Fatwa no. 20950
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi yang tidak ada nabi lagi setelahnya. Wa ba’du:
فقد اطلعت اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء على ما ورد إلى سماحة المفتي العام من فضيلة مدير مركز الدعوة والإرشاد بمحافظة جدة المكلف بكتابه رقم (319 / 9 / 20 / ج) وتاريخ 14 / 4 / 1420 هـ، والمحال إلى اللجنة من الأمانة العامة لهيئة كبار العلماء برقم (2382)، وتاريخ 19 / 4 / 1420 هـ، وقد سأل فضيلته سؤالاً هذا نصه
Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyah wal Ifta’ telah menelaah sebuah risalah yang sampai kepada Samahatul Mufti al-‘Am dari yang mulia kepala Markaz ad-Dakwah wal Irsyad di provinsi Jeddah yang tercantum dengan tulisannya no. ( 20/9/319/ج) tanggal 14/4/1420 H. Dan masuk kepada al-Lajnah dari al-Amanatil ‘Amah li Haiah Kibaril ‘Ulama dengan no. 2382 tanggal 19/4/1420 H. Beliau yang mulia telah mengajukan sebuah pertanyaan, berikut teks pertanyaannya:
تقدم إلينا عضو الدعوة والإرشاد بمحافظة جدة، الشيخ / محمد بن عطية الجابري ، بخطابه المرفق، وفيه: أنه وجد بعض سلاسل المفاتيح التي يتداولها بعض الناس، إحداها نحتت على
(الجزء رقم : 24، الصفحة رقم: 91)
شكل قلب، وهو رمز الحب، وكتب عليها: (أنا، ثم رسم قلب، الرسول) أي: أنا أحب الرسول صلى الله عليه وسلم، ومن الخلف كتب عليها: (يا حبيبي يا رسول الله) والأخرى دائرية تعلق على الصدر، وكتب عليها نفس العبارة، كما نفيد سماحتكم أنه انتشر بين بعض النساء لبس قمص نسوية مكتوب على الجهة اليسرى منها فوق الثدي هذه العبارة أيضًا، وقد جاءنا بها من يستفته في أمرها
Telah sampai kepada kami, anggota ad-Dakwah wal Irsyad di provinsi Jeddah, asy-Syaikh Muhammad bin ‘Athiyah al-Jabiri melalui suratnya yang terlampir. Di dalamnya disebutkan:
Bahwa beliau mendapati beberapa gantungan kunci yang beredar pada sebagian manusia. Salah satunya terpahat bentuk hati yang merupakan lambang cinta dan tertulis di atasnya (saya, kemudian gambar hati, rasul) yang artinya saya mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam.
Dan di bagian belakang tertulis (Ya habibi Rasulullah). Dan lainnya adalah medali yang terjuntai di dada, tertulis padanya ungkapan yang sama. Sebagaimana juga kami memberikan faedah kepada Samahatusy syaikh bahwa di sebagian wanita telah tersebar pengenaan pakaian wanita yang tertulis di sisi kirinya, di antaranya di atas dada, ungkapan seperti ini juga. Dan telah datang kepada kami, orang-orang yang meminta fatwa berkenaan perkara tersebut.
نأمل بعد التكرم بالاطلاع اتخاذ ما ترونه مناسبًا، وإفادتنا بما ترونه حتى نتمكن من إجابة السائلين عن حكمها، وبث ذلك بين المستفيدين منه
Kami menanti keputusan yang anda pandang sesuai setelah mengkaji masalah ini dan memberikan faedah kepada kami berkenaan apa yang anda lihat hingga memungkinkan bagi kami memberikan jawaban kepada orang-orang yang bertanya tentang hukum perkara tersebut dan menyebarkannya di tengah-tengah orang yang mau mengambil faedah darinya.
وبعد دراسة اللجنة للاستفتاء أجابت بأن عمل الشكل المذكور وكتابة العبارة المذكورة على الملابس والميداليات ونحوها ليس من هدي سلف الأمة الذين هم أفضل القرون وأشد تعظيمًا وحبًّا للرسول صلى الله عليه وسلم ممن جاء بعدهم، كما أن فيه تشبهًا بأهل الفسق الذين يتخذون مثل هذه الرموز دلالة على حبهم وعشقهم المحرم لغيرهم، ويتفانون فيه من غير التفات لحكم الشريعة المطهرة فيه، كما أن الشكل المذكور يُفهم منه أيضًا: أن حب رسول الله صلى الله عليه وسلم كحب غيره من المخلوقين، وهذا غلط كبير؛ لأن محبة رسول الله صلى الله عليه وسلم واجبة شرعًا، ولا يتم الإيمان إلا بها، أما محبة غيره فقد تكون مشروعة، وقد تكون محرمة، وبناء على ما تقدم فإن كتابة العبارة
(الجزء رقم : 24، الصفحة رقم: 92)
المذكورة وبيعها وشرائها واستعمالها لا يجوز.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Dan setelah studi al-Lajnah lil Istifta’, maka Al-Lajnah menjawab:
Bahwa mengenakan model dan menuliskan ungkapan yang telah disebutkan pada pakaian, medali, dan yang semisalnya bukanlah bagian dari bimbingan salaful ummah yang merupakan generasi terbaik dan paling besar pengagungan dan rasa cintanya kepada Rasulullah dari pada mereka yang datang setelahnya.
Selain itu, terdapat bentuk tasyabbuh kepada para pelaku kefasikan yang menjadikan semisal lambang-lambang tersebut sebagai tanda kecintaan mereka yang diharamkan kepada selainnya, dan mereka mendedikasikan diri-diri mereka tanpa menoleh pada hukum syariat yang suci.
Selain itu, juga dipahami dari bentuk yang telah disebutkan bahwa kecintaan kepada Rasulullah sama dengan kecintaan kepada para makhluk selain beliau. Ini merupakan kesalahan besar, karena kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam adalah wajib secara syar’i dan keimanan itu tidak akan sempurna kecuali dengannya.
Adapun kecintaan kepada selain Rasulullah, maka bisa jadi disyariatkan dan bisa jadi diharamkan.
Oleh karena itu berdasarkan apa yang telah disebutkan, maka menulis ungkapan tersebut, menjual, membeli, dan mengenakannya tidaklah diperbolehkan.
Allah sajalah yang memberikan taufik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para shahabatnya. (Juz no. 24 hal. 91)
Sumber: http://www.alifta.net/Fatawa
* Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar