86)

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Apabila seorang muslim mengucapkan salam kepada kalian, balaslah dengan ucapan salam yang lebih utama daripada yang dia ucapkan, atau balaslah sebagaimana yang dia ucapkan. Sehingga membalas dengan menambah ucapan salam itu disunnahkan, dan membalas dengan ucapan yang sama itu diwajibkan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/269)

###

Asy-Syaikh al-‘Allaamah ‘Ubaid bin ‘Abdillah al-Jaabiry -hafidzahullah-

P E R T A N Y A A N :

Apa hukum menjawab salam dengan lafadz sama dengan yang diucapkan oleh pemberi salam? Yaitu dijawab dengan:
السلام ورحمة الله
as-salaamu warahmatullaah

J A W A B A N :

Tidak (tidak benar). Sunnahnya adalah demikian ini:
السلام عليكم
Atau 
السلام عليكم ورحمة الله
Atau
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Maka yang menjawab salam mengucapkan salam semisal ini. Jika pemberi salam mengatakan:
السلام عليكم
Maka dijawab dengan:
عليك السلام
atau
وعليك السلام
Namun jika ditambah dengan lafadz:
ورحمة الله وبركاته
maka ini lebih utama.
Terkadang pemberi salam mengatakan:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sebagaimana yang kalian dengar pada khutbah-khutbah kami, maka yang menjawab salam mengatakan:
وعليك السلام ورحمة الله وبركاته
Maksudnya adalah:
Jika seorang muslim diberi salam, maka dia menjawab salam seperti dengan yang diucapkan oleh pemberi salam, dan jika dia menambah lafadz (balasan) salam maka ini lebih bagus dan utama, sebagaimana yang Allah firmankan:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا 
“Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah maha menghitung segala sesuatu.” (Surat An-Nisa: 86)
Demikian, balaslah salam dengan yang serupa atau yang lebih baik darinya.
Ya (demikian).

Abu Zain Abdulloh Iding
Jum’at, 24 Dzul Hijjah 1436 H
9 Oktober 2015

WA Berbagi Faedah [WBF] |  http://www.jendelasunnah.com

###

Menjawab salam juga dengan wajah, suara, dan lafadz yang lebih baik.

Allah ta’ala berfirman:
فحيوا بأحسن منها أو ردوها
Artinya:
“Maka jawablah (salam tadi) dengan yang lebih baik atau balas dengan yang semisalnya.”

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan ayat ini:
“Yang baik dalam menjawab salam adalah dengan 3 cara:
1. Dengan lafadz
2. Dengan suara
3. Dengan wajah
Contoh: Jika ada yang mengucap salam kepadamu dengan lafadz:
السلام عليكم ورحمة الله
Maka yang lebih baik bagimu membalas salam ini dengan lafadz:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
atau dengan:
وعليك السلام ورحمة الله حياك الله
Atau dengan:
وعليك السلام ورحمة الله أهلا وسهلا
Inilah cara membalas salam yang lebih baik dengan bentuk lafadz.
Adapun membalas dengan yang baik dalam hal suara, jika ada yang mengucapkan:
السلام عليك
Dengan suara yang jelas dan keras, maka balaslah  salam tersebut dengan suara yang lebih jelas dan keras, atau minimalnya engkau jawab dengan yang semisalnya.
Adapun jika ada yang mengucap salam kepadamu dengan suara yang jelas dan terdengar olehmu, tetapi engkau menjawabnya dengan suara yang mungkin bisa dengar atau tidak, maka engkau belum menunaikan kewajibanmu, dikarenakan Allah berfirman:
بأحسن منها
“Jawablah dengan yang lebih baik darinya atau yang semisalnya.”
Demikian pula dalam hal senyum.
Jika ada yang memberimu salam dengan senyuman dan wajah yang berseri-seri, tidaklah engkau membalasnya dengan wajah yang masam, karena engkau saat itu tidaklah menjawab salam dengan yang semisalnya dan tidak pula menjawab dengan yang lebih baik.
Ini adalah permasalahan yang kebanyakan orang lalai. Maka seyogyanya bagi seorang yang beriman untuk mengetahuinya dan mengamalkannya.”

Abu Zain Abdulloh Iding
Jum’at, 24 Dzul Hijjah 1436 H
9 Oktober 2015

WA Berbagi Faedah [WBF] |  http://www.jendelasunnah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar