Cari Blog Ini

Kamis, 11 Desember 2014

Tentang MENGERJAKAN AMALAN SUNNAH

Semua amalan fardhu (kewajiban) lebih dicintai oleh Allah dibandingkan amalan nafilah (sunnah). Semakin tekun seseorang menjalankan kewajiban-kewajiban dan menambahnya dengan amalan-amalan nafilah (sunnah), maka akan semakin mendekatkan diri seseorang kepada Allah, hingga Allah mencintainya. Jika Allah mencintainya, maka langkah kehidupannya akan senantiasa dalam bimbingan Allah. Tidaklah ia melihat, mendengar, dan berbuat, serta melangkahkan kakinya kecuali pada hal-hal yang dicintai oleh Allah. Permohonannya akan dikabulkan oleh Allah.
ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻘَﺮَّﺏَ ﺇِﻟَﻲَّ ﻋَﺒْﺪِﻱ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻲَّ ﻣِﻤَّﺎ ﺍﻓْﺘَﺮَﺿْﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺰَﺍﻝُ ﻋَﺒْﺪِﻱ ﻳَﺘَﻘَﺮَّﺏُ ﺇِﻟَﻲَّ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮَﺍﻓِﻞِ ﺣَﺘَّﻰ ﺃُﺣِﺒَّﻪُ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃَﺣْﺒَﺒْﺘُﻪُ ﻛُﻨْﺖُ ﺳَﻤْﻌَﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺴْﻤَﻊُ ﺑِﻪِ ﻭَﺑَﺼَﺮَﻩُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺒْﺼِﺮُ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﺪَﻩُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻳَﺒْﻄِﺶُ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺭِﺟْﻠَﻪُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻳَﻤْﺸِﻲ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﺳَﺄَﻟَﻨِﻲ ﻟَﺄُﻋْﻄِﻴَﻨَّﻪُ ﻭَﻟَﺌِﻦْ ﺍﺳْﺘَﻌَﺎﺫَﻧِﻲ ﻟَﺄُﻋِﻴﺬَﻧَّﻪُ
Dan tidaklah seseorang hamba mendekatkan diri kepadaku dengan suatu amalan yang lebih Aku cintai dibandingkan amalan yang Aku wajibkan kepadanya. Senantiasa hambaKu mendekatkan diri kepadaku dengan amal-amal nafilah (sunnah) hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, Akulah pendengarannya ketika dia mendengar, penglihatannya ketika dia melihat, tangannya ketika dia bertindak, dan kakinya ketika berjalan. Jika ia meminta kepadaKu akan Aku beri, dan jika meminta perlindungan kepadaKu akan aku lindungi. (H.R al-Bukhari no 6021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar