Cari Blog Ini

Sabtu, 01 November 2014

Tentang CARA MENYUCIKAN BAGIAN YANG TERKENA DARAH HAID ATAU DARAH NIFAS

Telah ada dalil yang menunjukkan kenajisan darah haid dalam hadits Asma’ bintu Abi Bakr radhiallahu anhuma. Beliau menceritakan:
Seorang wanita bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ia berkata, “Ya Rasulullah, jika salah seorang dari kami terkena darah haid pada pakaiannya, apa yang harus ia lakukan?” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Apabila darah haid mengenai pakaian salah seorang dari kalian, hendaknya dia mengerik lalu membasuhnya. Kemudian ia shalat memakai pakaian tersebut.” (Shahih, HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 330, 331 dan Muslim no. 110)

Al-Imam Ash-Shan‘ani rahimahullah di dalam Subulus Salam berkata:
“Hadits ini merupakan dalil yang menunjukkan najisnya darah haid.”

Kaum muslimin sendiri telah bersepakat bahwa darah haid itu najis dengan nash yang ada ini dan Al-Imam An-Nawawi menukilkan adanya ijma‘ dalam hal ini. Adapun darah nifas, hukumnya sama dengan darah haid.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang darah haid yang mengenai pakaian:
“Hendaknya dia menggosoknya kemucian mengoreknya dengan kuku kemudian menyiramnya dengan air kemudian dia baru boleh shalat dengan pakaian itu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Asma` bintu Abi Bakar)

Khaulah bintu Yasar bertanya kepada Nabi tentang darah haid yang mengenai pakaian, maka beliau menjawab:
“Cukup kamu siramkan air dan tidak mengapa dengan bekasnya.” (HR. Abu Daud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar