Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
Penanya: Semoga Allah berbuat baik kepada Anda, penanya dari Libya mengatakan: “Sebagian dai menempuh manhaj atau metode baru yang diada-adakan yang dinamakan “Pendekatan Antar Agama” dengan dalih bahwa kita semua memiliki kitab. Apakah semacam ini termasuk bentuk loyalitas?”
Asy-Syaikh:
Ini termasuk kekafiran, bukan sebatas loyalitas bahkan termasuk kekafiran. Jika menganggap benar keyakinan Yahudi dan keyakinan Nashara sebagai agama yang benar maka ini merupakan kekafiran terhadap Allah, kita berlindung kepada Allah darinya. Karena Allah telah memastikan kekafiran Yahudi dan Nashara setelah diutusnya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam jika mereka tidak mau mengikuti beliau. Dan semua yang tidak mengikuti Muhammad shallallahu alaihi wa sallam apakah dia seorang Yahudi atau Nashara atau penyembah berhala atau makhluk apapun dia yaitu jin dan manusia maka dia kafir dan di neraka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ﻟَﺎ ﻳَﺴْﻤَﻊُ ﺑِﻲْ ﻳَﻬُﻮْﺩِﻱٌّ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﺼْﺮَﺍﻧِﻲٌّ، ﺛُﻢَّ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟَّﺬِﻱْ ﺟِﺌْﺖُ ﺑِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ .
“Tidaklah seorang pun yang mendengar kenabianku apakah dia seorang Yahudi atau Nashara, lalu dia tidak mau beriman dengan ajaran yang kubawa, kecuali dia pasti masuk neraka.” (HR. Muslim no. 153)
Bagaimana mereka dikatakan sebagai orang-orang yang beriman sementara mereka menyatakan bahwa Allah adalah ketiga dari yang tiga?! Apakah orang-orang yang semacam itu beriman dalam keadaan mereka menyatakan bahwa Allah adalah ketiga dari yang tiga?! Mereka juga kafir atau tidak beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan menentang kerasulan beliau, lalu ada yang menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman?! Yahudi sendiri menentang kerasulan Al-Masih Isa alaihis salam dan mengatakan bahwa beliau adalah anak pelacur, dan juga menentang kerasulan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, lalu ada yang menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman?! Siapa yang mengatakan demikian ini?!
Jadi tidak ada agama yang benar selain agama Islam yang Muhammad shallallahu alaihi wa sallam diutus dengannya. Adapun selainnya maka bisa jadi merupakan agama yang bathil atau agama yang telah dihapus (tidak berlaku lagi), selesai sudah waktu mengamalkannya.
Alih bahasa: Abu Almass
Tidak ada komentar:
Posting Komentar